awal

17.5K 1K 17
                                    

Happy reading guys

"ampun ayah" suara lirih dari sosok pemuda yang terbaring di lantai.

"bangun anak sialan, kau selalu saja  membuat hidupku menderita! mati saja kau sialan!! "ucap devano selaku ayah dari Rivano.

"Hiks, kenapa harus vano ? Vano hanya ingin di peluk oleh ayah, vano hanya ingin ayah bangga pada vano, vano iri sama teman teman yang bisa meluk ayah mereka tanpa takut di pukul, apa karena vano yang buat bunda meninggal, Sampai ayah segitunya nge benci Vano?, jika memang itu penyebabnya maka vano siap jika ayah bunuh vano sekarang juga" ucap anak itu dengan sedikit isakan berusaha untuk tegar di depan sang ayah.

" Seharusnya memang begitu, anak sialan seperti mu memang pantas untuk semua penderitaan ini!" ucap devano tanpa melihat Rivano jujur saja hatinya sakit melihat kondisi Rivano saat ini.

"Kau tahu, kau bukanlah anak kandungku kau adalah anak hasil perselingkuhan istriku dengan orang lain" devano Kembali menghujani kata kata tak pantas untuk sang anak.

"jadi karena itu ayah tidak pernah sayang sama Vano? Kenapa nggak dari awal ayah jujur, kenapa ayah membuat Vano pusing dengan sikap ayah, dan ternyata selama ini Vano bukan darah daging ayah ?" hati Rivano remuk tak tahu bagaimana cara untuk menyembuhkan hatinya kelak.

" vano minta maaf karena kehadiran vano buat ayah sedih, Tapi aku  mohon yah jangan benci Vano, Vano ngak kuat yah, karena rasa sayang Vano ke  ayah terlalu besar" ucap rivano yang masih berusaha untuk mempertahankan kesadarannya.

" Diam kau anak sialan, cepatlah mati hidup mu sungguh menyusahkan" ucap sang ayah sambil menginjak dada sang anak, mata indah itu tertutup rapat dengan hembusan nafas yang mulai melemah.

"dengar jangan ada yang berani menyentuh anak sialan ini, atau kalian tahu akibatnya."ancam devano kepada seluruh bodyguard nya.

Devano melenggang keluar dari ruangan pengap itu.

.......

tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar dari luar ruangan mewah itu.

"maaf tuan saya membawakan berkas tentang tuan muda vano dari tuan besar"ucap bawahan ayahnya devano.

"CK, ngapain ayah mengirimkan hal yang tidak penting" ucap devano setelah kepergian bawahan sang ayah.

Tapi tak urung dia membuka berkas tersebut, yang berisikan bukti bahwa istrinya tidak pernah berselingkuh dan hasil tes DNA yang menunjukkan bahwa vano adalah anaknya.

Selama ini dia terlalu menutup mata akan kenyataan, dia takut bahwa semua yang dia lihat itu benar dan tanpa sadar menyakiti sang istri terutama sang anak.

Dengan tangan gemetar devano melihat berkas tersebut "apa yang telah ku lakukan, vano maafin ayah" gumam devano dengan air mata yang sudah meluruh.

Tiba tiba dia teringat pada sang anak yang masih berada di ruangan penyiksaan itu, hatinya bagai di tusuk mengingat penyiksaan yang telah ia lakukan kepada sang anak.

setelah sampai ke ruangan itu devano melihat sosok Rivano yang masih terbaring Di marmer dingin itu, dengan tangan gemetar devano membalikkan badan sang anak dengan tangan yang menyikirkan anak rambut vano.

"Vano bangun nak, maafin ayah " ucap devano panik melihat darah merembes dari kepala vano dan Jangan lupakan badan vano yang sudah sangat dingin seperti mayat .

Devano panik dan segera melarikan vano ke rumah sakit "ayah mohon bertahan nak, ayah janji akan buat vano selalu bahagia, vano anak ayah yang paling kuat ayah mohon untuk bertahan, jangan hukum ayah dengan kehilangan mu hiks " ucap devano dengan isakan penuh penyesalan.

TBC

Revano or Rivano(END) Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang