3; Kabur!

55 12 0
                                    

Malam setelah duel.

Radio berputar menemani Vash memperbaiki pistolnya. Berbicara tentang Plant. Saking fokusnya Vash, ia tak menyadari ada sebuah kubus berkaki banyak seperti laba-laba sedang mengintainya.

Brak!

Siapapun tidak akan menyadarinya jika ada benda itu. Dan sekarang hancur tertimpa peti yang dihempaskan. Vash terkejut, langsung menoleh ke belakang.

"Akhirnya kamu kembali." Dia tersenyum sebelum sepenuhnya berbalik.

"Aku hanya meletakkan ini, lalu pergi lagi." Gilda menepuk petinya. "Ini berisi uang taruhanmu. Gunakanlah untuk membeli pistol yang baru."

"Aku masih menyukai ini, lebih baik kamu kembalikan petinya."

Gilda protes. "Haa?! Nyawamu yang dipermainkan. Setidaknya ambil keuntungan." Gilda berbalik dan beranjak keluar. "Kamu terlalu baik, Vash."

"Kamu masih marah?"

Langkah Gilda terhenti di ambang pintu. Ia menghela nafas, "entahlah. Selalu susah jika berkaitan denganmu."

Paginya, di restoran Rosa.

[Pada tengah malam semalam, ada seorang penjahat yang kabur dari penjara kota May. Nama umum dari orang yang kabur ini adalah "Keluarga Nebraska". Dia dihukum karena telah melakukan 69 pelanggaran kecelakaan dan 12 kasus percobaan pembunuhan.]

"Bukannya itu di dekat sini? "

"Menakutkan sekali."

"Biar aku perjelas situasinya," kata Meryl. "Ada dalang di balik kasus perampokan Plant di jalanan." Vash mengangguk. "Penjahat itu bukan kalian berdua, melainkan kakak kembarmu yang berparas sepertimu."

Roberto menghembuskan rokoknya. "Pria lain yang berwajah sama. Begini lebih mudah dimengerti."

"Selain itu juga tidak ada tanda bukti," tambah Meryl.

"Jadi, hanya setengah ucapanmu yang dapat di percaya," simpul Roberto.

Wajah Vash langsung menjadi sedih mendengarnya.

"Tidak ada gunanya kamu berpura-pura terlihat sedih."

Tetap saja Vash murung. Ia menenggelamkan wajahnya di meja.

"Kamu bilang kakakmu bernama Knives, ya? Apa tujuan dia mencuri Plant?" tanya Roberto.

"Demi uang atau sejenis reputasi?" tebak Meryl.

"Atau untuk balas dendam?" lirik Roberto.

Lama tak ada jawaban dari Vash. Hingga terdengar suara lain dari kursi yang kosong.

"Anak kecil, ada masalah apa?" tanya Roberto mendapati putra Rosa meletakkan kurungan besi dengan isi serangga di dalamnya. Meryl langsung menyembunyikan wajahnya.

Sementara Vash langsung kembali ceria lagi mendapati bocah itu. "Ini untukku?"

Putranya Rosa tidak menjawab. Tetapi mendorong kurungannya ke arah Vash.

Vash mengerti dan langsung mengelus kepala anak itu. "Terima kasih, Tonis. Aku akan menjaga dan menghargainya." Anak itu senang kepalanya di elus.

"Adegan yang cukup mengharukan," ucap Meryl. Masih menyembunyikan wajahnya.

"Lalu kenapa tidak melihatnya langsung?"

Keterkejutan lagi bagi Meryl mendapati wanita yang memiliki paras serupa dengan Vash tiba-tiba ada di sebelahnya. Menyender pada tumpuan tangannya di senderan kursi Meryl dengan membawa gelas besar berisi bir.

Became His Daughter [Trigun Stampede]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang