bab 5

319 10 1
                                    

part sebelumnya

"Nak kamu di mana sayang" lirihnya sambil memijat hidung nya.

"Daddy hanya memilikimu nak, jangan tinggalkan daddy seperti mommy mu" ucapnya kini sudah mulai terisak.

                 
                      *"..............."*

Zea terbangun duluan karna terkena cahaya matahari yang seakan ingin membangunkan dirinya.

dia melihat alfano tidur di samping nya dengan tangan yang bertengkar di pinggang nya. 

"Ternyata kak alfano ganteng juga yh kalo di liat dari dekat" ucap zea sambil menatap intens alfano.

"Sudah puas melihat ku dari dekat hmm??" suara berat alfano langsung membuat zea memalingkan pandangan nya.

"H-ha kak fano geer huuh" zea kikuk

"Hahah, kanapa muka gadis ku ini memerah hm" alfano terkekeh pelan

"G-gak tau a-aku mandi dulu ah" ucap zea langsung berlari ke kamar mandi.

"Kak fano hmm??, akan ku pastikan tidak ada seseorang pun yang memanggil ku dngn sebutan itu kecuali, gadis ku".

Alfano langsung duduk di atas kasur sambil memainkan hp, menunggu zea keluar dari kamar mandi.

Berbeda dengan zea yang sedang di kamar mandi, sambil berguru tidak jelas  dikarenakan merasa malu tertangkap basa oleh alfano.

Ih aku malu banget.

kenapa kak fano Bangun sih pas aku lagi muji dia.

Pasti sekarang dia lagi kegeeran gara² aku bilng gateng.

aduh gimana ini aku malu buat keluar dari sini😭.

      
                          *"............."*

Sekarang zea tengah duduk santai di pinggir kolam berenang sambil mencelupkan kaki ke dalam air.

Sambil melamun memikirkan caranya berbicara tentang sekolahnya kepada alfano, agar mengizinkan bersekolah.

Zea masih ingin menggapai cita-citanya yang ingin menjadi seorang dokter di masa depan, namun zea takut jika Alfano tidak mengizinkan nya untuk itu.

"Hey ada apa hm?" Suara itu, suara yang sering di dengarnya semingguan ini, suara itu milik Alfano.

"Hm kak Fano zea mau bicara"ucap zea memberanikan diri.

Alfano menaikan alisnya sebalah seakan bertanya ber isarat "apa".

"Zea mau masuk sekolah lagi" ucap nya sambil memandang air.

"Apa yang ku dapat jika aku mengizinkan kau sekolah??"

"Hmm kak Fano mau apa?"

"Aku ingin kita tunangan, dan di hadiri oleh banyak orang agar mereka tau zea Veronica alarix milik ALFANO RAKUENZA seorang.

"T-tapii—"

"Tidak ada bantahan, jika kau tidak mau maka aku tidak mengizinkan untuk bersekolah". Ucap alfano tegas.

"Hufhh baik lah" pasrah zea.

Alfano langsung menarik zea kedalam pelukan nya sambil mengucap kata "terimakasih, terimakasih sayang"

"Kak Fano" panggil zea.

"Ada apa sayang"

"Menunduk".

Seperti terkena sihir alfano langsung patuh, dan menunduk sejajar dengan gadisnya.

CUP

Mata Alfano terbelalak karena benda kenyal dan lembut itu mendarat sempurna di bibirnya.

rasanya alfano ingin sekali menjerittt tak keruan gara² kecupan yang zea berikan di bibirnya.

gadisku sudah mulai nakal rupanya hm
Batin alfano.

Sedangkan zea langsung berlari ke kamar nya karena malu.

DRETTT,, DRETTTT

Damn, Alfano ingin mengejar gadisnya pun di urungkan karena bunyi hp nya

Ternyata sahabat sekaligus tangan kanannya yang menelpon.

"Ada apa?".

"Al ada penghianat, segera datang ke markas".            

"Baik lah".

Alfano langsung mematikan sambungan telepon secara sepihak, dan langsung ke garasi, mengambil mobil nya.

"Masih ada yang berkhianat kepadaku ternyata, HAHAHA" suara tawa itu,bukan suara tawa biasa.

suara itu mampu membuat siapa saja yang ada di sana pasti akan merasakan merinding di sekujur tubuhnya.
  

                        *"............."*

Rafa yang melihat Alfano datang pun langsung menyuruhnya ke ruang bawa tanah.

Alfano langsung berjalan ke ruangan bawah tanah yang biasa di jadikan tempat eksekusi para penghianat nya.

Sesampai nya alfano di sana, dia langsung di suguhkan dengan seorang laki-laki yang tidur telentang kedua kaki dan tangan di borgol.

"Saat nya bermain kelinci kecil" ucap nya menyeringai.

Suara itu seperti alarm mengerikan bagi yang mendengarkan.

"JELASKAN"

Rafa yang peka pun langsung berkata
"Dia membocorkan pasar gelap kita kepada para gaster, dan melaporkan nya ke polisi, akibatnya senjata dan sebagian obat² Tan terlarang di temukan oleh polisi. Jumlah kerugian mencapai 700.000.000 rp.

Setelah mendengarkan yang Rafa ucapkan, Alfano mengambil belati yang ada di meja, dan berjalan kearah mangsanya.

"Mulut ini yang sudah berani membocorkan nya bukan??"

SRETT, SRETT

"AWSHHH SIALAN"

"Waw masih bisa mengumpan ternyata"

SREETTTT

Alfano langsung mengoreskan belati nya dari atas kepala hingga ke keperutnya mangsanya.

"Hm berhubung suasana hati ku sedang baik, aku akan memberimu keringanan"

"P-tri-ma ka-sih t-uan"

"Yah kasihlah, karena aku akan langsung memberimu ke kandang buaya HAAHAH"

"Dengan begitu tidak akan merasakan kesakitan yang cukup lama bukan,HAHAHA"


                     BERSAMBUNG

maaf, baru pernah pertama kali bikin cerita biginian hahah author nya masih nup, btw jangan lupa vote

iG: tasyaaulia1085
tt:no name🗿

                  

                           sekian terima kasih😊👋

ALFANO RAKUENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang