pi readinggg💐
"KAMU APAKAN ABANG KAMU?"
"abang kenapa?"tanya Lia
"GAK USAH SOK GAK TAU!! INI SEMUA PASTI KARNA KAMU!""ABANG KAMU SEKARANG SEDANG KRITIS DI RS!! DAN KATA BUNDA DIA SEBELUM ITU MENGANTARKAN KAMU! INI PASTI TIPU MUSLIHAT KAMU KAN?! SUPAYA KAMU BISA MENCELAKAI ABANG KAMU?!!" teriak ayah
"aaku gak pernah gitu ayah!!!"
"aku bahkan gaktau Abang keritis""TIDAK PERLU MENGELAK INI SEMUA KARNA KAMU!!!!!!" TERIAK AYAH
lagi lagi ayah menjambak rambut Lia menarik nya kesebuah gudang dan mendorong Lia begitu saja
"JANGAN HARAP KAMU BISA KELUAR ATAUPUN MENDAPAT MAKANAN SEDIKIT PUN, SEBELUM ABANG KAMU SEHAT!"ucap ayah mengunci pintu gudang dan pergi meninggalkan Lia seorang diri
Lia berjalan mudur sampai ujung dinding
dia benci kegelapan, ya dia sangat benciah tidak tidak
dia takut , sangat takut
dia mulai bergetar melihat sekelilingnya yang amat gelap, dia merosot kebawah menjambak' rambut nya sendiri, dia ketakutan, memeluk kedua kakinya sembari menunduk
dia mulai merasakan sakit teramat di dadanya, dada nya mulai sesak
Lia terus memukul dadanya mencoba menghilangkan rasa sakit yang didapatinya
tetapi sakit didadanya semakin terasa pernafasannya mulai susah, dan terus terbatuk batuk
Lia baru teringat, abangnya tadi siang memberikan nya sebuah ponsel dengan cekatan dia mengambilnya
mencoba menelfon haechan
Lia terus terbatuk batuk, nafasnya mulai memendek
"halo siapa?" suara telfon tersambung
"hhhaechhannnn"suara Lia terputus'
"LIA?? ITU LO? LO KENAPA?????!"suara panik terdengar
"t-t tolo nghin g guee pl leasee" suara Lia yang mulai melemah
dengan cepat haechan mematikan ponselnya
Lia mulai kehilangan kesadarannya
BRAKKKK!!!
suara pintu terdobrak
"LIAAA!!"keadaan Lia sungguh mengenaskan, keringat Lia bercucuran, biru biru muncul disekitar mulutnya
lelaki itu haechan , lantas dengan cepat mengendong Lia untung nya haechan membawa mobil
haechan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi
"pls gue mohon bertahan Lia" ucap haechan yang masih fokus melihat jalanan
cukup memakan waktu untuk ke rs
"SUSTERRR!!!"teriak haechan
suster berlarian menghampiri haechan dengan membawa branka, dengan cepat haechan meletakan Lia di sana mereka mendorong branka
di ruang ICU
haechan menonjok dinding dan terus meracau
"gue mohon bertahan" haechan terus meracau
flashback
setelah mendapat telfon dari Lia dia bergegas menaiki mobil milik sang papa, dengan cepat dia sampai dirumah Lia melihat gerbang tidak terkunci dia sgerah memasuki pekarangan rumahnya
mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban apapun
dengan cepat haechan membuka pintu yang ternyata tidak terkunci. dia tau betul letak kamar Lia berlari ke arah tangga membuka pintu kamar Lia
tetapi dia tidak menemukan apapun
lantas berlari kebawah berteriak i nama Lia, dia berkeliling kesana kemari hingga dia Sampai di depan gudang .
mencoba membukanya tetapi seperti terkunci, dengan segala penasarannya haechan mencoba mendobrak pintu gudang tersebut
BRAKKKK!!!
"LIAAA!!!"
flashback off
cukup lama haechan menunggu dia terus merapalkan doa
hingga dokter keluar
dengan cekatan haechan berdiri menghampiri dokter
"bagaimana dok?"
"huh... dia merasa ketakutan yang memicu penyakitnya kambuh, sejauh ini menurut saya penyakit pasien mulai lebih parah, untuk tindak lanjutnya harus melakukan beberapa pengobatan. "
"jika anda ingin. dia akan melakukan pengobatan, mungkin penyakit asma tidak bisa sembuh total setidaknya tidak akan terlalu parah " jelas dokter
"saya mohon dok lakukan yang terbaik"
dokter itu hanya mengangguk
"untuk itu pasien harus melakukan rawat inap hingga pengobatan berlanjut, pasien akan dipindahkan ruangannya, dan mohon untuk membayar tangungan administrasi. saya permisi" ucap dokter itu berlalu pergi
suster keluar sembari mendorong branka berisi Lia, yang terbaring tidak sadarkan diri di situ
haechan menghampirinya, menggenggam tangan Lia
"Lo harus sembuh"
branka mulai kembali didorong hingga ke ruangan inap, setelah itu haechan berjalan keluar untuk membayar administrasi Lia
tanpa sengaja bertemu bunda Lia
"haechan?"
"ah Tante" haechan menyalami bunda Lia"kamu ngapain disini"
"njenguk temen tan, Tante disini ngapain?"
"varo, dia kritis dia kecelakaan. sampai sekarang dia belum sadarkan diri"haechan mengangguk paham
"lia nya mana Tante?"ucapnya berbasa basi
bunda Lia menggeram marahoke sekarang haechan paham dengan semuanya
"tidak tau " jawab bunda datar
"ah bgitu,"
"saya pergi dulu"
"iya Tante,"
haechan menghampiri resepsionis
"sus untuk tagihan atas nama Amalia berapa ya?"
setelah membayar haechan kembali ke ruangan Lia
haechan duduk disamping branka Lia
"Lia bangun yuk, katanya kita mau nyari bahagia? kemana aja gue jabanin deh tapi gue mohon bangun "
haechan terlalu lelah memilih tidur diposisi yang sama
pagi telah tiba, Lia membuka matanyaa melihat ke arah sekelilingnya
menoleh kebawah melihat haechan tertidur
Lia terus menatap haechan, mengelus pelan rambut haechan
tbc
jangan lupa vote gys
mffqen jika typo bertebaran
KAMU SEDANG MEMBACA
berlari mencari kebahagiaan
Random"ayo berjuang, sama sama cari kebahagiaan?, ayo kita lari sejauh mungkin buat mencari kebahagian"ucap haechan tersenyum lembut "sorry chan... gue gak bisa nepatin omongan gue" ... ini pure pemikiran ku, jadi have fun, dan ini gaada sangkut pautnya d...