kabur?

567 38 2
                                    

tak lama kemudian bunda datang dengan membawa kunci cadangan kamar Prabu.lalu ayah menerima kunci tersebut dan membuka pintu nya,mereka terkejut karena Abu tidak ada didalam kamar nya.

"ABU, KAMU DIMANA NAK??!!"panggil bunda dengan keras namun tidak ada jawaban dari sang pemilik nama.

kamar tersebut tidak ada siapa siapa selain mereka bertiga, namun jendela yang terbuka mengalihkan perhatian mereka

"yah kayanya Abu kabur dehh"

"anak itu memang batu banget, susah dibilangin"

baru saja Kavi berucap seperti itu suara motor yang di duga milik Abu terdengar di pekarangan rumah

"yah itu kaya suara motor Abu dehh,buruan kejar yah" tentunya bunda panik karena Si bungsu itu belum sepenuhnya pulih.

*BRUMMMMMM

baru saja ayah tiba dan membuka pintu,Abu baru saja meninggalkan pekarangan rumah dengan gerbang di biarkan terbuka begitu saja

"Kavi cepat ambil kunci mobil,kita susul Abu" final ayah dan kavi pun mengiyakan perintah ayahnya itu,ia takut terjadi apa apa dngn anaknya yang satu itu, sekarang perasaan nya berkecamuk tudak seperti biasanya.

tak butuh waktu lama kavi pun langsung memasuki mobil dan menyalakan mobil tersebut

"bunda dirumah aja ya, biar ayah aja yang susulin Abu" terlihat dari raut wajah bunda ia begitu cemas

"iya yah susulin Abu ya yah"

"yaudh ayah pergi dulu ya" pamit ayah dan langsung memasuki mobil "hati hati ayah,kavi jangan ngebut kamu" pinta bunda walaupun ia cemas ia juga tak mau keluarganya kenapa-napa.

mobil ayah sudah meninggalkan pekarangan rumah dan bunda bergegas mengambil remote yang berada di dekat gerbang lalu menekan tombolnya otomatis gerbang tertutup Dengan sendirinya (maklum holkay mah beda)

disisi lain Abu merasa senang karena ia akhirnya bisa melarikan diri dari orang tua nya itu dan mengendarai motornya dengan laju ia sekarang sudah terlambat.

"akhirnya bisa juga gue kabur, walaupun nnti kena hukum perkara telat gapapa deh yng penting ikut ospek" begitu bahagianya Abu karena ia berhasil kabur, ia melajukan motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi.selang beberapa menit kecepatan motornya mulai melambat,dadanya begitu sesakk,tubuhnya terasa seperti terbakar.ia berhenti di bawah pepohonan dan meremat dadanya karena pusat sakitnya berada disana.

"sial,biasanya ga pernah kambuh dijalan" umpat Abu dalam hati.

sementara disisi lain,mobil yang dikendarai kavi dan Ayah melihat siluet Abu yang duduk di trotoar di samping motor nya yang sedang berhenti.

"VI,itu Prabu bukan??" ayah yakin itu prabu namun hatinya bertanya tanya mengapa ia berhenti disana.

"kayanya iya yah,kok dia berhenti disana ya?" Kavi pun heran mengapa adiknya itu berhenti disana.

TITTTTT

Abu terperanjat kecil karena Klakson mobil tersebut,ia tak menoleh,ia hanya fokus kepada dadanya yang sakit itu dan di iringi dengan nafas yang tersengal-sengal.

Ayah keluar dengan muka cemas lalu menghampiri Abu yang susah payah mengambil oksigen. "nak,abu kamu denger ayah kan??heii kita kerumah sakit ya?" tidak memberi kesempatan untuk Abu menjawab, ayah langsung menggendong abu ala bridal style lalu meletakkan abu di bangku tengah lalu ayah pun menutup pintunya setelah ia masuk,Kavi yang baru saja keluar langsung masuk kembali dan melajukan mobilnya ke arah rumah sakit terdekat.

*sshhh sesak yahh gakuatt" muka anak itu sangat pucat bahkan tubuhnya menggigil

"vii cepat vii" pinta ayah

Prabu MahameruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang