Chapter 44

377 41 14
                                    

Dadanya membusung, mengeluarkan udara. (y/n) merebahkan tubuhnya di rumput. Dia memandang langit biru di antara celah ranting pohon pinus yang menjuntai. Matanya terpejam, merasakan angin lembut yang menerpanya. Anak rambutnya bergerak-gerak mengikuti hembusannya.

Zeke sudah tidak bergerak di tanah. Otot tubuhnya kaku tidak bisa digerakan efek dari racun buah yew. Tubuhnya terbujur lurus dengan mulut menganga hingga dagu. Ujung bibirnya benar-benar robek hingga telinganya. Levi mendorong (y/n) mengambil alih untuk membuka mulut Zeke.

Bunyi krak menandakan rahang bawah Zeke yang patah. Segenggam buah yew, Levi disumpalkan dalam-dalam. Tanpa memberi ruang untuk Zeke bernafas, hingga membuatnya tersedak saat menelannya utuh-utuh. Lambat laun racun dari buah itu mulai bekerja, melumpuhkan tubuhnya dengan total.

Seekor kupu-kupu kecil terbang di wajah (y/n). dia terlihat menyunggingkan senyum, merasakan kaki-kaki mungil kupu-kupu mengusik hidungnya. Seumur hidupnya, dia tidak pernah merasa melakukan hal segila itu. Apalagi melakukannya bersama dengan orang asing. Gila, ini benar-benar gila. Mereka berdua menyiksa orang lain tanpa ampun, merusak mulutnya sampai tak berbentuk lagi.

Mata (y/n) terbuka, setelah ini...apakah ibunya masih mau melihatnya.

"anakmu sudah jadi psikopat, ibu." (y/n) bergumam. Merasa kasihan dengan dirinya sendiri. tangannya terangkat menutupi wajah.

Levi duduk tak jauh dari tempat Zeke terbangun. Bau amis darah titan bercampur dengan darah Zeke, seakan berputar-putar di sekitar hidungnya. Levi mengusap pucuk hidungnya dengan cepat. dia ingin mengatakan sesuatu. Sangat ingin memastikan suatu hal pada perempuan yang saat ini terbaring penuh darah kering yang mengotori pakaiannya.

Dia menelan ludah susah payah. Sebelum akhirnya, mengeluarkan suara yang payahnya malah terdengar gugup.

"kau dekat dengan ibumu?"

Lama tidak ada sahutan. Levi buang muka. Dia merasa bodoh. Orang yang mengatakan sendiri bahwa dia menyesal telah lahir mana mungkin dekat dengan ibunya.

"ya."

mata Levi sedikit melebar, mendengar jawaban itu. Dia menghela nafas. Kali ini jangan terdengar gugup. Namun, (y/n) lebih dulu mengambil kesempatannya untuk bicara.

"kenapa?" tanyanya.

Nada bicaranya terdengar dingin. Kemungkinan besar jawaban yang barusan dia berikan adalah bohong.

"tidak apa-apa."

Hening mengambil alih. Suasana canggung mendominasi. Zeke tiba-tiba bergerak, mengejan. Lalu, kembali diam.

Bumi bergetar menandakan ada titan yang gugur. Kelompok Hanji akan datang sebentar lagi. kesempatannya hampir habis. Namun, lidahnya malah kelu. Dia tidak ingin mengungkit-ungkit masa lalu (y/n) dengan ibunya. Itu bukan suatu hal yang sopan. Siapa dirinya sehingga terlalu penasaran dengan masa lalu (y/n).

Siapa dirinya..?

Sebenarnya siapa dirinya?

Amora telah melakukannya dengan banyak pria. Tidak hanya dengan dirinya saja. Bahkan itu adalah kecelakaan karena Levi terlalu mabuk. Ada banyak alasan yang terjadi.

"hanya satu hal yang ibuku benci dariku, yaitu wajahku. Dia bilang wajahku mirip seseorang yang membuat hidupnya hancur." Senyum (y/n) berubah datar. "aku akan sangat kesal, jika orang yang punya wajah mirip denganku adalah seorang pengangguran, jelek, cebol. Karena dari semua anak-anak dipasar, aku sendiri yang pendek." Ucap (y/n) sarkas.

Levi langsung mengusap wajah kasar. Dia menunduk dalam tidak bisa berkomentar. Entah kenapa, dia merasa sangat malu. Malu yang terlalu amat, sangat, seakan-akan dia ingin menghilang dari tempatnya sekarang.

Coureuse (AOTxReader)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang