Derick menoleh sedikit kekiri dapat ia lihat kedua putranya tengah berjalan beriringan menuju kearahnya.
Derick memperhatikan penampilan sikembar yang berantakan. Rambut acak acakan,seragam keluar dan dibiarkan terbuka menampilkan kaos hitam didalamnya.
Jangan lupakan keringat yang mengalir ditubuh mereka menambah kesan jantan didalam diri mereka.
"Anak siapa ini Dad?" Tanya Dean.
Derick mengangkat alis kirinya dan terkekeh seram "Tentu saja anak Daddy."
Jawabannya membuat kedua putranya bingung walau tidak nampak diwajah mereka. Wajah mereka tetap datar hanya saja alis mereka yang bertautan menandakan kebingungan mereka.
"Apa kau mengadopsi seorang anak lagi?" Tanya Deon putra ketiga Lorenzo.
"Aku kira kalian tak cukup bodoh untuk tidak mengenali adik kalian sendiri."
Jawaban Derick membuat kedua remaja itu membelalakkan mata mereka sedikit.
"Jangan bilang anak itu adalah dia?"
Tanya Dean ragu.Pasalnya Daddynya ini tidak terlalu menyukai si dia yang dimaksud adalah Moka.Karena anak itu pengecut dan lemah.
Jadi, kenapa si Moka bisa bersama Daddynya?
Apa Daddynya itu sedang kesurupan jin alas apa gimana?
"I know your mind son. Ikut Daddy kekamar dan kalian akan tau jawabannya." Ucap Derick seraya berjalan melewati kedua putranya yang mengikutinya kearah kamar.
Sesampainya dikamar Derick langsung saja merebahkan Moka dikasur king sizenya dan menyelimutinya sebatas dada.
Moka merasa terganggu dan mengguliat kesal dalam tidurnya. Derick yang melihat segera mengusap kepalanya.
Dean dan Deon yang melihat anak yang ada diatas kasur Daddy mereka hanya bisa terdiam.
Saat melihat wajahnya hanya ada satu kata yang terlintas dalam benak mereka. Menggemaskan.
"Dad apa ini..." Dean bertanya. Mulai meragukan penglihatannya begitu juga dengan Deon.
Memang mereka tak akrab dengan Moka. Jadi mereka baru menyadari bahwa ternyata Moka memiliki wajah semanis ini.
Karena selama ini Moka selalu ketakutan ketika berada didekat mereka.
Dan ketika berbicara ia selalu menundukan wajahnya dan menutupi mata besarnya dengan rambut panjangnya membuat mereka tak bisa melihat wajahnya.
Tapi sekarang lihat! Bagaimana cara tidurnya membuat mereka gemas.
"Bukankah adik kalian sangat menggemaskan?" Tanya Derick ketika melihat kedua putranya yang terdiam memandangi wajah manis bungsunya.
"Ya kami tak menyangka ia sangat menggemaskan Dad."
"Bukan hanya wajahnya yang menggemaskan bahkan tingkahnya pun sangat lucu." Ujar Derick menambahi sembari mengingat adegan konyol Moka yang menangisi Sebastian.
Entah kenapa mood Derick langsung turun begitu mengingatnya.
Deon dan Dean yang mendengarnya bingung. Tingkah lucu?
Moka selalu ketakutan ketika melihat mereka. Mungkin itu karena mereka beberapa kali menghukum Moka karena membuat mereka malu disekolah.
Mereka tak mau mengakui Moka sebagai adik maupun anak. Karena anak itu selalu diam ketika ditindas ataupun ketika dibully orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna Punch My System
Teen Fiction[#Transmigration#1] Kenzie Oktavo seorang remaja muda berumur 18 tahun. Harus mati karena berusaha menyelamatkan bus wisata yang berisi anak-anak. Bukannya pergi ke alam baka,ia malah bertransmigrasi kedalam novel ke tubuh seorang figuran anak yang...