eight

19 2 0
                                    

pi readinggg💐





"KAMU APAKAN ABANG KAMU?"

"abang kenapa?"tanya Lia
"GAK USAH SOK GAK TAU!! INI SEMUA PASTI KARNA KAMU!"

"ABANG KAMU SEKARANG  SEDANG KRITIS DI RS!! DAN KATA BUNDA DIA SEBELUM ITU MENGANTARKAN KAMU! INI PASTI TIPU MUSLIHAT KAMU KAN?! SUPAYA KAMU BISA MENCELAKAI ABANG KAMU?!!" teriak ayah

"aaku gak pernah gitu ayah!!!"
"aku bahkan gaktau Abang keritis"

"TIDAK PERLU MENGELAK INI SEMUA KARNA KAMU!!!!!!" TERIAK AYAH

lagi lagi ayah menjambak rambut Lia menarik nya kesebuah gudang dan mendorong Lia begitu saja

"JANGAN HARAP KAMU BISA KELUAR ATAUPUN MENDAPAT MAKANAN SEDIKIT PUN, SEBELUM ABANG KAMU SEHAT!"ucap ayah mengunci pintu gudang dan pergi meninggalkan Lia seorang diri

Lia berjalan mudur sampai ujung dinding
dia benci kegelapan, ya dia sangat benci

ah tidak tidak

dia takut , sangat takut

dia mulai bergetar melihat sekelilingnya yang amat gelap, dia merosot kebawah menjambak' rambut nya sendiri, dia ketakutan, memeluk kedua kakinya sembari menunduk

dia mulai merasakan sakit teramat di dadanya, dada nya mulai sesak

Lia terus memukul dadanya mencoba menghilangkan rasa sakit yang didapatinya

tetapi sakit didadanya semakin terasa pernafasannya mulai susah, dan terus terbatuk batuk

Lia baru teringat, abangnya tadi siang memberikan nya sebuah ponsel dengan cekatan dia mengambilnya

mencoba menelfon haechan

Lia terus terbatuk batuk, nafasnya mulai memendek

"halo siapa?" suara telfon tersambung

"hhhaechhannnn"suara Lia terputus'

"LIA?? ITU LO? LO KENAPA?????!"suara panik terdengar

"t-t tolo nghin g guee pl leasee" suara Lia yang mulai melemah

dengan cepat haechan mematikan ponselnya

Lia mulai kehilangan kesadarannya

BRAKKKK!!!

suara pintu terdobrak
"LIAAA!!"

keadaan Lia sungguh mengenaskan, keringat Lia bercucuran, biru biru muncul disekitar mulutnya

lelaki itu haechan , lantas dengan cepat mengendong Lia untung nya haechan membawa mobil

haechan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi

"pls gue mohon bertahan Lia" ucap haechan yang masih fokus melihat jalanan

cukup memakan waktu untuk ke rs

"SUSTERRR!!!"teriak haechan

suster berlarian menghampiri haechan dengan membawa branka, dengan cepat haechan meletakan Lia di sana mereka mendorong branka

di ruang ICU

haechan menonjok dinding dan terus meracau

"gue mohon bertahan" haechan terus meracau

flashback

setelah mendapat telfon dari Lia dia bergegas menaiki mobil milik sang papa, dengan cepat dia sampai dirumah Lia melihat gerbang tidak terkunci dia sgerah memasuki pekarangan rumahnya

mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban apapun

dengan cepat haechan membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. dia tau betul letak kamar Lia berlari ke arah tangga membuka pintu kamar Lia

tetapi dia tidak menemukan apapun

lantas berlari kebawah berteriak i nama Lia, dia berkeliling kesana kemari hingga dia Sampai di depan gudang .

mencoba membukanya tetapi seperti terkunci, dengan segala penasarannya haechan mencoba mendobrak pintu gudang tersebut

BRAKKKK!!!

"LIAAA!!!"

flashback off

cukup lama haechan menunggu dia terus merapalkan doa

hingga dokter keluar

dengan cekatan haechan berdiri menghampiri dokter

"bagaimana dok?"

"huh...  dia merasa ketakutan yang memicu penyakitnya kambuh, sejauh ini menurut saya penyakit pasien mulai lebih parah, untuk tindak lanjutnya harus melakukan beberapa pengobatan. "

"jika anda ingin. dia akan melakukan pengobatan, mungkin penyakit asma tidak bisa sembuh total setidaknya tidak akan terlalu parah " jelas dokter

"saya mohon dok lakukan yang terbaik"

dokter itu hanya mengangguk

"untuk itu pasien harus melakukan rawat inap hingga pengobatan berlanjut, pasien akan dipindahkan ruangannya, dan mohon untuk membayar tangungan administrasi. saya permisi" ucap dokter itu berlalu pergi

suster keluar sembari mendorong branka berisi Lia, yang terbaring tidak sadarkan diri di situ

haechan menghampirinya, menggenggam tangan Lia

"Lo harus sembuh"

branka mulai kembali didorong hingga ke ruangan inap, setelah itu haechan berjalan keluar untuk membayar administrasi Lia

tanpa sengaja bertemu bunda Lia

"haechan?"
"ah Tante" haechan menyalami bunda Lia

"kamu ngapain disini"
"njenguk temen tan, Tante disini ngapain?"
"varo, dia kritis dia kecelakaan. sampai sekarang dia belum sadarkan diri"

haechan mengangguk paham

"lia nya mana Tante?"ucapnya berbasa basi
bunda Lia menggeram marah

oke sekarang haechan paham dengan semuanya

"tidak tau " jawab bunda datar

"ah bgitu,"

"saya pergi dulu"

"iya Tante,"

haechan menghampiri resepsionis

"sus untuk tagihan atas nama Amalia berapa ya?"

setelah membayar haechan kembali ke ruangan Lia

haechan duduk disamping branka Lia

"Lia bangun yuk, katanya kita mau nyari bahagia? kemana aja gue jabanin deh tapi gue mohon bangun "

haechan terlalu lelah memilih tidur diposisi yang sama


pagi telah tiba, Lia membuka matanyaa melihat ke arah sekelilingnya

menoleh kebawah melihat haechan tertidur

Lia terus menatap haechan, mengelus pelan rambut haechan







tbc

jangan lupa vote gys

mffqen jika typo bertebaran

berlari mencari kebahagiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang