GET IN TOUCH

306 25 3
                                    

Enjoy !

___________________________________________

Kringg

Suara nada dering terdengar nyaring berulang kali, ternyata bunyi itu berasal dari alarm ponsel. Layarnya menyala terang, mengekspos jam yang tertera pada layar tersebut menunjuk pukul 08.00 pagi. Namun, seseorang merasa tidak terusik dengan suara berisik alarm. Mimpinya nanggung, harus dituntaskan dulu.

Matanya masih terpejam erat, posisinya terlentang seperti orang yang sedang mengalami mabuk. Barang kali, dihari ini ia tidak memiliki kegiatan apapun, makanya ia tetap bertahan diranjang sederhananya.

Kringg

Oh, tuhan! berisik sekali.

"Hmm" ngelindur.

Tangannya meraih ponsel miliknya diatas meja, nyawanya mulai terkumpul sedikit demi sedikit. Melirik kearah layar ponsel, pikirnya ternyata masih pagi. Ingin melanjutkan kembali mimpi indahnya, tapi mata sudah terlanjur sadar sepenuhnya. Ia jadi memutuskan untuk bangun dari tidur nyenyaknya dengan posisi tubuh yang masih duduk diatas ranjang, tangannya mengacak rambut bagian belakang yang nampak seperti 'messy hair'.

Hari ini, ia ingat bahwa dirinya sedang mendapat jatah off day. Sudah seminggu lebih rasanya ia masuk kerja, dan hari ini akan ia pergunakan untuk bersantai. Matanya mengintip kearah ponselnya sekali lagi, mengecek jika ada notif pesan yang masuk namun belum ada sama sekali. Sebuah pesan? memangnya ia sedang menunggu pesan dari siapa? bukankah dirinya belum memiliki kekasih sampai saat ini? memang belum.

Dibibirnya kini tersungging sebuah senyuman, dari sebuah senyuman hingga terdengar seperti kekehan. Tangannya mengusap wajahnya pelan, menghilangkan raut bahagia yang ia tampilkan barusan. Berdiri dari ranjang untuk membasuh wajah dikamar mandi, agar wajahnya terlihat segar.

Ia mengingat momen-momen obrolan indahnya semalam, bersama pria itu. Ia membuat pria itu tertawa dengan lepasnya. Sempat meneliti kearah wajahnya yang sedang tertawa, ia telah melepaskan beban berat yang dirasakan selama ini.

Daniel Henney.

Ah, rasanya ia ingin menyebut nama lengkap pria itu secara lantang. Walau begitu, apakah ia tidak merasa tersinggung? umur mereka terpaut jauh, sangat jauh dan ia mengetahui hal itu.

Ting!

Ting!

Sebuah notif masuk?

Tangannya meraih kembali ponsel diatas nakas, ia membuka sandi ponselnya dan melihat isi dari notif yang baru saja didapat. Setelah melihat notif itu, langkahnya tiba-tiba menuju kearah kamar mandi dengan tergesa. Tangannya meraih handuk yang tergantung pada dinding disamping kamar mandinya, pintu kamar mandi ia tutup secara perlahan dan mulai terdengar suara gemercik air shower dari dalam. Ternyata, alasan dari perilakunya tersebut adalah karena sebuah notif yang barusan ia baca. Sebuah chat masuk, unknow number, dan berisi sebuah info penting baginya.

Layar ponselnya masih menyala terang, ia meninggalkan ponselnya dalam keadaan menyala dan masih menampilkan pesan masuk dari seseorang.

Sebuah chat, yang isinya mengajak untuk bertamu pada suatu tempat.

(Unknow number): Tes, ini nomerku - 23.00 last night

(Unknow number): Hi, apa kamu ingin melihat gitarku? - today 09.00

(Unknow number): Berkenan untuk datang ketempatku? - today 09.03

(Unknow number): Mungkin, ini giliranku untuk menjamu - today 09.05

DADDY AND HIS BABY (BL)Where stories live. Discover now