<( ̄︶ ̄)>
Malam pun tiba, Chiko di bangunkan oleh Luke. Chiko yang melihat Luke langsung meloncat ke pelukan Luke.
" heii, jangan meloncat nanti kau akan pusing. " ujar Luke sambil mengelus pelan punggung kecil milik Chiko.
Chiko diam, dia menyembunyikan mukanya di dada bidang milik kakaknya. Chiko sedikit menangis. Luke yang melihat Chiko menangis pun menepuk pelan pucuk kepala Chiko.
" bicara pada kakak, kenapa kau menangis em? " ia menatap Chiko. tapi tatapannya jatuh pada bagian leher dan pundak Chiko. ada beberapa tanda kepemilikan disana. Luke menghela nafas kecil, ini pasti tingkah kakak sulungnya.
pasti kakak sulungnya yang membuat tanda sebanyak ini. orang gila memang.
" baiklah tidak usah bercerita, kakak sudah mengerti. Chiko takut ya? maaf. kak gera hanya emosi tadi. mari mandi, kakak bantu hilangkan tandanya. " ujar Luke dengan lembut.
Luke menggendong Chiko, Luke membawa Chiko ke arah kamar mandi. Luke memandikan Chiko. dia menggosokan pelan tangan dan sabunnya pada leher dan pundak chiko.
sedangkan Chiko dia diam sambil memainkan bebek karet dan gelembung sabun. setidaknya moodnya sedikit naik karena bebek karet.
setelah selesai mandi Chiko mengganti bajunya. tandanya tidak benar benar hilang masih terlihat secara samar. Chiko menundukkan kepalanya.
" kak Luke, tandanya tidak hilang. " ujar chiko sambil memeluk tubuh Luke.
" gunakan ini " ucap Luke sambil menggunakan Hoodie miliknya pada Chiko. Luke menaikan tudung hoodie itu. dia menarik tali pada tudung tersebut hingga leher dan pundak Chiko tertutup. hoodie kebesaran itu menutupi tubuh kecil Chiko hingga di lututnya.
" lucunya adik kakak " Luke tersenyum dia mencium kedua pipi cubby milik Chiko. Chiko yang mendengar itu tersenyum hingga kedua matanya membentuk bulan sabit.
dengan gemas Luke memeluk Chiko dan menggendong Chiko.
" mari turun, kita makan. kakak sudah lapar "
mereka berjalan ke arah meja makan dengan canda tawa. yeah Luke bisa membangkitkan moodnya dengan mudah.
sesampainya di meja makan.
Luke berniat menurunkan Chiko agar duduk sendiri. tapi Chiko menolaknya dengan menggelengkan kepalanya denga pelan. Luke yang mengerti kode tersebut pun terkekeh, dia memangku Chiko.
Gerael yang melihat itu hanya menatap datar.
" tidak sopan. duduk sendiri. " ujar Gerael dengan nada suaranya yang sangat datar.
Chiko meremas kuat ujung hoodienya. Chiko menggeleng kepalanya.
" Duduk sendiri. Chiko Brama Vasilios " ujar gerael lagi dengan penuh penekanan.
jika gerael sudah menyebut nama lengkapnya berarti pernyataan tersebut mutlak dan harus di lakukan. dengan pelan Chiko turun dari pangkuan Luke. dia duduk di sebelah Luke. denah tempat duduknya adalah seperti ini.
Gerael Chiko Luke
________meja________
Gavanio Zicko
Chiko mengadahkan kepalanya saat sang daddy tiba.
" nanti semuanya, ke ruang keluarga terlebih dahulu. " ujar Gavanio.
mereka semua makan, makan malamnya dengan tenang.
hingga saat makanan penutup. senyum Chiko merekah saat melihat puding cokelat.
" yess! puding! " ujar Chiko dengan semangat.
Chiko mengambil pudingnya. Chiko memakannya dengan lahap. hingga dia tidak sadar bahwa tudung hoodienya terbuka.
Zicko dan Gavanio terdiam melihat tanda samar yang berada di leher Chiko. mereka berdua dengan refleks melihat ke arah si sulung yang sedang meminum teh hijau.
" Gerael kau berhenti membuat membuat masalah dengan Chiko. " ujar Gavanio sambil menatap tajam anak pertamanya.
Zicko yang melihat suasana akan memburuk pun membawa Chiko ke ruang tamu.
" Cil, ikut abang. nanti abang kasih 3 puding " ujar Zicko sambil menggendong tubuh Chiko.
Chiko yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya dengan setuju.
" Daddy benar kak, kakak bisa bikin Chiko takut sama kakak sendiri. " ujar Luke sambil menatap malas sang kakak sulung.
Gerael menaikan satu alisnya. " apa? aku hanya memberi tanda yang seharusnya bukan? oh ayolah tidak usah munafik. kalian juga ingin Chiko menjadi seutuhnya milik keluarga ini bukan? " ujarnya sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya.
" tapi jangan sampai membuat tanda kepemilikan sebanyak itu bodoh. astaga kau ini, anak siapa sebenarnya? " ujar Gavanio sambil memijat kepalanya pelan.
" Aku anakmu daddy bodoh. "
" sialan, dasar anak durhaka. " ujar Gavanio sambil pergi menuju ruang tamu meninggalkan Luke dan Gerael.
KAMU SEDANG MEMBACA
trattenuto
Teen FictionSeason 2 dari Chiko The Little Star. SEBELUM MEMBACA INI TOLONG BACA DULU CHIKO THE LITTLE STAR YANG ADA DI PROFIL SAYA YA. BL. trattenuto artinya ditahan dalam bahasa Italia. Kehidupan Chiko berputar seratus delapan puluh derajat , benar benar berb...