#1 Hari yang sibuk

85 18 0
                                    

Siang itu sebuah kafe kecil di pinggiran pantai tengah ramai diserbu pelanggan. Waktu telah menunjukan bahwa saat ini merupakan jam makan siang.

Seperti biasa kafe hanya diurus oleh tiga sekawan, setidaknya selama dua tahun terakhir. Han mengurus kasir, Seungmin mengurus dapur, dan Sunwoo menjadi waiters. Setidaknya itu peran mereka jika kafe cukup lenggang.

Namun tidak kali ini, mereka bertukar-tukar peran. Kadang Seungmin menjadi kasir ketika Han tengah mencuci piring, atau Sunwoo yang tiba-tiba memegang penggiling kopi untuk menyiapkan pesanan espresso. Mereka terbiasa bekerja terlalu fleksibel sejak dua tahun terakhir.

"Atas nama Gabriel. Kentang goreng saus keju dan strawberry smoothies." Suara Han menggelegar, mencari-cari meja pelanggan yang memesan menu yang ia sebutkan tadi. Lambaian tangan dari pojok kafe membuatnya segera bergegas untuk mengantarkan pesanan pelanggan. Dirasa tidak ada lagi yang dibutuhkan oleh pelanggan, ia kembali ke meja kasir untuk bertukar posisi dengan Sunwoo yang masih diserbu pelanggan.

"Sisa lima pesanan lagi yang perlu diantarkan, tolong ya." Han menepuk pelan pundak Sunwoo, yang dimintai tolong mengangguk mengerti. Lalu tanpa basa-basi Sunwoo bergegas kembali ke pekerjaannya yang sebelumnya.

"Saya ulangi pesanannya. Spaghetti bolognese satu, sandwich telur satu, air mineral satu. Totalnya Rp 55.000, mau pakai cash atau kartu?"

° ° °

"Hari ini ... begitu gila." Tubuh Sunwoo merosot jatuh ke lantai. Ia kemudian berbaring diatas dinginnya keramik kafe. Tingkahnya dihadiahi ejekan oleh Seungmin.

"Oh, kau merasa lelah Sunwoo? Apakah perlu besok mengambil cuti hingga seminggu kedepan?" Seungmin menyeringai, ia menatap Sunwoo dengan jahil.

"Jangan ... Gila! Cuti kerja di mataku ... sama saja membiarkan tempat kerjaku diporakporandakan dua bocah nakal!" Sunwoo menjawabnya dengan nafas yang terputus-putus, pemikiran Seungmin begitu gila. Tidak mungkin dia memilih cuti, akan jadi apa kafe ini jika ditinggal Sunwoo? Ada Sunwoo saja Seungmin dan Han masih kewalahan, apalagi jika tidak ada dia? Hancur sudah isi kafe.

"Ahahaha! Kau lucu sekali Sunwoo. Tapi jika kau ingin cuti juga tidak mengapa. Aku dan Seungmin tidak masalah untuk mengurus kafe berdua saja. Jika kau butuh istirahat bilang saja, kesehatanmu lebih penting Sunwoo." Han berusaha memberi pemahaman kepada Sunwoo, tidak masalah jika mau mengambil cuti. Lagipula tidak setiap hari kan kafe akan terus ramai seperti saat ini.

"Tawaran yang bagus, tapi aku menolak. Terakhir kali ku tinggal hendak berlibur, kafe keluar asap hitam mengerikan. Untung saja aku lewat depan kafe sebelum berangkat, jika tidak habis riwayat kita semua." Sunwoo mulai bangun dan duduk bersila di lantai.

"Oh ayolah, tidak akan terjadi seperti itu lagi. Percaya kepada kami berdua, kafe akan aman. Tidak akan terjadi hal aneh, pasti!" Seungmin mengangkat jari kelingkingnya, berusaha terdengar meyakinkan dengan pinky promise.

"Berisik bocah, kalian masih kecil. Api berbahaya untuk anak kecil." Sunwoo menatap remeh Seungmin dan Han.

"Kita tidak terpaut jauh!" Alis Seungmin menukik.

"Ya ya ya. Lagipula kenapa kalian tidak mencari pegawai lagi? Jika seperti ini terlalu lama mungkin aku akan menua lebih cepat. Oh atau mau ku carikan pegawai dari teman-temanku? Ada yang namanya Juyeon tengah mencari pekerjaan juga." Sunwoo menatap Han dan Seungmin bergantian. Tiba-tiba keduanya membisu dan hanya melempar tatapan.

"Huhh ... ku tebak masih soal Minho?" Tebak Sunwoo, sementara Han mengalihkan pandangannya.

"Sepertinya benar. Tapi dengar Han, mungkin ada baiknya kita mencari pegawai baru. Tidak ada maksud untuk menggantikan posisi Minho disini, tapi kita tidak bisa hanya mengandalkan tiga nyawa saja. Tiga orang yang mengurus kafe saja sudah susah, apalagi jika ditambah salah satu atau salah dua diantara kita memilih untuk cuti. Tidak bisa dibayangkan betapa menggilanya pelanggan yang datang." Sunwoo menggerakkan tangannya seperti mempraktekan ucapannya.

"Sunwoo, ini topik yang sensi-" Belum selesai Seungmin berkata, sudah dipotong duluan oleh Han.

"Baiklah, akan ku pikirkan untuk kedepannya." Han memberi gelengan kepada Seungmin, tanda bahwa ia baik-baik saja.

"Baguslah, ku harap ada kabar baik."

'cklak'

"Pelanggan datang lagi, Sunwoo berdiri. Siap diposisi masing-masing."

>>> #2 Menatap kekosongan

Yeux Violets [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang