Prolog

156 14 2
                                    


Hai ini cerita reall dari imajinasi aku sendiri yah, jangan ada yang ngomong plagiat atau apalah itu soalnya ini real asli dari otak kecil aku tau.






●●●●●●●●

Sejak tadi Gricelda tidak henti-hentinya memikirkan nasibnya, yang harus masuk kedalam sebuah novel yang ia pinjam dari sahabatnya dan apaan ini, ia menjadi tokoh Figuran yang hanya memiliki beberapa adegan saja, dan bila ia ingat figuran ini hanya muncul kurang dari lima kali dalam novel ini.


Dan apa kalian ingin tau, dia menjadi sepupu tokoh antagonis yang akan membantu tokoh antagonis dalam melakukan aksi gilanya kepada si protagonis pastinya.

Dan ada juga yang harus kalian tau, yaitu ia akan memiliki ending tragis karena membantu tokoh antagonis, ia mati ditangan para protagonis pria yang tidak suka dengan ulahnya dan sepupunya yang ternyata tokoh antagonis.

Sungguh Gricelda tidak takut akan ending hidupnya di novel ini, ia hanya malas berada dalam drama tokoh fiksa yang kini menjadi nyata.

"Gricelda Elluna Mathera yah" ia mengingat namanya di dalam novel ini yang membuat ia sadar, ia memiliki nama depan dan tengah yang sama dengan si pemeran figuran dalam novel, yang berbeda hanya nama belakang nya saja.

"Besok gue bakal masuk sekolah dan sekelas sama para pemeran utama di novel ini" ia ingin hidup bebas layaknya hidupnya dulu, tapi ia malah menjadi anak tungal dari seorang duda kaya raya yang sangat setia kepada mending istrinya atau ibunya Gricelda pastinya.

"Padahal bokap Gricelda lebih kaya raya dari pada keluarga para pemeran utamanya, tapi kenapa malah cuma jadi figuran dan endingnya tragis lagi, cekk kasian banget jadi lo" entah ia berbicara pada siapa namun yang pasti ia tidak sabar melihat sebuah tontonan yang semula hanya tulisan kini berumah menjadi nyata tentunya.

Gricelda memilih mengistirahatkan tubuhnya di atas kasur king size milik Gricelda yang kini menjadi miliknya yang memiliki nama Gricelda juga. "Hidup lagi cape-capenya malah masuk dunia fiksa, hadeh" setelah mengatakan itu ia lantas menutup matanya dan terlelap dalam mimpinya.

Gricelda terbangun dari tidurnya dan melihat jam yang ada di handpone nya, masih jam 05.02 itu adalah kebiasaan nya dalam bangun pagi, saat masih didunianya dulu ia selalu bangun pagi dan karena memang ia hanya tidur selama tiga jam saja sehari karena ia yang memiliki profesi yang aktif dimalam hari.

Ia bangun dari tempat tidurnya dan berjalan memasuki kamar mandi dan lalu bersiap. Ia memakai seragam sekolah yang memiliki model seperti di drakor yang sering ia tonton dengan Helen sahabatnya saat didunia nya dulu,"Serasa lagi syuting drakor deh gue" ia melihat dirinya dalam pantulan cermin.

Gricelda hanya memoles tipis wajahnya dan ia membiarkan rambutnya tampa berniat mengikat. Memiliki rambut hitam sepunggung memiliki mata berwarna biru laut lalu kulit yang putih bersih dan wajah yang sangat cantik, bukankah ia bisa menjadi pemeran utama dengan fisualnya ini.

"Pagi Ayah kesayangan nya Icel" ucap Gricelda yang baru saja turun dari tanga. Ia sebenarnya malas melakukan itu, apalagi itu tidak seperti dirinya yang biasanya jarang bicara dan tidak peduli dengan sekitar.

Tapi ia sekarang berada ditubuh Gricelda si tokoh figuran yang sangat menyayangi ayahnya, begitupun sang ayah yang sangat menyayangi putrinya. Bila ia melihat memori ingatan yang diberikan Gricelda padanya semalam, ayahnya sangat marah besar ketika tau ia mati dan membuat seluruh keluarga para tokoh protagonis hancur, ia bingung padahal tidak ada dijelaskn tentang hal itu.

Padahal dari cerita yang ia baca, endingnya adalah para protagonis hidup bahagia setelah ia dan sepupunya mati dan tidak sijelaskan kondisi siapa itu Gricelda, karena memang ia tokoh figuran yang bisa dibilang hanya ikut-ikut saja.

gewoon extra'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang