H

318 20 1
                                    

"Makasih banget loh untuk surprise nya." Ucap Seungmin saat Lino mengantarnya pulang.

"Lain kali kita ulang ya biar jadi kenangan yang tak terlupakan." Balas Lino.

"Kamu nggak mau mampir dulu?" Tawar Seugmin.

"Besok aja aku jemput." Pamit Lino.

"Yaudah,hati-hati jangan ngebut."

Lino hanya tersenyum mendengar ucapan Seungmin.







Besoknya....

"Rajin bener pagi-pagi udah di rumah aja?" Sapa Seungmin saat mengetahui Link sudah duduk manis di ruang makan.

"Kan kemarin udah bilang,bakalan ke sini. Lagian udah di ijinin kok sama tante numpang sarapan." Balas Lino sambil menatap tengil Seungmin.

"Udah-udah jangan ribut,sarapan dulu." Potong mama Seungmin menengahi.

"Hari ini kan aku nggak ada kuliah,kok jemput?" Tanya Seungmin curiga.

"Ya nggak apa-apa lah sekalian main di rumah kamu."

"Habis makan ke kamar Seungmin aja,jangan kemana-mana ya mama mau ada keperluan." Ucap Mama Kim.

"Kan aku maunya main ma." Rujuk Seungmin.

"Pokoknya jangan kemana-mana,nanti ada cod soalnya,oke." Pamit mama Kim sambil mengedipkan matanya ke Lino.

Lino yang melihat itu hanya tersenyum penuh arti.

"Mama kebiasaan deh selalu aku yang di suruh nungguin cod."

"Nggak usah cemberut,nanti aku gojekin makanan kesukaan kamu." Rayu Lino.

"Aku kan pengen jajan di luar."

"Di rumah aja ya kali ini,sekalian cuddle di kamar kamu." Goda Lino

"Padahal pengen ke festival musik." Ucap Seungmin pelan.

"Nanti kalau cod nya udah dateng ya." Bujuk Lino lagi.

Seungmin pun mengalah dan bergegas menuju kamarnya setelah membereskan yang ada di ruang makan.



Di kamar...

"Kamu tau nggak,lima belas hari ke depan apa yang akan terjadi?" Tanya seungmin tiba-tiba.

"Kalau masalah hubungan kita,aku tau." Jawab Lino.

"Kenapa bisa begitu?"

"Kamu lupa?" Tanya Lino mengingatkan.

"Bukannya lupa hanya sedikit tidak ikhlas." Jawab Seungmin.

"Kamu tau,hal yang paling terberat dalam hidup aku itu saat masa lalu yang seharusnya sudah kita lakukan tapi tertunda karena salah paham."

Seungmin hanya mengangguk setuju.

"Saat itu aku sungguh sangat pengecut,tidak berani mengungkapkan perasaan justru malah memberi harapan palsu dan jadian dengan orang lain" lanjut Lino.

"Hahahaha...."ada tawa hambar Seugmin. "Padahal pdkt nya sama aku,godainnya aku terus tapi jadiannya sama yang lain." Lanjut seungmin.

"Pada saat itu kita masih labil,kamu dekat dengan Hyunjin dan menjalin hubungan dengannya." Ucap Lino menerawang masa lalu.

"Kenapa tiba-tiba jadi wisata masa lalu?"

"Cuma ingin mengingatkan kalau dari dulu aku bukan ingin gantungin atau goda kamu,hanya kamu keburu milih yang lain."

"Saat itu aku hanya nggak ingin jadi penghalang antara kamu dan Jisung." Balas Seungmin.

"Jadi kita terjebak dalam salah paham yang konyol?"

Seungmin hanya mengangguk lagi.

"Dan lima belas hari ke depan kita juga begitu?" Tanya Lino memastikan.

"Nggak terasa kita sudah hampir final,lima belas hari kedepan ayo kita buat kenangan yang indah." Ajak Seungmin dengan nada getir.

"Apa nggak bisa kita selamanya aja?"

"Aku juga ingin,tapi seperti yang kita sepakati di awal. Kita harus mengakhiri semua ini." Ada jeda dalam suara seungmin. "Karena semua yang berawal dengan pura-pura pasti nantinya nggak akan baik." Lanjutnya.

"Apa setelah berakhir,aku bisa deketin kamu secara serius?" Tanya Lino.

"Aku tidak yakin,karena aku ingin merasakan patah hati lagi tentangmu." Ucap Seungmin.

"Kenapa begitu?"

"Karena kamu adalah kenangan terbaik yang pernah ada."

"Jadi?"

"Mari kita ukir lima belas hari ke depan dengan kenangan-kenangan indah itu,sebelum akhirnya kita mengakhiri semuanya."

"Aku akan berjuang lagi untuk bersamamu,tapi mendengar ucapanmu rasanya tidak mungkin." Ucap Lino dengan nada kesedihan.

"Bukankah belum kamu coba?" Tanya Seungmin.

"Aku ingin,tapi melihatmu rasanya akan susah." Jawab Lino.

"Maafkan aku,jadi mari kita nikmatin lima belas hari kita dengan kenangan-kenangan terindah yang akan membuat kita bahagia dan tidak pernah menyesal."

"Penyesalan terbesarku adalah tidak bisa memilikimu." Ucap Lino sedih.

"Bukan kah kamu bilang akan berusaha?"

"Akan sia-sia jika kamu tidak menerimanya."

"Apakah aku menolakmu?"

"Sudah terlihat dari ucapanmu."

"Kenapa jadi canggung begini? Bukannya kita akan bahagia di sisa kebersamaan kita?" Tanya Seungmin.

"Aku akan memastikan kamu nggak akan melupakan kenangan indah yang akan aku ciptakan nanti,dan percayalah jika aku benar-benar menyukaimu."

"Aku percaya,jadi mari kita buat kenangan indah dan jangan merubahnya menjadi kenangan buruk." Ucap seungmin.

"Aku tidak ikhlas,tapi harus mengikhlaskan." Balas Lino.

"Aku sayang kamu Lino." Ucap Seugmin sambil melangkah untuk memberikan pelukan terhangat.

"Jangan bikin aku makin sulit melepaskan." Balas Lino dengan mempererat pelukannya.

"Jika mungkin,pasti kita akan bersama." Ucap Seungmin sambil memberikan kecupan lembut di bibir Lino.

"Terimakasih." Balas Lino dengan senyuman manisnya.

"I love you." Ucap mereka bersamaan.















End?







Makasih ya buat semua yang sudah meluangkan waktu untuk mampir.
Maaf kalau cerita ini gaje banget.

Sekali lagi makasih banget ❤️

fifteen days [ 2MIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang