Bab 2 Pertemuan

11 0 0
                                    

"Gila ya tadi, tu dosen ganteng bener" celoteh Lia sambil menepuk-nepuk punggung Jo dengan semangat. Sasa, Lia dan Jo terduduk disalah satu bangku kantin kampus.

Jo hanya bisa meringis kesakitan dipukul oleh kekasihnya Lia yang sedang asik selingkuh mata dengan dosen muda yang menyandang dosen PA mereka.

"Tapi kok aku merasa tidak enak ya, soalnya tadi ketika aku bertanya perihal status dengan iseng. Eh malah aku dijadikan ketua kelas." Kata Sasa sambil mengaduk es teh miliknya.

"Sensi kali dia soal status, siapa tau ternyata dia gagal nikah beberapa kali" timpal Jo sambil sedikit terkikik dengan guyonan miliknya sendiri.

"Hush... mulut" ucap Lia sambil memukul kepala Jo, "Sakit Beb" ringgis Jo, tapi tidak digubris oleh Lia sama sekali.

Pasangan satu ini memang sangat unik, Jonius, laki-laki umur 19 tahun yang memiliki badan kekar dan wajah garang ini ternyata memiliki hati dan sifat Hello Kitty jika bersama kekasihnya, Liani. Apapun yang Liani katakan itu adalah sebuah perintah bagi Jo, kemanapun Lia pergi, disitu pasti ada Jo dan dimanapun Jo berada, Liani pasti disampingnya.

Liani, berusia 19 Tahun saat ini. Telah berpacaran dengan Jonius selama 4 Tahun. Gadis dengan rambut hitam pekat, mata sipit dan kulit seputih salju serta badan mungil ini jangan pernah kalian ragukan kekuatannya. 2 kali memenangkan kejuaraan Karate tingkat Nasional serta 3 kali memenangkan perlombaan Panah tingkat Nasional. Walaupun memiliki badan kurang dari 155 cm, Liani memiliki kekuatan tangan dan kaki yang begitu kuat, lihat saja Jonius yang meringis sendari tadi ketika Lia memukulnya.

"Ganteng sih memang, apa aku deketin aja ya?" Tanya Sasa setelah meneguk satu tegukan dari gelasnya.

Lia yang tadinya masih sibuk mengelus-ngelus kepala Jo yang kesakitan karna ulahnya akhirnya memalingkan semua perhatiannya ke Sasa yang masih menatap ke gelas es tehnya.

"Maksudnya? Mau kamu deketin dosen itu? Suka kamu Sa?" Tanya Lia masih binggung. Sasa mengangguk pada pertanyaan Lia.

"Suka sih siapa yang tidak kan? Modelan dosen seperti itu. Tapi ya kan kita mencoba keberuntungan, siapa tau dapat hahahah" ucap Sasa sambil tertawa

"Mimpi Sa, enggak lihat tu" Jo menunjuk kearah pintu masuk kantin, terlihat 5 hingga 8 mahasiswi mengelilingi Lio yang berjalan dengan tegap tanpa menghiraukan beberapa mahasiswi yang bertanya tentang kuliah kepadanya.

"Pak, ini saya tadi binggung soal ini. Boleh bantu jelaskan pak?" Tanya salah satu mahasiswi ketika Lio sampai di depan salah satu kantin yang tak jauh dari meja Sasa, Lia dan Jo.

"Satu botol mineral, buk" kata Lio lalu langsung memalingkan wajahnya kearah mahasiswi yang tadi bertanya, "nanti saya jelaskan lagi" jawab Lio singkat.

"Diruangan bapak bagaimana? Saya butuh konsentrasi" timpal si mahasiswa membuat seisi kantin mengelus dada tidak percaya.

"Mau kuliah apa jual diri" cerocos Sasa sambil mengaduk-ngaduk es tehnya tidak jelas . Terbakar api cemburu dia.

"Apa maksud lo?!" Pekik Mahasiswi yang tadi menggoda Lio. "Gue Kating lo ya!" Pekiknya sekali lagi sambil berjalan mendekati Sasa.

"Nanti saya jelaskan lagi dikelas minggu depan" ucap Lio kembali lalu menarik kerah baju Anastashia menjauh dari Sasa sebelum terjadi pertengkaran.

Ana, yang notaben seorang mahasiswi tingkat 5 hanya mengehal nafas lalu berjalan keluar kantin bersama beberapa temannya dengan muka kesal. Lio yang masih berada di kantin berjalan mendekati kursi Sasa, Lia dan Jo.

"Siang pak" sapa Jo dan Lia bersamaan ketika Lio sudah berada disamping meja mereka.

"Siang, saya boleh duduk disini?" Tanya Lio

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Simp - Siap untuk dibucinin seumur hidup?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang