Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lee Haechan, pemuda berkulit Tan dengan tatapan sendu itu mengulas senyum kecil ketika matanya mendapati sosok kekasihnya itu duduk disebuah meja kantin paling pojok.
Ia sangat tahu kebiasaan dari seorang pemuda bernama Huang Renjun yang terkadang sangat tidak menyukai keramaian.
Pemuda tampan itu baru saja akan melangkah maju menuju kearah kekasih mungil nya ketika tiba-tiba muncul seorang lelaki tinggi berkulit putih dengan wajah tampan yang kini justru mengambil posisi duduk di meja yang sama dengan kekasih mungil nya itu dan duduk tepat disebelah Renjun.
Saling tertawa dan tersenyum satu sama lain, bahkan dapat Haechan lihat bahwa Renjun yang terlihat malu-malu ketika lelaki tinggi itu mengusap rambut halus miliknya.
Melihat itu jelas saja Haechan menghentikan langkahnya, sudah tidak ada niatan lagi untuk dirinya menghampiri sang kekasih hati.
Senyum yang semula terpatri dibibir nya terhapus begitu saja dari bibir semerah plum itu.
Pluk!
Pemuda Lee itu menoleh kearah sosok yang baru saja tangannya mendarat di sepanjang bahu milik nya.
"Sepertinya sekarang giliran pangeran sekolah, Jung Jaehyun yang mendekati kekasihmu." Ujar Jaemin pelan.
Haechan hanya bisa tersenyum tipis ketika mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Tidak apa, dia berhak berteman dengan siapa saja. Aku tidak bisa melarang itu." Balas Haechan pelan yang kini berbalik menuju sebuah meja kosong dan duduk disana, diikuti Jaemin setelah nya.
Pemuda Lee itu memilih duduk menjauh dari kekasih mungil nya itu, dari pada ia harus berada disana dan merasakan sakit yang luar biasa tidak tertahankan di hati nya.
Dan jika sudah seperti itu, ia tak yakin untuk tidak melayangkan tinju nya pada sosok pemuda yang tak lain adalah Jung Jaehyun itu.
Pemuda yang ia akui pun cukup tampan dan merupakan pangeran sekolah, juga kapten basket sekolah mereka yang amat sangat diagungkan.
Ia tidak ingin melihat Renjun, yang berakhir dengan mendiamkannya bila itu terjadi.
"Kau ini benar-benar. Aku tidak habis pikir denganmu." Ujar Na Jaemin yang entah kenapa gemas sendiri dengan jawaban Haechan.
Padahal sudah jelas-jelas Renjun sudah mulai tidak setia dengannya. Tapi tetap saja, lelaki bermarga Lee itu selalu beranggapan bahwa semua nya baik-baik saja.
Bahkan ia sendiri sudah merasa gerah melihat tingkah kekasih temannya itu, yang seolah terima-terima saja dengan sentuhan tangan dari para lelaki lain dibanding Haechan yang notabene nya adalah kekasih nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
RandomPenyesalan adalah satu-satu nya yang menjadi latar belakang kehidupan seorang Huang Renjun. Satu-satu nya yang menjadi pengingat. Bahwa satu sosok yang ia sakiti itu, kini memilih menyerah dan pergi dari nya. . Mau kasih tahu aja. Kalo ini adalah c...