Bazar 1

2.2K 40 14
                                    

baiknya kasih vote dulu yah buat cerita ini..

Terimakasih.

~

Suara alarm berbunyi membuatku bangun dari tidur, kuraih hp ku untuk mematikan alarm. Ternyata sudah jam tiga pagi, waktunya sahur. Aku beranjak dari tempat tidurku menuju ke kamar mandi untuk cuci muka. Lalu ku ambil masakan yang ditinggalkan ibu di kulkas, ku nyalakan kompor untuk menghangatkan makanannya. Sembari itu aku mengambil nasi dan minum untuk menyiapkan sahur.
Sepi sekali rasanya sahur kali ini tanpa ibu, kunikmati suap demi suap nasi dan lauk. Ditengah aku makan sahur hp ku berbunyi, ternyata itu telpon dari ibu.

"halo Zaki"

"halo buu"

"udah sahur blum"

"ini aku lagi makan bu"

"ohh yauda bagus deh kalau udah"

"iyaa bu"

Setelah mengobrol beberapa hal dengan ibu sembari aku menghabiskan makan sahurku. Setelah sahur aku pun langsung cuci piring dan bersih bersih. Sebenarnya aku masih ngantuk dan ingin tidur, tapi aku takut nanti kesiangan berangkat sekolah karena tidak ada ibu di rumah yang ngebangunin aku. Aku pun lanjut sholat subuh dan mengaji sendiri di kamarku sampai jam enam. Lalu aku mandi dan siap siap untuk pergi ke sekolah. Aku baru ingat kalau motorku sedang di servis di bengkel orang tua Yusuf. Mau gak mau aku naik ojek online untuk berangkat sekolah.

Sesampainya di sekolah aku menjalani kehidupanku di sekolah seperti biasa. Ketika jam istirahat ada pesan masuk ke wa ku.

"Zakiyah cantik, motornya udah jadi tuh kata bapak ku"

Ketika membacanya seketika aku ingin muntah, tapi baru aku ingat kalau muntah itu bisa membatalkan puasa jadi langsung aku tahan. Ngapain pake kata kata cantik segala sih Yusuf, jijik banget bacanya. Aku pun membalas pesan Yusuf.

"iya makasih"

"mau diambil kapan?"
Yusuf langsung membalas pesanku tanpa jeda sedikitpun.

"siang kalau gak sore"

"oke aku tunggu di bengkel yaa cantikk"

Kembali aku ingin muntah untuk yang kedua kalinya, untuk masih bisa kutahan. Setelah chatting singkat itu aku baru kepikiran berarti aku harus jadi Zakiyah ketika ngambil motor nanti, baru aku panik. Aku sempat berpikir apa aku ngaku jadi kakaknya atau saudaranya Zakiyah atau gimana ya, tapi nanti kalau ditanya tanya aku gapunya bukti apa apa, aduh ribet juga ya.

Ketika pulang sekolah aku langsung menghubungi Zahwa karena ingin menemuinya. Sebelum Zahwa pulang aku mengajaknya ke perpustakaan dan aku pun menceritakan yang terjadi semalam ke Zahwa, aku juga meminta pendapatnya apa yang harus aku lakukan. Lalu tatapan mata Zahwa berubah seakan seperti harimau yang baru melihat hewan buruannya, dari situ firasatku seperti berkata sesuatu akan terjadi.

"menurutku sih ya kamu mending ke bengkelnya jadi Zakiyah aja"

"kenapa gitu"

"ya simpel aja kan kamu semalem ketemu Yusuf pas jadi Zakiyah, dari pada kamu begini kesitu dia malah curiga trus kamu ketahuan, mau kamu satu sekolah tau kalau kamu pake baju cewek."

"ya gak mau lahh, jangan sampe amit amitt"

"yauda gitu aja berati"

"kalau gitu aku mau minta tolong kamu dong wa, tolong dandanin aku jadi Zakiyah lagi yaa"

"boleh dongg, dengan senang hatiii"

"yauda kalo gitu"

"tapi ada syaratnya kali ini"

Cerita Crossdresser (Ramadan Series) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang