Kini Gricelda berdiri didepan Dallas yang memanggilnya, Gricelda yang tidak ingin memiliki hubungan dengan manusia fiksi ini hanya acuh tak acuh saja, dan memilih pergi meninggalkan Dallas yang kesal karena tidak dianggap olehnya."Gila tuh cewe masa gue ajak kenalan malah pergi gitu aja, siapa sih tuh cewe" kesal Dallas yang lalu melihat kearah keempat sahabatnya.
"Dia Gricelda, dia sekelas sama kita loh dia masuk jajaran salah satu murid terpinter disekolah ini kaya Runa" balas Raka yang serinh melihat Gricelda ketika ia mengikuti kejuaraan olimpiade.
"Masasih, kok gue baru tau sih? "tanya Daniel yang merasa tidak pernah melihat perempuan bernama Gricelda itu dikelas, "Elo aja yang rabun Nil, orang dia duduk didepan bangku gue sama Zico" Raka kembali menimpali ucapan Daniel yang masih tidak percaya.
"Kalian mau disini terus atau gimana, gue mau kekelas" Vano pergi setelah mengucapkan itu yang lalu disusul Zico dan yang lainya tentunya.
Gricelda memasuki kelasnya dan mencari seseorang yang bisa ia ajak kerja sama didunia fiksi ini, siapa lagi kalau bukan Shielda Stiana Choi si blasteran korea selatan.
"Eh Gric sini" panggil seorang perempuan bermata agak sipit dengan wajah yang mungkin lebih cocok menjadi pemeran antagonia menurut Gricelda, bisa ia tebak kalau itu Shielda karena yang mengetahui ia hidup dikelas ini hanya beberapa dan yang paling dekat dengan nya adalah Shielda.
"Pulang sekolah sama siapa lo" to the poin Gricelda pada Shielda yang kini tersenyum senang karena akhirnya sahabatnya sekolah setelah dua hari tidak berangkat sekolah, Gricelda seperti ditelan bumi selama dua hari karena tiba-tiba saja menghilang dan tidak masuk sekolah dengan alasan yang jelas.
"Mau apa emang?" kini Shielda menatap sahabatnya yang duduk disebelahnya itu dengan alis yang mengarah keatas yang berarti ia kebingungan dengan pertanyaan Gricelda.
"Ada yang mau gue omongin penting, tapi jangan disini nanti aja pulang sekolah" Gricelda membalas dengan wajah dingin yang membuat Shielda heran dengan sikap Gricelda.
"Oh oke, Cel lo ngakpapa kan? Kok tiba-tiba lo serem gini sih" Shielda yang sejak tadi menatap Gricelda dengan heran karena merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya itu.
"Itu yang mau gue bahas" balanya yang masih mempertahankan wajah dingin nya.
Shielda yang ingin bicara diurungkan saat anggota inti Zrions dan Queen nya masuk kekelas, yang dimana ada guru yang juga memasuki kelas dan berjalan dibelakang mereka.
"Balik sekolah atau nanti istirahat gue kasih tau" Gricelda menatap Shielda yang masih menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Setelah pembelajaran yang untuk beberapa siswa melelahkan, karena otak kecil mereka dipaksa berpikir dengan keras menjadi senang karena sekarang waktunya istirahat, surganya para siswa.
Gricelda membawa Shielda ke arah perpustakaan sekolah yang sangat sepi, karena memang sekolanya memiliki dua perpustakaan yang mana ini adalah perpustakaan yang isisnya buku mata pelajaran lama, jadi wajar tidak ada orang disini bahkan tidak ada penjaga atau cctv di dalam perpustakaan ini.
"Gue bukan Gricelda... Tapi gue Gricelda"
"Hah, maksud lo apa Cel? " ayolah Shielda memiliki otak yang pas-pasan, yang membuatnya tidak bisa mengerti dengan maksud ucapan Gricelda.
"Lo percaya transmigrasi?,gue yakin elo percaya itu" tanya Gricelda yang kini menatap Shielda dengan wajah yang serius.
"Gue percaya" jawaban Shielda lantas membuat Gricelda menaikan sebelah sudut bibirnya atau sebut saja itu seringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
gewoon extra's
Teen Fiction.Gricelda seorang agen pembunuh bayaran yang dikenal dengan nama Elluna itu dan memiliki sifat dingin dan misterius , tiba-tiba saja terbangun didalam tubuh seorang tokoh figuran dalam novel milik sahabatnya yang tidak sengaja ia baca. Ia mengalami...