Haiii ... selamat malam. Apa kabar kalian?👋 Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. Amin. 😇🤲
Selamat berbuka puasa ya, teman2ku sayang. 💞
Happy reading ...
💐💐💐
Dua tahun kemudian
Aji Timotius Hanggara: Alden Richards
Sejak hari pertama aku menginjakkan kakiku di Charity Golden Hospital, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk mengabdi di rumah sakit ini dengan sepenuh hati.
Kapan lagi aku mendapatkan kesempatan emas seperti ini?
Bekerja di rumah sakit besar berstandar internasional dengan visi dan misi untuk menolong orang dari semua golongan, ditambah gaji dan tunjangan yang besar adalah impianku selama ini. Walaupun begitu banyak aturan yang harus kutaati tapi aku tidak menyesal bekerja di sini.
Rasanya keputusanku meninggalkan Seattle sangatlah tepat.
Walaupun dulu itu aku sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta. Anehnya, keraguanku bukan lagi karena Debora tapi karena hal lain.
Sebulan sebelum aku pulang ke Jakarta, aku seperti orang bodoh yang punya hobi baru memperhatikan gerak-gerik seseorang. Untungnya hal itu hanya sebentar dan sekarang aku sudah lupa siapa orangnya dan namanya.
Dulu yang mewawancaraiku adalah dokter Bryan Dimitri namun beberapa bulan kemudian, posisi dokter Bryan Dimitri digantikan oleh anaknya, dokter Axel Dimitri yang juga adalah lulusan Harvard University. Namun sampai saat ini dokter Bryan Dimitri masih menjadi penasehat di Charity.
Sejak awal, aku sudah ditempatkan di IGD sesuai dengan spesialisasiku. Aku memang masih berstatus anak buah waktu itu dengan dokter Cameron Dimitri, istrinya Audric Dimitri, adiknya dokter Axel Dimitri sebagai Kepala IGD.
Sejak tiga bulan yang lalu, dokter Cameron Dimitri ditarik ke jajaran manajemen dan diangkat sebagai Direktur HRD. Sedangkan aku ditugaskan untuk menggantikan posisi dokter Cameron sebagai Kepala IGD. Rasanya luar biasa membanggakan karena para bos memberikan kepercayaan ini padaku.
Saat ini di tim IGD hanya ada 2 orang dokter, aku dan dokter Febe Marinka ditambah dengan suster Lana Tanjaya yang paling senior, perawat pria yang bernama Jonni Benua dan suster Milly yang baru lulus.
HRD membawa dua orang dokter baru ke ruanganku hari Senin jam 8 pagi bersama 2 perawat baru yang akan membantu di IGD. Aku memang sudah meminta personel tambahan pada HRD melihat IGD Charity semakin besar dan pasien yang datang juga bertambah banyak.
Aku sudah mengenal suster Riantiningsih yang sudah berusia 40 tahun itu. Beliau dirotasi dari bangsal kelas 1. Sedangkan suster Tiwi Andini adalah siswa yang baru lulus dan dia harus belajar dari para seniornya. Dokter Tio Aldentua adalah dokter yang ditransfer dari Charity Golden Hospital cabang Penang, Malaysia sedangkan dokter Martina Wibisana masih dalam masa koas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart & My Soul (END)
Lãng mạnSejak kecil Karenina Anetta Naftali selalu menganggap Valent Gabrian sebagai calon suami masa depannya. Tidak pernah sekalipun Karenina memikirkan pria lain selain Valent. Namun semuanya berubah saat Karenina divonis menderita gagal jantung. Kareni...