F

223 25 2
                                    

Tak terasa sudah melewati beberapa minggu.
Mungkin mereka mengatakan ini hanya bantuan sesama teman,nggak lebih. Tapi faktanya ada sedikit perasaan yang mereka tanpa sadari sudah mulai tumbuh.

Seungmin yang biasanya tidak pernah perduli dengan siapa pun kini semakin memikirkan cara bagaimana caranya dia bisa berjuang untuk Lino.
Dan Lino yang biasanya hanya cuek dan masa bodoh semakin menanti dengan apa yang akan di lakukan Seungmin untuknya.

"Sedang apa di sini?" Tanya Seungmin yang terkejut dengan kedatangan Lino.

"Aku bosan di rumah,entah kenapa bisa sampai di sini." Ucapnya

"Mumpung di sini masuk dulu,sekalian nanti anterin gue ke kampus."

"Kegabutan gue bermanfaat ternyata." Ucap Lino sambil nyengir.

"Mau nggak nih?"

"Ya sekalian aja sih."

"Nih gue punya sesuatu buat lo mumpung lo di sini." Ucap Seungmin sambil menyodorkan sebuah totebag.

"Apa nih?"

"Buka aja,semoga pas sama lo."

"Dalam rangka apa nih lo kasih gue kaos?

"Nggak ada sih,cuma pengen kasih aja." Ucap Seungmin.

"Beneran terkejut gue,tiba-tiba banget padahal gue nggak ulang tahun."

"Emang kasih kado harus nuggu sampi ulang tahun?"

"Nggak juga sih,tapi ya tetep kaget gue."
Balas Lino.

"Bisa nggak sih kita mulai aku kamu gitu biar kayak pasangan lain?" Tanya Seungmin.

"Aneh nggak?"

"Nggak tau kan belum kita coba."

"Mau di coba?" Tanya Lino antusias.

"Tumben banget lo antusias gini?" Tanya Seungmin curiga.

"Nggak tau juga gue,akhir-akhir ini gue menikmati peran sebagai pacar lo."

"Kok sama sih,gue juga mulai nyaman sama diri gue yang udah bisa mencintai diri sendiri dan belajar berjuang buat lo."

"Berjuang apaan?"

"Ya dulu gue nggak pernah ngerasain kayak sekarang,kalau saat ini gue sangat bahagia bisa mikir gimana lo bisa nyaman sama gue."

"Gue jadi takut." Ucap Lino.

"Takut kenapa?" Tanya Seungmin.

"Takut baper dan jatuh cinta sama lo."

"Gue juga suka mikir gitu,tapi semenjak gue berjuang buat lo gue seneng banget." Ucap Seungmin.

"Katanya aku kamu kok masih aja?" Tanya Lino.

"Bentar aku coba biar terbiasa."

"Agak canggung ya tapi enak juga di dengar."

"Jadi ngampus nggak nih?"

"Sampai lupa yuk berangkat." Ajak Seungmin.

"Aku tunggu nggak?"

"Tunggu bentar ya,aku nggak lama." Pamit Seungmin sambil melambaikan tangan berlari masuk ke kampusnya.

Lino yang mulai bosan karena harus menunggu di parkiran,akhirnya membuka kado totebag yang di bwrikvn Seungmin. Dan saat di buka Lino sedikit terkejut karena baru kali ini ia mendapatkan kado dari seseorang.

"Bagus juga seleranya." Ucap Lino sambil menatap kaos pemberian Seungmin. "Jadi takut beneran gue jatuh cinta lagi sama lo kayak dulu." Lanjutnya sambil menatap kaos yang masih ia pegang.

Beberapa jam kemudian...

"Maaf ya lama." Ucap Seungmin sambil menatap Lino lembut.

"Ternyata gini rasanya nungguin apcar ya." Balas Lino sambil senyum.

"Senyummu mencurigakan,aku beneran minta maaf ya. Gimana kalau makan dulu?" Bujuk Seungmin.

"Ngerayu nih?"

"Dikit,itung-itung permintaan maaf ke kamu. Mau ya?" Bujuk Seungmin lagi sambil mengedipkan mata.

"Ngerayunya jelek,bikin aku susah nolak." Jawab Lino.

"Makasih."

"Buat?"

"Udah anter dan nungguin aku tanpa ngeluh." Ucap Seungmin.

"Sama-sama...ngomong-ngomong bentar lagi mau ultah nih?" Goda Lino.

"Cie yang nginget-nginget?"

"Kan mau jadi pacar yang baik." Balas Lino.

Dan keduanya hanya tersenyum dengan wajah yang sama-sama bersemu.









1705

fifteen days [ 2MIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang