Bab 7

53 10 4
                                    

Chapter Sebelumnya...

"A-apa. Tidak tidak aku tidak akan melakukannya". Ucap Sasuke sembari menggelengkan kepalanya.

"Hei, dasar pengecut. Kalau kau tidak melakukannya, maka aku akan memanggil para gadis yang menyukaimu untuk menciumi mu. Bagaimana, apa kau mau,,?".
Ucap Naruto menyeringai dan berjalan kepintu kelas untuk memanggil para gadis yang sedari tadi melihat Sasuke dari luar jendela.

"Heii, Siapapun kalian yang menyukai Sasuke, kalian boleh mencium ataupun memeluk Sasuke". Teriak Naruto pada fansgirl Sasuke dan tertawa puas menghadap teman nya.

"Kyaaa Sasuke, aku ingin memeluk dan menciumi mu". Teriak para fansgirl dan berlarian memasuki kelas. Belum sempat menyerbu Sasuke, langkah mereka terhenti ketika melihat pemandangan yang tak seharusnya mereka lihat.

#Sasuke POV

"Sialan kau Naruto". Tanpa pikir panjang, aku berjalan menuju bangku Tenten dan menghadapkan tubuhnya kearah ku.
"Glek". Tanpa sadar aku meneguk air liur ku. Ya tuhan ke-kenapa dia terlihat cantik kalau di lihat sedekat ini, apa selama ini aku bahkan tidak benar-benar melihat dan memperhatikan nya.
Bulu mata yang panjang dan juga lentik, bola mata coklat yang terlihat indah dan juga bersinar, hidung yang mancung, bibirnya...
Oh tuhan bahkan bibirnya terlihat seksi. Tangan ku yang sedari tadi memegang bahunya, kini berada di bibirnya. Jari-jari ku mengusap lembut bibirnya yang masih tersisa es krim di sudut bibirnya itu.
"Ih apa-apaan sih, Sas?". Celetuknya serta menangkis tanganku.
Ku lihat wajahnya yang terlihat kesal atas perlakuanku. Namun, entah kenapa ketika aku melihatnya dengan wajah kesalnya itu dia semakin terlihat imut dan lucu. Suara teriakan dari para gadis yang menyukai ku itu semakin terdengar mendekat. Aku gelagapan, pikiran ku saat ini aku harus menyelesaikan tantangan itu, dan menciumi gadis yang tepat berada di hadapan ku ini.
Tenten ingin protes, saat aku tiba-tiba membalikan badannya lagi. Sebelum dia mengeluarkan kata-kata mutiaranya.
Ku tangkup wajahnya dan mencium bibirnya.
"Bibir". Oh tuhan, aku hanya berniat ingin mencium pipinya saja ta-tapi kenapa aku malah mencium bibirnya.
Es krim yang dia pegang kini jatuh ke bajunya. Tenten hanya diam saat bibirku masih menempel pada bibirnya.
Kelas yang tadinya berisik kini terdengar hening. Aku bahkan tidak ingin melepaskan ciumanku padanya.
Ku merasakan jantungku berdegup kencang seakan ingin melompat keluar.
Ini pertama kalinya aku mencium seorang gadis yang bahkan belum ku cintai. Ku merasakan tatapan tidak percaya semua orang yang berada di dalam kelas ini memandangku menciumi Tenten.
Sebuah tangan mendorong dadaku dengan kasar. Ku tatap wajahnya yang terlihat marah.

"Sasuke, apa-apaan kau mencium ku hah,,?". protesnya marah terhadap ku.
Tanpa ku sadari, tangan nya melayang mengenai wajah rupawanku
Rasa sakit menjalar di bagian wajahku.
Para fansgirl yang dari tadi melihat ku, kini mengerumuni ku yang di tampar oleh Tenten.
Saat para gadis itu ingin menyerang balik Tenten, terdengar suara nyaring di depan pintu kelas. Semua murid yang ada di kelas ini terdiam begitu melihat penampakan seorang guru berambut pirang yang tidak lain adalah Tsunade Senju.

Normal pov#

"Ada apa ini, siapa yang sedang berkelahi di dalam kelas". Tanya Tsunade

Semua murid tidak ada yang berani menjawab pertanyaan sang Sensei. Tsunade berjalan menuju kerumunan dan terlihat lah Sasuke yang sedang tersungkur di lantai dengan wajah yang sedikit berdarah .

"Sasuke, ada apa dengan wajahmu". Tanya Tsunade

"Aaa, tidak ada apa-apa Sensei". Elak Sasuke

" Wajahmu berdarah, dan kau bilang tidak ada apa-apa. Sekarang jawab dengan siapa kau berkelahi".

Sasuke diam, matanya kini menuju kearah tenten yang tengah menahan amarah.

"Tenten. Tenten yang melakukan nya Sensei". Jawab Sasuke

Love Story "Sasuten"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang