Bab 1. Awal Mula Rumah Tangga

96 4 1
                                    

"Bangun Sa" suara lirih memanggil di dekat telingga Theressa, membuat si pemilik nama mengeliat setelah sadar namanya terpanggil.

Olla berjalan menjauh dari kasur Sasa, mendekati jendela berukuran raksasa yang berada tak jauh dari kasur milik sang tuan putri keluarga Ng. "Bangun Sa, hari ini hari pertama kuliahmu kan?". Ola membuka gorden berwarna hijau terakota yang tertutup rapat itu dengan sekali tarikan.

"Sreg..." (suara gorden)

Cahaya terang masuk akhirnya ke dalam kamar yang bak kamar istana itu, seketika kamar gelap itu menjadi terang oleh cahaya yang menerangi seisi ruangan. Terlihat jelas kamar bernuansa Renaissance dengan ukiran-ukiran di dinding menambah kesan mewah dari kamar itu. Jendela setinggi 3 meter, gorden hijau muda dengan sentuhan bordir benang emas, kasur dengan ukuran kingsize dan tidak lupa lampu gantung mewah yang tentu bukan orang biasa jika sampai menambahkan lampu semahal itu di dalam kamar. Tidak lupa beberapa hiasan lukisan yang menambah aksen old money style dalam interior kamar itu. 

"Kak Ola boleh bilang ke papa, Sasa enggak jadi kuliah deh"  ririh Sasa si pemilik kamar beriringan dengan tanganya yang menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Ola boleh bilang ke papa, Sasa enggak jadi kuliah deh"  ririh Sasa si pemilik kamar beriringan dengan tanganya yang menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya. menghindar dari cahaya yang mengganggu tidur nyenyaknya. 

Kak Ola berdecak "ck...". tanpa menggubris perkataan Sasa, Ola berjalan mendekati kasur milik  Sasa dan dengan segenap tenaga menarik selimut yang menutupi tubuh Sasa. Sasa menriukkan badannya pertanda enggan bangun dari kasur empuk miliknya.

 "Jangan sampai kakak berhenti kerja ngurusin kamu karna kamu bertingkah manja begini ya!"

Tanpa ba bi bu, Sasa terduduk menatap Ola dengan senyum lebar dan mata yang berusaha terbuka.

"kakak Ola ku tercinta, selama 20 tahun kaka menggenal Sasa, pernahkan Sasa menolak perintah dari Kakak Ola ku tercinta?" Ucap Sasa secepat kilat setelah mendudukkan dirinya diatas kasur setelah mendengar amarah Ola teman masa kecilnya.

Ola, yang 10 tahun lebih tua dari Sasa adalah teman masa kecil Sasa, saat ini Ola bekerja sebagai sekertaris ibu Sasa. Walaupun bekerja menjadi seorang sekertaris pribadi ibu Sasa, tugas utama Ola bukanlah mengurus nyonya Ng tersebut melainkan putri semata wayangnya. Tuan Putri keluarga Ng, Theressa Ng.

"Sa, kalau kakak tau kerjaan kakak kayak begini, tidak akan mau kakak terima permintaan ibumu 2 tahun lalu ketika meminta kakak menjad Aspri mamak mu wahai tuan putri." celetuk Ola kesal sembari menarik tangan Sasa dan menuntunnya untuk segera bersiap-siap menjalani kehidupan barunya menjadi seorang mahasiswa baru.

Sasa dengan bermalas-malasan mengikat rambutnya agar tidak menghalagi dirinya mencuci wajah dan menggosok gigi. diambilnya odol dan sikat gigi elektrik, sambil memencet odol keatas sikat gigi dia membalas omelan Ola. 

"Kamu juga kak, udah tau mama dari jaman aku masih bayi sampai aku gede aja dia kerja sambil ngurusin anak enggak pernah tuh pakai babysitter, eh dirimu yang polos ini percaya saja kepada nyonya tua itu kalau dia butuh asisten pribadi dikantor , ya jelas buat ngejaga aku lah kak." celotoh Sasa.

The Simp - Siap untuk dibucinin seumur hidup?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang