Karakter Utama: Ishkur, Anumm.
Genre: Fluff
Req dari: energenmilo--
Babylonia adalah peradaban tertua didunia. Orang bilang pemimpin Babylonia, alias Raja Annum adalah dewa yang keji. Namun bagi Ishkur, tidak begitu. Entah apa yang ada di akalnya, namun dia tidak bisa menemukan satu saja hal yang salah dari dewa itu.
Sangat disayangkan, sebuah kerajaan megah seperti Babylonia harus disegel didalam Void. Ini juga sudah menjadi masalah bagi Annum sejak lama. Sejak Enki, putra Annum menyegel dan menelantarkan Babylonia di Void, Annum benar-benar hilang kendali.
Setiap detik, Annum akan memikirkan rencana untuk kembali ke Overworld. Ini bukan hal yang langkah lagi sekarang. Namun, semakin lama waktu mereka di void, semakin tak berdaya Annum. Dia seperti orang yang tersesat.
Ishkur sebenarnya sudah muak dengan keadaan ini. Bukan dengan Annum, namun dengan Enki dan 6 dewa lain yang menyegel mereka. Dia juga mencoba untuk mencari jalan keluar. Dia tahu Annum pasti sangat disusahkan dengan semua ini.
Mendengarkan curahan hati dari Raja Babylonia mungkin bisa dibilang adalah hobi Ishkur. Tapi, dia kadang merasakan sakit ketika Annum tidak bicara tentang apapun selain Enki. Jika saja saat itu Ishkur cukup kuat, jika saja dia bisa membuktikan kepada Annum, bahwa dia lebih dari sekedar dewa yang tidak jelas.
Saat Enki dan teman-temannya masuk ke Void, rasanya seperti sebuah harapan baru untuk Annum, setidaknya awalnya terlihat seperti itu. Namun yang tak disangka, itu malah membuat sangat Raja lebih frustasi. Fakta bahwa dia masih tidak bisa menemukan batu Amethyst membuatnya sangat terpuruk.
"Apa-apaan ini, kenapa semua buku ini belum dihantarkan pada Raja Annum? Kalian tahu, ini harusnya dia baca hari ini!" Para penjaga yang dibentak oleh Ishkur hanya terbata. Mereka satu demi satu lalu menunjuk kepintu ruangan Annum. Ishkur kemudian menghela napasnya dengan pasrah. Dia perlahan membuat jalannya menuju ke ruangan Annum, mengetuk pintu itu dan masuk kedalamnya.
"Dewa Annum?" Annum hanya memutarkan kedua matanya ketika dia melihat Ishkur masuk kedalam ruangannya.
"Rajaku, kita akhirnya menemukan Enki, mereka sedang ditahan, masih belum sadar. Aku yakin dengan ini batu Amethyst-" Ucapan Ishkur terhenti ketika dewa itu melemparkan salah satu bukunya ke lantai.
"Ugh, lagi pula dia tidak akan pernah memberi tahu lokasi batu itu. Sudahlah, panggil aku lagi saat mereka sadar." Teriak Annum tanpa bahkan melihat ke arah lawan bicaranya. Ishkur lalu mencoba untuk mendekat ke Annum, langkah demi langkah.
"Kumohon, Raja. Mereka terlalu naif. Enki sudah berubah, dia dikuasai dengan emosi lemah manusia. Rasa sayang dan cinta." Kata Ishkur dengan nada mengejek, masih melangkah. Dia tahu, Annum sebenarnya suka saat seseorang berbicara tentang kekurangan Enki. Itu membuatnya merasa lebih hebat.
"Kau terlalu kuat untuk mereka, kaulah Dewa Annum. Kumohon, bahkan Ereshkigal tidak bisa menyaingimu." Ini dia, dia akhirnya berada didepan sang Raja. Annum masih terlihat cuek, tapi dia cukup terhibur dengan semua pujian yang diucapkan Ishkur.
"Dewaku, ayo bawa kerajaan ini kembali ke Overworld." Ishkur mengulurkan salah satu tangannya kepada Annum. Senyuman mulai terukir di wajah Annum. Senyuman hangat, senyuman yang sangat familiar. Memang seperti inilah Annum seharusnya, setidaknya menurut Ishkur.
"Baiklah, ayo tunjukan bahwa bukan hanya dia yang berkembang dan menambah pengamalan baru! Kita dapatkan batu itu kembali!" Seru Annum dengan ceria. Ishkur hanya ikut tersenyum. Dia tidak akan melakukan kesalahan yang sama, dia pastikan, kali ini Raja itu akan tetap tersenyum setelah menghadapi Enki.
--
A/N: Sorry kalau kurang sesuai prompt ya! Aku masih belajar nerima request soalnya. Maaf juga kalo kurang cocok sama kepribadian mereka, but I hope this is enjoyable :]
KAMU SEDANG MEMBACA
Teduh | YTMC Oneshoot(s)
Fanfiction[ Hiatus ] Tidak lebih dari sebuah cerita, tentang mereka dan dunia mereka. (No NSFW or sensitive topic)