Karakter utama: Scortch, Gemmad (Mamad)
Genre: Fluff
Req dari: energenmilo
A/N: Aku tau kalo di rp nama Gemmad itu Mamad tapi disini aku sebut dia Gemmad ya, cuma pake Mamad kalo dia disebut karakter lain :)--
Brutal City, kota indah yang dipenuhi teknologi paling terkini. Disinilah pemuda berambut merah bernama Gemmad itu berada saat ini. Sendirian di negara yang bahkan tidak dia tahu, tapi tak apa, dia akan baik saja, bukan?
Dia tahu jelas bahwa sedang banyak penjahat berkeliaran di kota ini. Ternyata justru, kota dengan banyak kehebatan itu juga disertai dengan ancaman paling mengerikan yang bisa dibayangkan seorang manusia. Gemmad sudah siap dengan ini, lagipula ada pahlawan dan polisi disini, jadi dia yakin akan baik saja.
Itu semua sebelum dia bahkan pergi ke tempat menambang. Sungguh, dia tidak berniat melakukan apapun. Dia hanya ingin mencari beberapa mineral dan pulang. Apa salah untuk seseorang mencoba bertahan hidup dengan mencari uang?
Dia hanya berharap tidak terjadi masalah dalam perjalanannya, tapi kelihatannya bahkan harapan satu-satunya itu tetap tidak terwujud.
Dia melihat medan perang tepat didepannya. Dengan mata kepalanya sendiri dia menyaksikan pertumpahan darah. Seluruh tubuhnya benar-benar gemetar, dia sangat syok saat ini. Bahkan otaknya tidak bisa memproses apapun untuk beberapa saat. Ayolah, dia hanya ingin hidup dengan tenang.
Keadaan macam apa ini? Seseorang diangkat dengan paksa ke langit. Seorang lainnya menggunakan kostum yang bercahaya. Dia juga samar-samar melihat ada sesuatu yang terbang dilangit dengan cepat. Apa itu aliran listrik?
Akhirnya dia kembali ke realita ketika seorang pahlawan meneriakinya, menyuruhnya untuk kabur. Dia harusnya kabur, tapi kakinya terlalu sulit untuk diajak bekerja sama. Akhirnya yang bisa ia lakukan hanya berlari dan bersembunyi di dekat salah satu bangunan yang tampaknya sudah setengah hancur.
Di sisi lain, terdapat seseorang yang melakukan kebalikan dari aksi Gemmad. Alih-alih kabur, dia mendekati sumber masalah. Scortch memang seperti itu, dia sering bilang bahwa camera-man selalu selamat. Jadi dia tidak takut untuk meliput berita di dekat arena pertarungan.
Kelihatannya meskipun sang pembawa berita itu tidak takut, dia tetap masih punya akal. Dia lalu berpisah dengan Kia, rekannya, dan mencari tempat sembunyi sementara.
Dalam perjalanan, Scortch menyadari sesuatu. Ada seseorang yang bersembunyi, namun anehnya, itu bukanlah pahlawan maupun penjahat. Orang itu adalah seorang warga. Bahkan bukan warga yang biasa ia lihat di Brutal City.
"Hey, kau, ikut aku!" Teriaknya dengan keras, memastikan suaranya tetap terdengar jelas di telinga warga tersebut. Warga itu adalah Gemmad, yang lalu mulai mengikuti Scortch hingga mereka tidak bisa mendengar lagi suara dari pertempuran itu.
"Maaf ya, padahal kamu bilang baru dateng kesini, udah kena bencana aja." Gemmad hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Bukan salahmu, aku gak percaya bahkan dikota seperti ini masih ada kejadian tidak menyenangkan. Ini semua harusnya lebih diperhatikan." Keluhan Gemmad hanya dibalas dengan tawaan dari Scortch.
"Tapi, sekarang kita aman kan?" Satu pertanyaan itu sukses membuat Scortch kaget. Dia tidak tahu ingin bilang apa. Realitanya, apapun bisa terjadi. Para penjahat memiliki jumlah yang sangat banyak, tidak ada jaminan mereka bisa aman.
"Tentu." tidak.
"Bahkan para penjahat tidak akan pernah berpikir untuk mencari kesini, percayalah, aku sudah sering meliput berita tentang mereka." itu bohong.
"Bicara tentang kejahatan, kenapa pahlawan gak prioritasin keamanan warga? Aku bisa mati kalau kau tidak datang." Scortch terkekeh kecil. Mungkin, sedikit saja, dia mulai tertarik dengan warga satu ini. Jarang sekali dia menemukan seseorang yang bisa setuju dengannya tentang betapa tidak bertanggungjawabnya para pahlawan.
"Bisa dibilang, aku yakin kalau punya kekuatan, aku bisa seribu kali lebih berguna dari mereka. Pasti aku bisa jadi pahlawan yang lebih baik." Senyuman terukir di wajah di pendatang baru di kota brutal itu. Kemudian dia mengambil beberapa langkah dibelakang Scortch. Scortch benar-benar bingung dengan kelakuan orang ini.
"Tunggu apa lagi? Ayo tuntun jalannya, pahlawan." Mata Scortch seketika berbinar-binar. Dia lalu mengangguk dengan semangat. Orang ini benar-benar berbeda. Untuk pertama kalinya, dia dihargai oleh orang lain. Untuk pertama kalinya, dia dianggap sebagai pahlawan. Dan entahlah, dia memang membenci pahlawan, tapi dia bisa terbiasa dengan panggil ini.
--
A/N: Maaf kalo gak sesuai sama personality aslinya, jujur ga pernah nonton dari POV mereka. Tapi aku coba nonton dari POV Gemmad dikit anddd he's actually funny! :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Teduh | YTMC Oneshoot(s)
Fanfiction[ Hiatus ] Tidak lebih dari sebuah cerita, tentang mereka dan dunia mereka. (No NSFW or sensitive topic)