01

2.5K 173 5
                                    

( ◜‿◝ )♡

" are you serious daddy?? AKU HANYA INGIN KEMBALI BERSEKOLAH DILUAR. BUKAN PERGI DARI MASION INI. HANYA SEKOLAH. ku mohon.. " teriakan itu melirih seiring tubuhnya yang melemah akibat suntikan bius yang Gerael berikan kepada Chiko.

" Zicko, bawa adikmu ke kamar dan pastikan tangan dan kakinya telah terantai. " ujar enteng gerael.

Zicko yang mendengar itu mengangguk kepalanya dan membawa pergi Chiko.

Gerael duduk di sofa yang berada di ruang kerja ayahnya. dia meminum segelas wine yang sudah di sediakan.

sedangkan sang daddy tampak memijat pangkal hidungnya, dia masih memikirkan permintaan anak bungsunya. permintaan yang cukup sulit untuk dia terima.

Chiko meminta untuk di sekolahkan di luar, sebelum ini Chiko memang hanya home schooling. tampaknya anak itu sudah bosan.

" mari daftarkan Chiko di sekolah yang sama seperti Zicko. " ujar Gavanio.

PRANG

Suara pecahan kaca itu terdengar nyaring. Gerael melempar gelas wine yang berada di tangannya. Gerael menatap nyalang sang daddy.

" Tidak akan ku biarkan sialan. aku tidak ingin kejadian terdahulu kembali terulang. " ujar gerael sambil menekan beberapa kalimat.

Gavanio kembali menghela nafasnya. si sulung dan si bungsu mereka sama. sama sama keras kepala.

" Jika kau ingin Chiko pergi dari rumah ini ya silahkan. akan daddy pastikan dia akan mengamuk dan berusaha pergi dari sini Lagi " ucapnya sambil menekan kata Lagi.

Gerael yang mendengar itu terdiam. ia menatap daddynya yang sedang mendatangani berkas berkas.

Gerael mendecih pelan

" Tinggal ikat saja dia di kamar dan masalah selesai. "

bugh

sebuah berkas melayang tepat mengenai muka Gerael dan untungnya Gerael memiliki refleks yang bagus hingga dia menangkap berkas tersebut dengan mudah.

" pemikiran bodoh apa lagi ini? tolong gunakan otak kecilmu itu Gerael. jika kau melakukannya jelas Chiko akan membencimu bodoh " ujar sarkas dari Gavanio.

Luke yang dari tadi mendengarkan hanya bisa menghela nafas lelah. dia frustasi sekali mendengar kedua keluarganya beradu mulut.

" bang udahlah, Chiko gak bakal pergi. dia ga bakal berani pergi dari kita bang. biarin aja dia sekolah sama Zicko. aku yakin Zicko bisa menjaganya dengan baik. " ujar Luke sebagai penengah. dia sudah cukup muak dengan kakak dan daddynya ini. mereka semua keras kepala dan egois.

oh ayolah Luke, bukan hanya daddy dan kakak sulungmu saja yang keras kepala. tapi seluruh keluarga Vasilios itu benar benar keras kepala.

" kau kalah suara gera, jadi Chiko akan tetap di sekolahkan di sekolah Zicko. kita bisa mengirimkan pengawal jika kau masih takut. " ujar Gavanio. dia mengambil hpnya dan menelpon seseorang.

Gerael mendecih pelan mendengar keputusan ayahnya. ia pergi keluar untung menuntaskan emosinya.

.

.

.

" kak zickoo, kak Lukee, siapa pun itu tolong lepasin Chikoo.. " ujarnya dengan suara serak.

bangun dari pingsannya, tangan dan kaki chiko sudah terantai. dia sudah mencoba melepaskan diri dari tadi. bukannya terlepas malah pergelangan tangan dan kakinya yang terluka.

ceklek

suara pintu terbuka itu mengalihkan pandangan Chiko. ia bisa melihat gerael di ambang pintu. Chiko menatap berbinar ke arah Gerael.

" KAKAKK, tolongin chikoo. pleasee~ " mohon chiko kepada gerael.

gerael mendekat ke arah Chiko. dia memeluk tubuh kecil milik Chiko. gerael menghirup tubuh Chiko dengan rakus.

" chiko milik kakak right? " ujar Gerael sambil memeluk erat tubuh Chiko.

Chiko dia hanya diam tidak menjawab pertanyaan Gerael. Gerael yang merasa pertanyaan tidak di jawab oleh Chiko pun mulai sedikit emosi.

" Jawab aku bub. kau tau aku benci di tolakkan? " ujar gerael sambil meremas pelan pinggang ramping milik Chiko.

" uhh, k-kak " Chiko menggeleng kepalanya pelan.

Gerael yang melihat respon itu membangkitkan emosinya. Gerael memepetkan tubuh Chiko ke dinding. dia menatap tajam Chiko.

" Chiko hanya milik Gerael. " ujarnya sambil menahan pergerakan Chiko di dinding.

Gerael mendekatkan tubuhnya ke chiko. dia mendekatkan wajahnya ke leher putih milik Chiko. Gerael menyesap pelan leher putih Chiko untuk membuat tanda ke pemilikan disana. tangannya masuk ke dalam baju Chiko. dia sesekali mengelus pelan punggung Chiko.

" ahh kakk berhenti, ini shh tidak benar " Chiko menggelengkan kepalanya dengan ribut. dia takut.

" Chiko milik gerael kan? " tanya gerael pada chiko tangannya masih sibuk meremas pinggang Chiko. Gerael kembali membuat beberapa tanda ke pemilikan di sana. Gerael tau, chiko sensitif di bagian leher.

" iya mhh, Chiko milik Gerael " Chiko sudah lemas, badannya benar benar lemas akibat Gerael.

Gerael yang mendengar itu tersenyum puas. dia memberhentikan aksinya. dia melihat bagaimana merahnya wajah milik Chiko. Gerael mengecup pelan pipi Chiko.

Gerael melepaskan rantai yang berada di tangan dan kaki Chiko. dia membawa Chiko ke kasur. dan menidurkannya dengan pelan.

" kau hanya milikku. " bisik Gerael.

trattenutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang