17 (end)

7.6K 423 31
                                    

Happy reading

Revano membuka matanya dapat ia lihat hanya ada hamparan rumput dengan banyak bunga di sekelilingnya hingga tiba tiba pundaknya di tepuk oleh seorang wanita.

Revano berbalik "bunda"ucap Revano sendu.

"Hiks vano kangen bunda, ayah sama Abang mereka jahat hiks " adu Revano dengan air mata.

"Bunda tahu,maaf untuk semua nya" ucap bunda Revano.

"Hiks bukan salah bunda" ucap Revano.

"bunda boleh minta sesuatu?"

"Tentu bunda emang bunda mau minta apa sama vano?"ucap Revano

"Vano mau kan maafin ayah Sama Abang kamu?" Tanya bunda Revano.

"Revano udah maafin mereka bunda tapi kalau bunda suruh vano buat kembali ke mereka maaf bunda vano ngak mau, vano mau tinggal sama bunda"ucap Revano.

bundanya mengangguk mengerti seperti nya hati Revano sudah tidak bisa di sembuhkan hingga akhirnya mereka menghabiskan waktu bersama.

Tuhan Revano sudah bahagia terimakasih untuk semuanya.

.

.

Sedangkan di sisi lain keluarga Erlangga sedang berduka karena telah kehilangan bungsu kesayangan mereka.

Pagi tadi Revano sudah di makamkan tangis dari keluarga nya terdengar begitu pilu.

"Vano bangun jangan kaya gini hiks "ucap Daniel memeluk batu nisan Revano.

sebagai kepala keluarga, Erlangga harus kuat untuk anak anaknya yang lain.

"Ayah sama yang lain pulang dulu nak,besok kita kesini lagi" ucap Erlangga mencium batu nisan Revano..

"nggak Rey mau di sini sama adek,adek bangun dek jangan tinggalin Abang " ucap Reynald histeris.

setelah beberapa waktu akhir mereka mau pulang karena suasananya sudah tidak mendukung hujan semakin deras dan malam hampir menelan matahari.

mereka memutuskan untuk pulang dan Menaiki satu mobil saat perjalanan pulang.

Di saat mereka tengah melamun karena kehilangan kesayangan mereka tiba-tiba ada sebuah dari arah lain yang kehilangan kendali sehingga mengakibat tabrakan antara truk dan mobil keluarga Erlangga.

Berita kematian seluruh keluarga Erlangga sudah menyebar ke berbagai telinga.

saat Rivano mengetahui kabar kematian mereka ia menangis histeris
Dan di tambah kabar bahwa Revano juga telah meninggal ia hanya bisa menangis.

Devano bingung kenapa anaknya bisa sehisteris ini tapi ia hanya memaklumi mungkin ada yang ia tidak ia tahu tentang anaknya  biar Rivano sendiri yang menceritakan nya.

Rivano terus menangis karena kehilangan mereka, bagaimana pun ia telah menganggap mereka sebagai keluarga nya terutama Erlangga dia sangat menyayangi ayahnya itu.

Dan untuk para Abang nya dia sangat menyayangi mereka terutama Daniel orang pertama mengulurkan tangannya untuk menyayanginya.

Rivano sudah sampai di makam mereka dia terus mengungkap kata maaf dan terimakasih.

"Maaf karena telah memakai raga Revano dan terimakasih berkat kalian aku merasakan kehangatan keluarga" ucap Rivano.

Dari jauh Revano menyaksikan nya sambil tersenyum.

"Dek ayo"ucap Daniel menggenggam tangan Revano.

"terimakasih untuk semuanya"ucap Rivano dan Revano bersamaan.

Revano pergi dengan menggenggam seluruh tangan keluarga nya mulai dari bunda ayah dan para Abang nya mereka saling bergandengan tangan dan pada akhirnya mereka bersatu walaupun di dunia yang berbeda.

Revano dan Rivano telah bahagia walaupun dengan cara yang berbeda.

Karena sejatinya jalan menuju bahagia itu bukan hanya satu arah tapi bisa lebih dari yang kamu pikirkan.

END

Terimakasih banyak untuk kalian yang udah vote komen dan baca cerita aku sampai saat ini.

Terimakasih atas dukungan kalian dan terimakasih telah setia menunggu cerita ini hingga tamat.

Aku sayang kalian.



Revano or Rivano(END) Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang