Benarkah pada malamMatanya keras dan berdoa
Menduduki waktu
Agar gadisnya tak pernah berlalu
Benarkah pada hujan
Ia menyulam air mata
Yang sudah sepekan
Asing diujung bibirnya
Benarkah pada pelangi
Rindunya gugur; katanya
Kepalanya lapar
Setelah kematian puisi
Benarkah disudut pagi
Doanya malu memanjat
Berhenti dihati
Pada puisi; bait siapa yang mati?
Cicilia kosau 12
Yishun street 20, 26 Desember 2022

KAMU SEDANG MEMBACA
Sandiwara Rembulan
PoetryAku mencintaimu lewat rembulan. Aku merindukanmu lewat ingatan yang selalu menggodaku. Untuk terus menatap masa lalu. Semoga dengan berjuta juta kata yang mengaitkan sosokmu, bisa mengobati sedikit dambaku karna manis senyummu yang tak gentar dihemp...