Hai semua..
Sebelum membaca alangkah baiknya kasih vote dulu yah buat cerita ini..
Terimakasih.
~
“udah siap za?”
“huuuu oke insyaallah siap wa”
“inget ya ngomongnya dipelanin, dilembutin biar kayak cewek”
“gini kan maksud kamu” dengan mengubah nada suaraku seperti cewek.
“nah pinter sayangku”
Zahwa pun menyambut abi dan umi nya yang baru pulang sementara aku kembali ditinggal di mushola.
“itu ada motor punya siapa nak?” tanya umi.
“temen umi, tadinya mau bukber tapi gak jadi karena hujan”
“sama dong berarti, kita aja gak jadi bukber ya abi?” tanya umi ke abi.
“Zahwa temen kamu itu cewek kan yang kesini?” tanya abi.
“cowok abi eh maksud aku cewek iya. Mana mungkin Zahwa bawa cowok kemari kan gak boleh sama abi sama umi”
“terus mana temen kamu?” tanya umi.
“lagi sholat di mushola nanti aku panggilin umi”
“ya udah umi sama abi mau istirahat dulu ya”
“iya umi”
Umi dan abi pergi untuk istirahat sementara Zahwa kembali ke mushola untuk menghampiri Zaki yang ditinggal sendirian. Zaki pun merasa tidak karuan karena ditinggal sendiri dengan keadaan takut rencana ini ketahuan oleh kedua orang tua Zahwa. Zaki juga mulai gelisah karena Zahwa yang tak kunjung datang menemuinya. Dan akhirnya Zahwa datang sembari membawa sesuatu.
“lama amat sih wa?”
“ya maaf aku ambilin ini dulu buat kamu?”
“apa ini”
“jilbab sama ciput, terus pakaian dalem, make up”
“itu buat apa, jangan bilang buat...”
“kamu mau ketahuan emang?”
“ya gak sih”
“ya udah totalitas dong biar gak ketahuan!”
Zahwa menyuruhku melepas mukenah dan gamis yang ku kenakan, Zahwa bilang akan tutup mata sampai aku selesai ganti. Setelah itu Zahwa menyuruhku untuk mengenakan celana dalam wanita dan bh yang ia bawa, aku sempat kesulitan untuk memakai bh karena belum pernah dan akhirnya mau tidak mau Zahwa membantuku sambil ngintip ngintip membuka mata karena tidak mau melihatku telanjang. Setelah bh terpasang Zahwa menyuruhku untuk memasukan dua kain yang sudah dibawanya untuk mengisi bh yang aku kenakan. Lalu aku pakai lagi gamis yang tadi dan aku pun memberi tahu Zahwa kalau aku udah selesai. Zahwa lalu memakaikan aku ciput dan jilbab tak lupa menambahkan sentuhan make up yang jujur aku tidak tahu namanya apa saja, yang aku tahu hanya lipstik yang dipakaiakan terakhir ke bibirku.
Setelah semua selesai Zahwa menuntunku ke depan cermin dan betapa terkejutnya aku melihat bayanganku sendiri di cermin. Jujur seperti orang yang beda, perempuan cantik muslimah bahkan bisa dibilang cewek idamanku sebagai cowok.“wa ini aku beneran?”
“iyaa cantik kan?”
“kalau gini mah gak bakal ketahuan sih wa”
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Crossdresser (Ramadan Series)
FanficTidak ada maksud menyinggung agama atau apapun itu, cerita ini semuanya hanya fiksi belaka.