chapter 33

243 42 0
                                    

Pria itu sudah berlari selama berjam-jam. Lututnya sudah bergetar tak kuat terus-terusan menahan berat tubuhnya yang penuh luka.

Dengan darah yang menutupi seluruh tubuhnya. Zeke terlihat seperti tikus yang kecebur got. Rambutnya lepek luar biasa dengan bau amis yang membuatnya berhenti sejenak untuk muntah-muntah.

Pohon tak berdosa itu menjadi korban atas tindakan paling tidak sopan yang pernah dia lihat sepuluh tahun hidup menjadi pohon. Zeke menopang tubuhnya pada pohon itu. Jemari tangannya masih belum sembuh sempurna, masih buntung.

Asap tipis menyelubungi seluruh tubuhnya yang perlahan-lahan berusaha sebisa mungkin untuk beregenerasi. Kekuatan titan yang dia miliki benar-benar menyelamatkannya. Semua luka sayatan mematikan dari Levi, berangsur-angsur sembuh, tumbuh seperti tunas muda dari biji kedelai.

Langkahnya sempoyongan. Pandangannya buram dengan rasa sakit luar biasa di kepala akibat kehilangan banyak darah. bibirnya bergumam sesuatu. Kalimat yang sangat lirih yang hanya dia dan makhluk lain yang bisa mendengarnya.

Zeke ambruk di atas rerumputan pendek di tengah bekas lapangan bermain di Distrik Shiganshina. Semua permainan di sana sudah lumutan, tidak layak pakai, dan terlalu berbahaya jika dipaksa untuk dipakai. Ayunan besi itu sudah terlalu banyak karat. Apalagi perosotan yang bagian perosotannya sudah ditumbuhi ilalang. Aku yakin pasti ada ular yang bersembunyi disana.

Jungkat-jungkit juga sama memprihatinkan. Besinya sudah patah akibat terinjak titan. Semua kenangan anak-anak yang pernah bermain di taman itu perlahan-lahan hilang. Tidak ada lagi yang tersisa selain ilalang dan tulang belulang yang tidak lengkap dan seorang pria asing sekarat.

Bumi bergetar setelahnya. Seekor titan setinggi tiga meter dengan rambut pirang berantakan, mindik-mindik, berjalan mendekati Zeke. Titan itu berjongkok lalu membuka mulutnya lebar-lebar, menelan Zeke dalam satu suapan penuh.

Kemudian titan itu berlari kencang mungkin masuk ke dalam area hutan yang rindang. Langkah kakinya serampangan. Tak peduli adanya patahan kayu yang menembus telapak kakinya. Titan itu terus berlari. Sampai di tempat yang dia inginkan (maksudku Zeke inginkan) titan itu berhenti dan memuntahkan Zeke disana.

Zeke berdiri dengan susah payah. Tubuhnya kini penuh dengan liur titan yang lengket dan sangat asam hingga pakaiannya luruh dengan sendirinya menyisakan celana yang hanya sampai lutut. Zeke melambaikan tangannya, mengusir. Dalam sekejap titan itu berlari ngacir entah kemana.

Aliran sungai sayup-sayup terdengar di telinganya yang kemasukan liur titan. Zeke memasukan jari telunjuknya ke dalam lubang telinga, mengoreknya hingga pendengarannya kembali normal. Semuanya sudah dalam kendalinya lagi. kapten cebol sialan itu benar-benar membuatnya kesusahan.

Sebenarnya, apa kekuatan yang dimiliki Levi hingga bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Mustahil manusia biasa bisa memiliki kekuatan segila itu.

Zeke berjalan masuk ke dalam aliran sungai yang tingginya hanya selututnya namun arusnya cukup deras hingga bisa saja membuatnya hanyut. Jadi Zeke mencari aman dengan membasuh tubuhnya di pinggir sungai. Dia tak berani ke tengah, bukan karena dia tidak bisa berenang. Namun, karena kekuatannya belum kembali pulih dia tidak ingin mengambil resiko.

Aliran air setelahnya berubah keruh. Ikan-ikan kecil berenang ketengah dan udang-udang bersembunyi di balik batu. Air berkecipak, beriak-riak memantulkan cahaya matahari seperti bekas lendir siput yang memanjang dan berkilau di atas batu.

Tubuh atletis Zeke menjulang di atas batu. Dia duduk sebentar. Air menetes-netes melewati lelukan tubuhnya yang sempurna. Tangannya sibuk membenarkan kacamatanya yang engselnya agak penyok, lagi-lagi karena hantaman pedang Levi. Pulau paradise masih berupa pulau antah berantah yang masih jauh tertinggal dibandingkan dengan libero. Tidak ada jalur kereta api, balon udara, pesawat terbang, tank, dan masih banyak lagi.

Coureuse (AOTxReader)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang