happii readinggg💐💐💐💐
"thanks ya Chan udah nganterin"Lia turun dari motor haechan
"iya santai aja kaya sama siapa ae Lo""gue masuk dulu yaa, hati hati"
"oke byee"Lia memasuki pekarangan rumahnya
"Lia"
"gue mohon jangan sekarang"batin Lia
"ayah lagi lagi dapet laporan kamu bolos lagi iya?"
Lia hanya mengangguk kecil"kamu ini susah diatur ya?masih kurang motor kamu ayah Sita iya? kurangi pergaulan bebas kamu"
"ayah egois"
"akhhhh" jerit Lia
rambut nya ditarik begitu saja oleh ayahnya
"kamu harus dikasih hukuman, kamu sudah susah diatur"
ayah menarik rambut Lia ke arah kamarmandi"sakit ayahhh"ringis Lia mencoba melepas tangan ayahnya
dengan tanpa tega ayah menekan kepala Lia ke dalam bak mandi yang berisi air
lalu ditarik keatas , dan di tekan kembali
lumayan lama, ayah kembali menarik Lia untuk keluar kekamar mandi di tarik lah ke atas untuk kekamar Lia
melempar Lia kebawah
"kamu ayah hukum tidak boleh keluar rumah sama sekali! jangan coba' kabur"peringatan ayah lalu mengunci pintunya
Lia segerah berdiri mencoba menahan ayah yang ingin mengunci pintunya
"ayah bukaa!!!! jerit Lia menggedor' pintu
Lia merasakan sakit luar biasa didadanya, dan mulai kesusahan dalam bernafas
Lia menarik tasnya mengubrak Abrik isi tasnya , mencari inhaler"dimana sihhhh "ucap Lia yang masih kesusahan bernafas
Lia berlari ke arah meja, mencari di laci dan menemukannya dengan cepat Lia mengocoknya lalu menghirupnya Lia merosot ke bawah
hingga nafas nya mulai teratur
Lia terlalu lelah , seragamnya acak acakan wajahnya masih basah dan seragam atasnya kebasahan dia mulai ngalamun
Lia tidak tau dia terlalu bingung dengan dunia, dia sangat merasa tidak adil, bahkan untuk meneteskan air mata dia terlalu sulit, hatinya mati. dia tidak pernah mendapat apa itu kasih sayang, yang ia dapat hanyalah perbandingan antara dirinya dan abangnya.
ayahnya bundanya mereka berdua hanya memperdulikan varo abangnya. hanya karna kesalahan masa kecilnya
diumur belia apakah Lia bisa membedakan mana benar dan tidak?, secara tidak sengaja dia mendorong abangnya dari atas tangga, yang membuat varo jatuh berguling-guling. hampir kritis
tapi kembali lagi apakah Lia sudah paham tentang itu?umur Lia terlampau kecil, sejak saat itu kasih sayang orang tuanya telah berbeda
iya mereka masih tinggal bersama, mereka masih bersama. tetapi kebencian kedua orang tuanya masih terlihat dalam mata mereka
mereka masih membiayai segalanya untuk Lia, mereka memberikan apa yang Lia mau tetapi bukan sebuah kasih sayang.
mereka selalu menyalahkan Lia, entah itu karena lia ataupun bukan, mereka selalu mencari kesalahan lia.
yang kini tumbuhlah menjadi Lia pembangkang, tukang balapan, tukang pulang malam itu semua pelarian lia
dia membutuhkan pelampiasan.
dia membutuhkan sosok orang yang mampu membuatnya bahagia, tetapi siapa? bahkan dia tidak memiliki siapapun disampingnya
Lia tertidur dengan tempat yang masih sama dia terlalu lelah untuk berdiri
bohong jika Lia tidak lelah, dan bohong jika Lia tidak pernah mencoba bunuh diri, berulang kali lia mencoba bunuh diri tapi dunia seakan tidak merestui, dunia tidak ingin Lia mati.
entah apa kesalahan dulu yang ia buat
selama beberapa jam Lia mulai terbangun Lia melihat dinding jam huh? sudah malam
Lia mencoba membuka pintu kamarnya, tetapi nihil, masih terkunci
"ck, gue harus gimana?"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
berlari mencari kebahagiaan
Random"ayo berjuang, sama sama cari kebahagiaan?, ayo kita lari sejauh mungkin buat mencari kebahagian"ucap haechan tersenyum lembut "sorry chan... gue gak bisa nepatin omongan gue" ... ini pure pemikiran ku, jadi have fun, dan ini gaada sangkut pautnya d...