Seorang laki laki memakai seragam yang ditimpai okeh jaket hitam, ia sedang memanaskan motor di depan rumahnya yang ya lumayan besar.
"WOY SUARA MOTOR LU BERISIK ANJENG!" Teriak tetangga tepat disebelahnya.
Ya memang suara motornya berisik tapi ia tak terima juga jika diteriaki. "Terserah gue lah, motor motor gue. Ngurus amat lo njing." Balas Haechan dengan suara yang lumayan keras.
"Eh haechan, kenapa? Kok teriak teriak? Masih pagi loh." Tanya mommy nya yang keluar dari rumah menghampiri anak bungsunya itu.
"Itu tuh tetangga kesayangan mommy." Jawab haechan sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa? Jaemin?" Tanya mommy nya yang dibalas anggukan oleh haechan.
"Aduh kamu ini ribut mulu sama jaemin, harus akur dong sayang. Mana coba jaemin nya." Ucap ten mommy nya, yang dibalas delikan oleh haechan.
"Udah ah, haechan mau berangkat aja." Ucap haechan memakai helmnya.
"Masih lumayan pagi loh"
"Males ah mommy kayak bela jaemin mulu." Ucap haechan meng sun tangan ten lalu naik ke motornya.
Dengan perlahan ia jalankan motornya itu, tidak lupa berpamitan.
Dalam beberapa menit ia telah sampai di parkiran sekolahnya. Sial, sial, sial, kenapa ia harus bertemu dengan tetangga sepagi ini? apa belum cukup ia mendengar suara nya tadi?
"Yhahaha kasian yang nyokapnya selalu bela gue" ledek jaemin kala haechan melewati dirinya.
Ya memang, ten selalu membela jaemin kalau mereka bertengkar. Karena apa? Katanya jaemin itu tipe menantu idaman ten, rencananya ten dan juga ibunya jaemin akan menjodohkan jaemin dan haechan. Dan ya tentu saja haechan menolak rencana konyol itu.
"Berisik lo njing." Balas Haechan namun tetap berjalan melewati jaemin, ia terlalu malas berhadapan dengan na sialan jaemin.
Tak lama ia telah sampai di kelasnya, lalu duduk di bangkunya yang berada di bangku paling belakang lalu sahabatnya yang duduk di depan. Lalu na sialan jaemin? Entah apa itu kebetulan, atau apa. Jaemin duduk di bangku sebelahnya.
"Chan, lo udah pr olahraga yang nyatet?" Tanya Renjun sahabatnya, yang duduk di depan.
Haechan diam sekejap. "Anjing!" Umpat haechan sambil menggebrak meja, membuat beberapa siswa yang ada di kelas menoleh namun tak lama mereka tak peduli.
"Gue lupa! Asli gue lupa banget anjing, gara gara mommy si yang ngajak gue ke rumah si jaemin." Ucap haechan segera mengeluarkan bukunya.
"Lah ngapain ke rumah jaemin?"
"Tau tuh, mau ghibah sama tante winwin. Padahal ya, kenapa gak sendiri aja." Ucap haechan membuka bukunya.
"Chan, udah gue rekam. Tinggal kirim ke tante ten." Ucap Renjun.
"Anjing lu, njun."
"Udah sih gak usah dikerjain, udah telat bego! Lagian dikasih waktu selama seminggu ngapain aja si?"
"Ye gue kan orang sibuk."
"Sibuk makan lu mah."
"Goblok."
"Lu pagi pagi udah nge cursing berapa kali dah?"
"Bodo amat, njun. Mending lo ke kantin dah, beliin makanan buat sahabat lo yang cakep ini."
"Najis, yaudah deh kebetulan gue lapar. Mana duitnya" ucap renjun dengan tangan tanda meminta uang.
"Emm aiya gue lupa njun, dompet gue ketinggalan di kasur. Beli nya pake uang lo dulu ya, nanti gue bayar." Ucap haechan dengan senyum menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙤𝙫𝙚 - 𝙃𝙖𝙩𝙚 | Nahyuck
SonstigesTetangga yang awalnya tidak akur namun hari demi hari tumbuh rasa suka di hati mereka. Haechan anak ceria yang sekaligus penutup & Jaemin anak yang kadang menjadi ceria kadang menjadi pendiam, dingin. Mereka lalui bersama sama. Sampai suatu hari ada...