three

21 1 0
                                    

happy reading guysss 💐💐

"suara apaan tuh" ucap bian
"gatau, suara mobil kayanya"sahut haechan
mereka semua terdiam

"HAII GAYSSSSSS!!"teriak Naya
bersalaman satu pesatu dari mereka

"gue kira siapa anjr"kaget Aldo
"hehe"
"kok gak bawa motor?"tanya Lia
"engga, mau nebeng bian aja, yakan biann?"

"h-hah? ah iya iya gapapa ntar malem gue goncengin" sahut bian
"nebeng nebeng, bayarrrr" sela haechan
"dih?syirik Lo"

"oh, iya nih gue bawain makanan ringan plus minuman minuman kalo mau dimakan sok atuh" ucap Naya seraya meletakkan kantung keresek berisi makanan
"wah thanks ya Aya baik bener Lo" ucap aldo

mereka semua mulai makan sembari berbincang bincang kecil

hingga tak terasa malam tiba

Lia pun berdiri dari duduknya, Naya yang menyadari pun bertanya
"mau kemana?"

"mandi gerah"ucap Lia berlalu pergi

stelah mandi kini Lia mengajak untuk berangkat ke arena

"kuy arena"ajak Lia. berjalan keluar mendahului anak' yang lain

sekitar 15 menit mereka sampai ke arena

"siapa yang berani lawan guee??"

Lia yang baru saja sampai dengan yang lainnya langsung mengangkat tangan nya

"gue"

semua mata tertuju pada Lia

"serius Lo? cewe kaya Lo?? mau balapan sama gue??"ucapnya meremehkan
Lia berdecak malas
"gausah banyak bacot, kenapa kalo gue cewe? takut kalah?, terus jadi malu?"ucap Lia tersenyum miring

lelaki yang ada dihadapan Lia mengepalkan tangannya geram
"oke, ayo kalo gue menang Lo sujut dibawah kaki gue"

"dealll, kalo Lo kalah emmm"ucap Lia berfikir sembari melihat motor milik lelaki tadi, dari atas sampai bawah
"ah oke deal, kalo Lo kalah motor Lo buat gue"

"gausah mimpi"

"why? liat aja siapa yang mimpi"ucap Lia tersenyum mengejek

ke di duanya sudah memasuki arena balapan, Lia menggulung tinggi' rambut nya, lalu memakai helm

"oke siapp??"

keduanya hanya mengangguk

"3,2,1" suara peluit terdengar
membuat keduanya menjalankan motornya

semua riuhhh

"lah itu si Lia kenapa lemot banget ngegasnya?, jangan sampe dia sujud di kaki tuh cowo pls ak tidak trima"ucap Naya
"ck gausah ngeraguin Lia, liat aja ntar"sahut haechan

keempatnya memberikan dukungan untuk Lia penuh semangat

lelaki itu menengok ke belakang melihat Lia yang sangat jauh darinya, dirinya tersenyum remeh, dia mulai menjalankan motornya tidak secepat tadi

hingga..

Lia menyelip begitu mudahnya dengan kecepatan diatas rata rata
"anjg"umpatan lelaki itu, dan mulai mengejar Lia dengan kecepatan yang hampir sama

tapi sayang Lia melewati finish terlebih dahulu

Lia tersenyum remeh membuka helm nya, berjalan ke arah lelaki itu bersama teman' nya

lelaki itu menggeram marah, dan lempar kunci motornya , dengan cekatan Lia menangkap kunci ,dan lelaki itu pergi bgitu saja bersama teman'nya

"oy, nih duit tantangannya 10 JT ya!, gue pergi dulu"
Lia menerima nya

"aaaa Lia Lo keren banget !!" ucap Naya semangat
Lia menoleh ke arah naya sekilas lalu mengusak pelan rambut Naya

"chan" panggil Lia, melempar kunci motorny, dengan sigap haechan mengakap nya
"balik basecamp,"ajak Lia,
"eum Lia gue mau langsung pulang ya?"

"oh yaudah Lo bawa motor gue yang taruhan ini aja gapapa, bawa besok ke basecamp lagi aja"ucap Lia
"oke Babay gys"ucap Naya menaiki motor yang menang taruhan itu

"gimana sih Lo, nih kunci Lo"ucap haechan
Lia menerimanya lalu mreka ber empat kembali ke basecamp

Lia mengambil tasnya memasukan seragam sekolahnya kedalam tas lalu mengangkatnya

"Chan, do , bi, gue pulang dlu yak"pamit Lia
ketiganya mengangguk

Lia sampai dirumah, memasukan motornya kedalam garansi
"udah gelap?, udah pada tidur berarti"gumannya

Lia berjalan masuk ke rumahnya sembari mencangking tasnya

saat sampai diruang tengah tiba' lampu menyala
Lia berdecak saat melihat ayah nya,

"habis darimana?"tanya ayah
"temen"jawab Lia malas
"temen mana?, ayah tadi dapet laporan kamu bolos, gak usah berteman dengan orang yang tidak benar"

" coba contoh Abang kamu, dia gak pernah urakan kaya kamu, dia gak pernah bolos selalu dapet nilai tinggi, sedangkan kamu? pergi kesana kesini, pulang malem"

"kelakuan kamu udah kayak berandalan!"
"aku kaya gini juga gara gara ayah!!, ayah gak pernah perhatiin aku, ayah selalu pilih kasih!"

"ayah tidak pernah pilih kasih!"

Lia terkekeh

"ck males, terserah ayah aja"Lia berjalan ke arah anak tangga
"Lia ayah tidak pernah mengajari kamu seperti itu!, mana etika kamu" ucap ayah menahan emosi

"pernah ngajarin apa emang? ayah gak pernah ngajarin aku apapun, bahkan disaat aku butuh sosok ayah , ayah kemana? ayah selalu mentingin Abang!"

"KALO AKU BOLEH MILIH AKU GABAKAL PERNAH MAU PUNYA ABANG"teriak Lia

PLAKKK

ayah menghampiri Lia menampar sekuat tenaga


berlari mencari kebahagiaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang