Setelah pemakaman mereka berdua. Joko pulang dengan mata bengkak, setelah menangisi putra semata wayang yang di sayanginya sepenuh hati.
Joko kini sebatang kara, mungkin untuk melupakan kejadian ini Joko akan kembali ke dunia militer.
Ah kecuali Erik, polisi muda ini menjadi sangat lengket dengan Joko.
Seperti saat ini, Erik tengah menenangkan Joko yang masih menangis paska pemakaman. Begitu sayangnya dia pada anaknya, Erik pun merasakan hal serupa, kehilangan orang yang di sayang, ibunya sudah seminggu yang lalu meninggal karena kecelakaan mobil tunggal.
"Sudah pak. Ikhlaskan pak, biarkan mereka tenang di alam sana."
"Iya saya akan mencoba mengikhlaskan." Joko memegangi figura foto anaknya, dielusnya penuh kasih sayang,"Maafin ayah ya Tam, gara-gara Ayah kamu sama Bayu secara tidak langsung meninggal gara-gara saya." Erik mengelus pundak Joko.
Polisi muda itu mendekap pria yang jauh lebih besar darinya. Joko yang menerima pelukan akhirnya memeluk erat polisi muda yang sudah banyak membantunya.
Joko tidur dalam pelukannya, Erik menggendongnya membawanya ke kamar yang tidak Erik tau. Lalu Erik memeluk pria itu.
Erik tersenyum lebar, lalu menyusul Joko. Mereka saling berbagi kehangatan dengan saling memeluk sepanjang hari.
*****
Joko mengerjapkan mata, menikmati paras jantan yang tak kalah darinya. Wajahnya begitu dekat, Joko mulai mendekat pada sosok yang kini selalu ada di samping nya, lalu melumat sekilas bibir tebalnya.Erik yang memang sebenarnya sudah bangun, namun enggan membuka mata, terkejut saat bibirnya terasa basah.
Matanya terbuka mendapati sosok pria yang tengah memandangi nya malu karena ketahuan.
"Eh maaf saya refleks tadi. Bibirmu sangat manis." Telinga Erik memerah.
"A-aa iyaa" Joko tersenyum simpul saat mendengar ucapan gugup itu.
"Kita belum kenalan loh. Pas itu saya malah langsung nangis."
"Ehehe iya, nama saya Erik Basudara, polisi jabatan komandan'"
Joko mengangguk,"Saya Joko Anwar Arta Nugroho, panggil aja Joko, saya anggota TNI AL."
"Wah kita sama-sama ada di dunia militer ya pak."
"Iya betul. Saya terimakasih banget ini sama kamu, Rik karena udah nemenin saya. Pasti bawahan kamu nyariin kamu, padahal harusnya kamu bertugas."
"Gapapa Pak, saya juga udah bilang ke mereka jika saya menemani bapak sampai keadaan bapak bener-bener sudah baikan."
"Gimana jika sebagai hadiah buat kamu, saya ijinin kamu ngentotin saya?"
Mendengar ucapan frontal itu, Telinga Erik kembali memerah. Padahal biasanya mukanya hanya datar, tapi jika dengan pak Joko pasti sering memerah malu.
Joko yang memang sudah nyaman dengan sosok itu, tentu tidak akan menyiak-nyiakan nya. Sudah lama juga ia tidak merasakan kontol.
Dan berakhirlah mereka berdua di ranjang. Hingga selesai Erik pamit kembali ke kantor kepolisiannya.
*******
Pendek? Maaf lagi ga mood tapi saya paksa nulis, soalnya kemaren sudah nulis banyak draft dan hilang semua jadi saya ga mood nulis lagi, mana saya lupa untuk back up.Btw nih,
Ada yang kecewa wkwk? Sengaja hehe biarlah Tama dan Bayu bahagia bersama di alam sana.
Kenapa judulnya masih itu aja kan dua tokoh itu sudah mati.
Ada deh.... Erik dan Joko akan segera berlayar......
Ada yang bisa nebak nggak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Adalah Pemuas Ayahku [Free And On Going]
FantasyThis story is about muscle bottom, if u like please give me a support with votte and comment. Thanks all <3