New Love

Chapter Eight- 8

بسم الله الر حمن الر حيم

Assalamu'alaikum, pengagum rahasia 🙈

Tau cerita ini darimana?

- Selamat menggulir halaman ini! -

***

15.00.

Saheera dan Herlin baru saja pulang dari kampus. Sekarang mereka tengah berada di dalam mobil Herlin menuju ke rumah Saheera. Ingin rebahan sembari bercerita.

"Ra, di rumah lo ada siapa aja?" Tanya Herlin sembari mengusap keringatnya menggunakan tisu yang ia ambil di dashboard mobil.

"Bunda sama Nafi aja kayaknya."

"Oh.." Herlin mengangguk angguk, lalu sedetik kemudian ia terkejut. "Ha? Nafi? Nafi ada di rumah, kapan pulangnya?"

"Udah ada semingguan, maaf lupa ngasih tau."

"Iya santai." Herlin pun mulai fokus mengendarai mobilnya, karena siang ini jalanan menuju rumah Saheera cukup padat dan ramai. Asap motor memenuhi jalanan, dan di hiasi dengan suara klakson sana sini.

Saheera
Dek, kakak udah mau nyampe rumah. Tapi kak Herlin juga mau singgah bentar.

Nafi ganteng

Oh iya kak. Temen temen Nafi juga di rumah.

Saheera

Loh, rame? Siapa siapa aja?

Nafi ganteng

Adil, Farhan, Azan, Fitra, Hafiz.

Saheera

Oh yaudah.

Nafi ganteng

👍

___

"Her, temen-temennya Nafi ternyata ada di rumah juga."

"Ha? Serius lo ra?" Kaget Herlin.

"Iya, serius. Emang kenapa?"

Herlin meringis. "Ishh, malu tau. Lo ga malu apa? Rame-rame gitu lagi, cowo semua kan?" Saheera mengangguk.

"Ga jadi singgah deh gue, malu Ra."

Saheera mengerutkan keningnya. Malu? Malu kenapa coba? Orang temen-temen Nafi juga sopan, baik lagi.

"Malu kenapa sih, Her? Temen temen Nafi baik kok," Ujar Saheera meyakinkan Herlin.

"Baik sih baik, tapi mereka cowo, Ra."

"Ha?" Saheera semakin bingung dibuatnya. Memang kenapa kalau temannya Nafi cowo?

"Lo mah ga paham. Gue ini phobia sama cowo, males berhadapan sama cowo. Paham ga sih? Bukannya gimana-gimana, ya malu aja, apalagi jadi bahan pandangan mereka. Gue ke cafe kalo ada cowo nongki aja, gue balik. Malu Ra, malu."