four

16 2 0
                                    

happy readingg

Lia terkekeh kecil, memegang pipinya sudut bibir nya mengeluarkan darah

"aku benci sama ayah!!" Lia berlari ke arah tangga masuk kekamar menutup pintu nya dengan keras

"gue benci gue benciii!!! " racau Lia
Lia membuang tas nya kesembarang arah berjalan ke arah balkon

memejamkan matanya

"gak usah nangis lemah Lo!" batin lia
menerima terpaan angin malam
melihat indahnya bulan beserta bintang bintang yang menghiasi

cukup lama Lia dibalkon dia berjalan ke dalam dan merebahkan dirinya ke ranjang

mencoba untuk tidur

Lia tidak bisa tidur dengan nyenyak, jam 06.00 Lia terbangun memilih untuk mandi dan segerah bersiap' ke sekolah

kini jam menunjukkan 06.30

Lia merasa sudah siap dia berjalan ke bawah, dia memilih untuk langsung berangkat

"Lia? udah siap? sini sarapan dulu"ucap wanita paruh baya
"engga Bun aku mau langsung berangkat aja"
"sarapan dulu sini"

Lia berjalan malas ke arah meja makan mendudukan bokong nya ke kursi

"pagi bundaaaa" teriak sosok lelaki berjalan menghampiri mereka berdua dan mencium pipi bunda nya, lalu duduk disamping Lia
"pagi juga sayang"

"pagi dek"ucapnya tersenyum
Lia memilih acuh

"ayah mana Bun?"tanya varo
"udah berangkat tadi pagi pagi, katany ada meeting dadakan"
"Bun Lia berangkat dulu ya"

Lia berjalan menghiraukan ucapan bunda dan abangnya

di garasi

"kok motor gue di gembok?!"
Lia berlari masuk kembali ke rumah

"bunda motor Lia kok di rantai ??!"tanya Lia
"engga tau, ayah kamu kali"sahut bunda
"ya kenapa kok dirantai!!" geram Lia

"adek bareng abang aja ya?"timpal varo
"enggak Sudi!! kenapa kalian selalu ngerebut apa yang Lia suka!! kenapa?! " ucap Lia berlari keluar begitu saja

"GUE BENCI ANJG GUE BENCII!!!" teriak Lia dijalanan

"ini gimana gue gak bawa uang, mau nelfon haechan tapi hp gue masih dibawa ayah"
Lia terpaksa berjalan kaki

jarak rumah ke sekolah lumayan jauh
"cape anjr, jelek banget nasip gue"
"ke basecamp aja dah" males gue sekolah

jarak basecamp lumayan dekat daripada sekolah

Lia sampai di basecamp, dan masuk begitu saja
"loh li, bolos Lo?"kaget melihat Lia
"ck gue cape, jalan tadi, masa motor gue dirantai coba sama ayah gue mana lupa gak bawa uang"
"kasian"

"iya, hidup gue kenapa mengkasihan banget ya?"ucap Lia miris

"gak gitu anj"ucap haechan merasa bersalah
"lagian Lo kenapa bolos Lo?"tanya Lia
"ah pake nanya males lah" ucapnya sembari sebat
"mau dong" minta lia, meminta rokok

"gausah aneh' ,ntar asma Lo kambuh"
"ck, gini amat jadi orang penyakitan"
"Li?, mau berjuang?"
"hah?"

haechan mematikan rokoknya menghampiri Lia yang sedang duduk di sofa, haechan meraih tangan Lia

"ayo berjuang, sama sama cari kebahagiaan?, ayo kita lari sejauh mungkin buat mencari kebahagian"ucap haechan tersenyum lembut
"apaan sih Lo"ucap Lia menarik tangannya dari genggaman haechan

Lia mencoba menetralkan degupan kencang dari dadanya
"apa-apaan ini, rasa ini? gue gamau suka dia lagi cukup dulu gue takut..."batin Lia

haechan tersenyum tipis
"gapapa, gue bakal terus sama Lo kok"
"gue gak butuh"
haechan terkekeh kecil

"oke Lo butuh"
"Lo tuli ya?"
haechan menganggu kecil
"udah makan belum?, tadi gue abis bikin mie"melihat kan mangkuk berisi mie

Lia menarik mangkuk berisi mie itu lalu dimakan begitu saja
haechan tertawa kecil mengusak rambut Lia pelan

"ayo"ucap Lia tiba tiba
"ayo apa?"tanya haechan heran

"berjuang bareng, ayo kita lari mencari kebahagian"Lia tersenyum tulus
haechan pun ikut tersenyum lebar lalu memeluk Lia

"jangan ngerasa sendiri, ada gue disini, gue selalu ada buat Lo"
Lia membalas pelukannya, hanya ada anggukan
"makasih, makasih udah buat gue tau gimana rasanya itu pelukan"

haechan mengeratkan pelukannya,
"gue bakal selalu meluk Lo disaat Lo butuh oke, gue sayang sama Lo"ucap haechan

lagi lagi Lia hanya mengangguk

mereka melepas kan pelukannya,
mereka berbincang' hal random, tertawa bersama bercanda bersama tidak terasa jam sudah menunjukan jam 13.20

"Chan gue pulang dulu "ucap Lia
"gue anterin"
Lia hanya mengangguk mereka berjalan keluar bersama

haechan mengantar Lia kerumahnya

TBC

varo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

varo





fyi, buat basecamp nya emng ku Samain semacam rumah disana cuma ada kamar 2 dan kamarmandi , sisanya ruang tengah yang luas tentunya dan diluar ada tempat untuk parkir juga, tempatnya terpencil jadi jarang orang tau

dan untuk ortu Lia, aku ga bakal nujukin mukanya jadi kalian bisa pikirin sendiri kaya apa muka mereka.

berlari mencari kebahagiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang