Dunia Penuh Sihir [Hiatus]

Cerita Seram [VF S1]

"-tapi nih ya.. gw ngerasa kayak ada yang ngintip gituu"

"jangan aneh-aneh lu Pey- di desa ini kan isinya kita doang!"

"Ih ga percayaa- beneraann suweerrr-"

"-itu kan lu ngerasa doang kan?.. palingan lu karena dasarnya takut aja luu jadi mikir aneh-aneh kan??-"

"NAAHH ITU DIAA- gw tadinya juga mikir begitu.. 'ah palingan perasaan doang' gitu kan?- nah TAPIIII-"

Seketika suasana berubah menjadi tegang, kedua saudaranya semakin fokus dibuatnya. Ekspresi antara penasaran bercampur takut terlihat jelas di wajah mereka. Peppey yang menyaksikan ini lantas ingin rasanya tertawa, namun ia tidak mau menjatuhkan momentum bagusnya.

Dengan raut wajah serius, ia pun melanjutkan ceritanya dengan nada bicara yang sengaja ia turunkan agar semakin menambah bumbu dramatisnya.

"-tapi... "

"..ketika gw mencoba buat ngintip balik..."

....

"-disana ga ada orang"

"HEUHH- TUH KAN EMANG LU AJA YANG TAKUTAN!-" Saut salah satu saudaranya yang bernama Samsul. Lontarannya berhasil menghilangkan aura tegang sebelumnya. Peppey tidak senang dengan ini. Lantas Peppey tidak mau kalah- dan langsung meniban argumen saudaranya- "-TAPII!! SELANG BEBERAPA DETIK-"

....

"-tiba tiba..." Tap

?! "HEH ngapain lu-" Samsul yang tiba-tiba pundaknya di tepak oleh Peppey sedikit terkejut dan hampir saja tinjunya melayang tepat ke arah wajah Peppey. Untung saja tertahan. Kalau tidak- bisa-bisa malah adu mekanik.

....

Dan sekarang- Samsul malah saling tatap-tatapan dengan Peppey,

Seketika niat untuk meninjunya Kembali lagi.

Apalagi sekarang Peppey tersenyum tidak jelas didepannya, dan setelah jeda beberapa detik yang terasa cukup lama bagi Samsul, akhirnya Peppey membuka mulutnya- dan mengatakan sesuatu yang membuat Samsul berharap ia tidak pernah disini untuk mendengarkan semua ini.

Dengan senyum sinis nya yang semakin lebar di wajahnya, Peppey berbisik dihadapannya,,

"..ada yang menepuk Pundak gw-"

....

"...dari arah belakang"

....

....

Hening.

Angin malam sepoi-sepoi menerpa mereka semua. Meninggalkan jejak hawa dingin yang semakin lama dirasakan. Malam hari di tengah hutan rimba merupakan hal yang sering di hindari oleh orang pada umumnya. Buka hanya karena hawanya yang akan terasa beda, namun juga minimnya cahaya terkadang membuat rasa khawatir ikut bergejolak.