"Chan, lo gak mau cerita gitu ke gue?" Tanya renjun setelah menghembuskan asap rokok yang di keluarkan dari mulut dan hidung nya.
"Cerita apaan?"Tanya haechan balik. Ia menatap renjun dengan bingung, sembari mengisap rokoknya.
"Cerita tentang mimpi lo mungkin?" Ucap Renjun dengan ragu.
Haechan tertawa. "Mimpi apaan dah?" Ucap haechan. "Oh atau lo nanya gue mimpi jadi apaan buat masa depan?" Tanya haechan kembali.
Renjun menggeleng. "Enggak, mimpi tidur chan." Ucap Renjun.
Haechan diam sejenak. "Apa ya, gaada yang bisa di ceritain si." Ucap haechan. "Udahlah, coba ceritain hubungan lo sama si jenong sekarang kayak gimana." Ucap haechan mengalihkan pembicaraan.
Renjun menatap datar haechan. Haechan ini bisa saja mengalihkan pembicaraan, bahkan sering sekali haechan begini. "Lu mah bisa aja ngalihin pembicara nya anjing." Umpat Renjun.
"Gue nggak? Ya emang gaada yang harus diceritain njun. Lagian kenapa tiba tiba nanya tentang mimpi gue?"tanya Haechan.
"Si jaemin bilang, kalau lu udah mimpi 2 kali pas sama dia, dia pikir itu pasti lo ngimpi yang sama. Katanya juga si pas dia nginep tadi malem, lo minta dipeluk gara gara takut mimpi lagi kayak gitu." Ucap Renjun.
Haechan yang awalnya mendengarkan kaget saat mendengar ucapan renjun. "Anjing! Kata siapa gue minta peluk dia?" Kesal haechan.
"Ya kata si jaemin lah." Renjun tidak peduli kalau jaemin bohong atau tidak tentang haechan memintanya untuk di peluk, yang ia pedulikan tentang mimpi haechan.
Renjun sebenarnya tau haechan selalu bermimpi buruk. Pernah suatu saat, waktu mereka sedang ada di rumah kedua haechan yang hanya diketahui oleh renjun. Haechan sedang tidur di kasur empuknya dan renjun bermain game di samping haechan sembari bersandar ke dasboard kasur.
Awalnya haechan terlihat tidur tenang tapi lama kelamaan haechan sering berpindah posisi, menghadap kanan, kiri dan ia juga bergumam tidak jelas dahinya terlihat berkeringat.
Renjun yang awalnya tak peduli langsung menyimpan hp nya dan langsung membangun kan haechan.
Dirinya bertanya. 'kenapa?'
Namun haechan hanya menjawab tidak apa apa, ia hanya mimpi buruk di kejar zombie kata haechan, tentu saja renjun percaya bukan? Namun, karena terlalu sering renjun jadi penasaran apa yang dimimpikan haechan apalagi saat mendengar ocehan jaemin saat bercerita.
"Gue gatau lo ngimpi apaan, tapi yang gue tau pasti lo sering banget mimpi buruk. Lo sekali kali cerita lah sama gue, lo gak percaya ya sama gue?." Tanya renjun dengan raut wajah kecewa. Sekarang rokok keduanya telah habis, ingin melanjutkan merokok tapi obrolannya sekarang lebih penting.
Haechan menghela nafas. "Bukannya gitu njun, tapi arghhh gue juga bingung." Geram haechan. "Gue sekarang masih bisa mendem sendiri, tenang aja kalo gue udah gakuat mendem sendiri yang pertama kali gue cari yaitu elo." Jelas haechan.
"Tentang mimpi, oke gue akui gue sering ngimpi buruk yang sama, tapi emang gapapa kok kadang kadang aja si gue takut buat tidur." Lanjut haechan.
Renjun mengangguk setelah mendengar pernyataan dari haechan. "Oke, kalo lo belum mau cerita. Tapi inget, kalo lo mau cerita, cerita aja ke gue ya? Gue pasti dengerin apapun yang mau lo ceritain." Ucap renjun.
"Iya iya, ih anjing ngapa jadi melow gini si." Ucap haechan sembari tertawa.
"Goblok lu, padahal lagi serius."
•••••☀️•••••
Haechan sekarang berada di parkiran menunggu jaemin, tadi dia sempat menghubungi jaemin dan meminta untuk pulang bareng karena renjun tidak membawa motor melainkan di jemput oleh supir pribadi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙤𝙫𝙚 - 𝙃𝙖𝙩𝙚 | Nahyuck
CasualeTetangga yang awalnya tidak akur namun hari demi hari tumbuh rasa suka di hati mereka. Haechan anak ceria yang sekaligus penutup & Jaemin anak yang kadang menjadi ceria kadang menjadi pendiam, dingin. Mereka lalui bersama sama. Sampai suatu hari ada...