Lindungilah Shielda yang baik hati ini tuhan" ucap Shielda dengan tangan seperti orang yang sedang berdoa.
*Ngak lagi-lagi gue bercanda sama Gricelda, masih sayang nyawa gue* ucap Shielda dalam hati.
Shielda berjalan kearah kasur yang ada dikamar itu, ia merebahkan tubuhnya diatas kasur, sambil memikirkan apa yang ia inginkan atau yang akan dia pinta kepada si jurig itu.
"Apa gue minta biar gue jadi orang paling kaya didunia ini aja yah" ujar Shielda yang sejak awal memang ingin menjadi orang kaya raya tujuh turunan didunia ini.
"Tapi, ada satu hal yang lebih ingin gue lakuin, suatu hal yang bisa bikin rasa bersalah seseorang hilang"
"Gue bakal minta itu aja deh, masalah jadi kaya raya gue masih punya Gricelda" putuskan Shielda untuk permintaan nya, ia kini bangun dari tidurnya dan bersiap memanggil Jurig pemberi misi itu.
"Rig Jurig, gimana sih supaya dia kesini"
"Woy jurig, dateng kek, capenih gue ngomong mulu dari tadi"
"Ini gimana cara manggil si jurig ya?" tanya Shielda yang bingung kepada dirinya sendiri.
"Tanya Gricelda kali yah, tapi nanti keluar dari kamarnya gue cuma tinggal nama doang gimana" pikir Shielda yang masih takut kepada Gricelda karena tadi sempat membuatnya kesal.
*Sepertinya kau mencari ku*
"Akhirnya, Jurig lo kemana aja sih, dari tadi gue teriak-teriak lo ngak ada suara-suara" kesal Shielda yang juga tengah mengumpat didalam hatinya.
*Berhentilah mengumpat Shielda*
"Yaelah santai aja kali" balas Shielda dengan malas namun terus mengumpat didalam hatinya.
*Apa yang kau inginkan* tanya Jurig itu yang seolah tau alasan Shielda memanggilnya.
"Gue cuma mau minta ketemu adek gue sekali aja, plis boleh ya" ucap Shielda memelas yang mungkin akan dikira gila karena berbicara sendiri sejak tadi.
*Tidak bisa, dunia kalian sudah berbeda* balasnya kepada Shielda.
"Gue cuma mau minta maaf sama adek gue kok"
"Gue cuma mau minta dia untuk membuka diri, biar bisa punya banyak temen dan orang yang peduli sama dia, dan supaya berhenti nyalahin diri dia sendiri, tentang kematian gue" Shielda menjelaskan alasan dari permintaan nya kepada Jurig itu.
*Aku hanya bisa membuatmu bertemu dengan nya dalam mimpi, apa itu cukup?* balas Jurig itu dengan sebuah tanda tanya diakhir kalimatnya.
"Itu udah lebih dari kata cukup" balas Shielda yang antusias dan senang akan bertemu adiknya.
"Terus gimana caranya?" tanya Shielda balik dengan wajah bodohnya.
*Tutup matamu dan kamu akan masuk kedalam mimpi adikmu, katakan kembali bila kau sudah puas bertemu dengan adikmu* balas Jurig itu dan lalu Shielda menutup matanya sesuai dengan apa yang dikatakan sistem Jurig itu.
Setelah menutup matanya, tubuh Shielda jatuh diatas karpet dekat tempat tidurnya. Bersamaan dengan itu Gricelda membuka kamar Shielda dan menemukan Shielda yang sudah tidak sadarkan diri.
"Sil bangun, kenapa sih ni bocah" Gricelda memanggil-manggil Shielda berharap agar Shielda sadar.
"Kalau elo mati nanti aja Sil, tunggu ini cerita tamat dulu barudeh elo boleh mati" ucap Gricelda yang mungkin akan membuat Shielda ngambek bila mendengarnya.
"WOY ABEL, GERALD, KENZO TOLONGIN GUEEEEEE" teriakan Gricelda menggema disetiap sudut ruangan.
Teriakan Gricelda berhasil mengagetkan Abel, Kenzo dan Gerald yang masih berada diruang tamu untuk menonton tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
gewoon extra's
Teen Fiction.Gricelda seorang agen pembunuh bayaran yang dikenal dengan nama Elluna itu dan memiliki sifat dingin dan misterius , tiba-tiba saja terbangun didalam tubuh seorang tokoh figuran dalam novel milik sahabatnya yang tidak sengaja ia baca. Ia mengalami...