LIMA

10.2K 144 23
                                    

Tama berdiri syok di depan pintu. Matanya berkaca-kaca, bersiap menumpahkan kristal bening.

Benar saja.

"Hiks mas hianatin Tama, Mas penghianat! Tama kecewa sama Ayah!"

Joko langsung menghempaskan Bayu, membuat kontolnya terlepas dari kenikmatan. Dan Bayu langsung merasakan kekosongan di lubang nya yang kini sudah tidak perawan lagi. Calon ayah mertuanya yang mengambil keperawanan nya.

Ketika melihat Ayahnya akan mendekatinya, Tama menghindar dan Tama pergi keluar membawa mobil ugal-ugalan entah akan kemana dia.

"T-TUNGGU TAMA AYAH BISA JELASIN" Sayangnya Tama sudah keluar dari pekarangan rumah, Joko menjambak rambutnya sendiri lalu mengacaknya ia begitu frustasi, anaknya, Tama dia kalau sedang sedih akan melakukan hal-hal di luar nalar.

Menatap Bayu sebentar, Joko langsung mengambil salah satu Mobil Lamborghini nya lalu berusaha mengejar anaknya yang tampak kian menjauh dari pandangannya.

Bayu masih linglung. Setelah kenikmatan itu, Bayu seolah menjelma menjadi uke yang tak perduli apapun kecuali kontol yang memenuhinya. Saat tersadar Bayu buru-buru akan segera menyusul Tama dan Om Joko. Namun baru saja hendak melangkah, Bayu terjatuh, lubangnya begitu cenat cenut berdenyut sakit. Tapi Bayu tetap memaksakannya untuk jalan. Bayu menuju motornya dan melihat lokasi Tama dari gps yang kebetulan Tama membawa hp hingga ia bisa melacaknya.

"Tama semoga kamu bakal maafin mas, mas ga tau kok mas malah jadi gini" Di jalan Bayu menitikkan air mata secara terus menerus karena pandangannya dihalangi derai air mata, Bayu tidak sadar ada sebuah truk besar yang melaju menuju dia.

Brukkk jdar

Motor Bayu terpental jauh, Bayu terbatuk darah, kepalanya pusing, matanya berkunang-kunang. Ia merasakan tubuhnya remuk redam. Seketika banyak para warga yang sedang berkeliaran di sekitaran daerah situ langsung mengerubungi Bayu dan salah satu warga berinisiatif langsung membawa Bayu ke rumah sakit.

Di lain sisi
Tama masih ugal-ugalan. Matanya terus berair. Kenapa ayah dan Bayu begitu tega? Mengapa mas Bayu mau jadi bottom sedangkan ayahnya kenapa berani menusuk anaknya sendiri. Pasti Mas Bayunya sudah keenakan dan akan segera memutuskan nya. Begitu pemikiran Tama yang selalu overthinking.

Setelah wafatnya mendiang ibunya memang Tama menjadi lebih parnoan terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi.

Karena oleng Tama berakhir menabrak pembatas jalan, dan mobilnya meledak. Membuat kerumunan langsung terjadi.

Joko yang baru akan menyamai langkah mobil anaknya dibuat kaget dengan kejadian itu.

Joko dengan tergesa membelah kerumunan itu. Joko memandangi mobil yang meledak itu. Tatapannya langsung kosong seperti sudah tidak ada gairah hidup.

Kenyataannya Joko memang pembunuh secara tidak langsung, dulu istrinya dan sekarang anaknya? Anak semata wayang dari hasil cintanya dan mendiang istrinya Hera, Tidak mungkin Tama akan menyusul Hera 'kan? Joko menangis, menatap nanar mobil yang kini tinggal puing-puing.

Sedangkan para polisi mengamankan dengan memberi pembatas berwarna kuning pada tempat kecelakaan itu terjadi.

Disana menjadi saksi ia melihat dengan jelas mobil yang meledak membakar keseluruhan badan mobil.

Joko melamun sambil terus meneteskan air mata. Lalu tubuh kekarnya akhirnya tumbang dan di tangkap oleh salah satu polisi muda bernama Erik. Erik membawanya ke pos dan mencoba membangunkan pria itu dengan mengusapkan minyak kayu putih di hidungnya. Namun tak kunjung bangun, akhirnya Erik membiarkan dan berlanjut menemani pria itu hingga polisi muda itu tertidur pulas.

****
"Diberitakan kecelakaan maut telah terjadi pada siang hari ini di jalan xxxx dan jalan xxxx dengan dua korban pria di nyatakan tewas. Satu korban dinyatakan hangus terbakar bersama mobilnya, sedangkan satunya tewas karena tertabrak truk. Sekian berita duka yang dapat saya sampaikan. Saya pamit undur diri, semoga mereka di tempatkan di tempat paling terbaik. Selamat siang"

Polisi muda sedang menenangkan pria yang kini berada di dekapannya.

"Sudah pak ikhlaskan saja. Mereka berdua sudah tenang." Tangisan Joko semakin kencang.

"Tama, Tama maafin ayah. Ayah memang brengsek. A-ayah yang buat Tama gini. Bayu maafin om" Joko mengeratkan pelukannya di dada pria yang kini menjadi tempat sandarannya. Joko tak peduli baju polisi itu basah oleh air matanya, toh dia tentara jika polisi itu hendak menonjoknya bahkan ia bisa membalasnya dua kali lipat.

Erik menggaruk tengkuknya, aduh rasanya aneh melihat pria gagah menangis seperti ini. Bahkan tubuh pria di depannya jauh lebih kekar dan tegap di banding ia yang seorang polisi.

Tapi melihat betapa rapuhnya sosok di rengkuhannya membuat hati Erik tercubit. Sosok Ayah yang kehilangan sang anak, begitu dahsyat tangisannya.






Awokawok pendek, hehe, gapapa ya(?)






Pacarku Adalah Pemuas Ayahku [Free And On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang