Joko termenung memandang kosong ruangan. Malam sudah menjelang, lampu-lampu sudah dinyalakan.
"Tama maafin Ayah. Ayah berharap kamu di sana bahagia ya" Joko berusaha menahan kristal bening yang akan jatuh dari matanya.
Karena keinginannya, ia bahkan membuat dua kekasih meninggal di hari yang sama. Joko menyesal, andai waktu bisa diulang Joko tidak akan berani untuk mengganggu Bayu dan ia akan membiarkan Bayu dan Tama bahagia berdua, bahkan tidak mengapa jika mereka berdiri tinggal di tempat yang berbeda dengannya.
"Bayu, jagain anak Ayah. Maafin Om karena om kalian berdua kehilangan nyawa"
Joko mengusap wajahnya kasar.
"Saya berjanji tidak akan mengganggu hubungan orang lagi. Cukup anakku yang merasakan akibatnya."
Joko beranjak membawa seprai yang berbau menyengat. Ini semua karena nafsu polisi muda itu yang tidak membiarkan nya istirahat sejenak, semburan pejuh polisi itu begitu banyak mungkin karena tidak pernah mengeluarkannya walau sekali.
Joko begitu tidak menyangka, biarpun katanya itu baru pertama kalinya si polisi muda itu bergumul dengan kelamin sama. Tapi saat menusuk lubangnya, bahkan sangat pro dan membuat Joko terus melolong merasakan denyut-denyut nikmat di setiap hentakan polisi muda itu.
Di sisi lain
Erik tengah pusing memikirkan kejadian yang lalu. Erik tidak menyangka akan menggagahi sosok pria perkasa yang bahkan dengan profesi yang lebih keren darinya."Bagaimana ini? Saya bukan homo, tapi kenapa liat itu orang menangis saya juga ikutan sedih?"
Saat sedang melamun ia tersentak saat kedua tangan kokoh milik pria yang juga seorang polisi.
"Hahaha mikirin apa anda?"
"Endo ngagetin aja kamu. Saya lagi mikirin sesuatu. Kamu tidak perlu tau haha."
Endo mendengus, komandan nya ini begitu terlihat berpikir keras, sampai-sampai hanya ia tepuk bahunya ia terlihat kaget.
"Baiklah saya pamit, Ndan." Pantat berisi itu menggeal-geol! Erik meneguk ludah dengan susah payah. Setelah merasa betapa nikmatnya memasuki lubang bagian belakang, Erik jadi ketagihan. Apalagi milik Endo pasti masih begitu sempit.
Erik menggelengkan kepala, apa-apaan dia bukan homo!.
Sedangkan Endo menyeringai tipis, rencana pertamanya berhasil. Endo tau Erik sudah menjadi bagian dari kaumnya.
Darimana Endo tau? Endo sudah begitu kenal dengan Joko, semasa bertugas dulu ia lah yang mengambil keperawanan Joko. Dan ia tak sebodoh itu untuk tidak menyadari tatapan nafsu Erik pada bulatan pantatnya.
Endo masihlah perawan, karena ia tidak ingin menjadi uke sedari dulu. Tapi saat awal mendaftar polisi ia tertarik pada Erik, komandan nya sekarang.
Dulu ia sudah mencoba menggoda komandan nya itu, tapi bahkan ia tak melihatnya sama sekali, tentu karena dulu Erik masih begitu straight. Tapi keadaan sekarang berbeda ada kesempatan Endo untuk merasakan pertama kalinya benda menggantung itu bisa memenuhi setiap inci lubang perawannya.
Sekarang semuanya tidak terasa begitu sulit
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Adalah Pemuas Ayahku [Free And On Going]
FantasyThis story is about muscle bottom, if u like please give me a support with votte and comment. Thanks all <3