Bazar 2

2.1K 30 5
                                    

baiknya kasih vote dulu yah buat cerita ini..

Terimakasih.

~

"za sabtu nanti jadi kan nemenin aku di bazar?"

"iya jadi wa, kan aku dah janji"

"yauda bagus deh, inget ya udah janji gaboleh ingkar"

"iyaa iyaaa pasti kok"

Hari sabtu pun tiba, Zahwa sudah chat aku dari sebelum berangkat sekolah biar aku gak lupa. Setelah sekolah hari ini selesai Zahwa langsung mengajak ku bertemu di parkiran.

"langsung banget nih wa?"

"iyaa langsung, kamu udah ijin ibu kamu blum?"

"ngapain ijin, biasanya juga gak pake ijin"

"yauda let's goo"

Kita pun bergegas untuk menuju ke rumah Zahwa karena mau ganti baju terlebih dahulu. Begitu sampai depan rumahnya aku berhenti.

"masuk aja gpp za"

"emang nggak ada Abi sama Umi?"

"gakk amann"

"perasaan pergi terus mereka"

"maklum lah orang sibuk"

Akhirnya aku pun masuk ke rumah Zahwa. Aku menunggu di ruang tamu sementara Zahwa pergi ke kamarnya untuk ganti baju dan make up. Sembari menunggu aku main game di hp ku agar tidak bosen. Sekitar 20 menitan akhirnya Zahwa pun keluar dari kamarnya. Betapa cantiknya Zahwa dengan balutan gamis islami yang melekat di tubuhnya. Make up yang cantik natural dan tidak terlalu menor membuatnya semakin mempesona dimata ku, aku begitu takjub waktu itu sampai sampai bengong.

"giliran kamu za"

"yauda aku ganti dimana wa?"

"sini ikut aku"

Zahwa mengarahkan ku ke kamarnya, tapi yang aku heran dia malah ikut aku masuk ke kamarnya.

"tuh baju semuanya udah aku siapin"

"loh kok gamis gini wa, maksudnya apaa.. katanya mau ke bazar"

"iya ke bazar, tapi di sana aku bukan mau beli melainkan mau bantu Abi dan Umi jualan baju baju muslim"

"loh kok kamu gak bilang dari awal wa?"

"soalnya takut kamu gak mauu"

"ya gak gini juga dong waa caranyaaa"

"tapi kan kamu udah janji mau temenin aku ke bazar hari ini"

"iyaa tapi kann"

"katanya kalau udah janji harus ditepatin kann?"

"iya wa aku tahu tapi kan gak ginii..."

"yauda kalau kamu gamau mending kita putus aja sekarang"

"loh kok gitu sih wa, jangan dong"

"yauda kamu tinggal pilih, pakai baju itu temenin aku ke bazar apa putus sana pergi dari sini"

Jujur aku sangat kaget dengan sikap Zahwa yang seperti ini, belum pernah aku lihat selama ini. aku hanya berdiam diri dan mencoba mencerna ini semua, satu persatu kemungkinan dari keputusanku nanti. Kesimpulannya aku masih sangat sayang sama Zahwa, aku tidak mau cuka gara gara ini kita berpisah. Kalau orang bilang cinta butuh pengorbanan berarti ini yang harus aku lakukan untuk berkorban demi hubungan kita.

Aku mengambil baju yang sudah disiapkan oleh Zahwa dan pergi menuju kamar mandi untuk segera kau pakai. Satu persatu aku pakai dari mulai pakaian dalam sampai gamisnya juga. lalu aku keluar menuju ke tempat Zahwa. Ku lihat Zahwa kembali tersenyum melihatku, hilang semua amarah yang tadi ia keluarkan. Aku pun duduk di depan meja rias milik Zahwa, lalu segera Zahwa me make up ku dengan cekatan dan tak lupa ia memakaikan ku hijab.

Dari situ ketegangan diantara kita berdua sudah mulai hilang dan suasana antara aku dan Zahwa sudah kembali seperti semula seakan tadi tidak pernah terjadi apa apa. Kita berdua berboncengan dan langsung pergi menuju ke bazar ramadhan karena sudah mulai sore. Dan benar saja ketika kita sampai ternyata di situ sudah sangat ramai. Setelah memarkir motor kita berdua langsung menuju ke toko milik Abi dan Umi.

 Setelah memarkir motor kita berdua langsung menuju ke toko milik Abi dan Umi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"loh Zahwa ngajak Zakiyah juga?"

"iya Umi gapapa kan?"

"ya gpp lah, Umi malah seneng lebih banyak yang bantu"

"Assalamualaikum Umi" sembari aku mencium tangan Umi.

"waalaikumsalam, yauda sini masuk dulu"

Toko Umi menjual berbagai macam pakaian muslim, dari untuk anak kecil, remaja, dewasa, semuanya hampir ada. Tak heran kalau tokonya ramai pengunjung karena di sini bisa sekalian beli untuk satu keluarga. Sebenernya di situ udah ada beberapa karyawan Umi tapi karena di bazar ramainya bukan main, alhasil masih perlu bantuan tenaga. Itulah mengapa Zahwa minta ditemanin olehku untuk membantu Uminya.
Aku di sini bertugas untuk menata baju yang di pajang, terus juga membungkus baju baju yang sudah dibayar. Agak ringan sih dibandingkan yang melayani pelanggan secara langsung karena biasalah ibu ibu, lebih banyak nanya nya ketimbang beli. Sementara Zahwa ikut bantu bantu di bagian kasir bersama Umi.

Satu persatu pelanggan dilayani, tak terasa waktu cepat berlalu dan tiba tiba udah mau maghrib aja. Umi sudah menyiapkan aneka takjil dan makanan untuk kita semua berbuka puasa, terlihat semua makanan yang tersaji begitu menggiurkan. Setelah capek melayani banyak pelanggan, buka puasa menjadi begitu nikmat ketika kita minum dan makan.
Setelah buka puasa toko Umi ditutup, karena Umi tidak ingin menganggu ibadah para karyawan dan keluarganya jadi biar fokus pada tarawih dan ibadah lainnya di bulan puasa. Aku dan Zahwa pulang duluan sementara Umi masih harus beres beres toko baru bisa pulang. Aku dan Zahwa pun menuju ke rumah Zahwa. Sampainya di sana aku langsung berniat untuk ganti baju dan pulang karena badanku rasanya capek sekali.

"za maapin aku yaa"

"aku juga minta maaf ya wa"

"sama makasih kamu udah mau bantu aku, walaupun akunya nyebelin"

"gak kok, kan emang seharusnya kita saling bantu"

"makasih ya za" lalu tiba tiba Zahwa memeluk ku.

Setelah pelukan singkat itu aku langsung menuju kamar mandi untuk mengganti semua pakaian ku dan kembali menjadi Zaki. Untung besok minggu jadi aku bisa tidur sepuasnya untuk istirahat. Setelah semuanya rapih aku pun berniat pulang dan pamitan dengan Zahwa.

"wa aku pamit pulang ya"

"iyaa ati ati, besok lagi yaa"

"hah lagi?"

"iyaa kan bazarnya 2 hari, justru besok yang rame nya hari terakhir"

"hahhh"

"kaya tadi kok, mulainya sore sampai maghrib doang.. kan pagi nya kamu bisa istirahat"

Mendengar itu aku hanya bisa pasrah dan berharap besok gak secapek hari ini. Aku langsung memacu motorku dan pulang ke rumah. Tak sabar rasanya punggung ini bertemu dengan kasur kamarku yang begitu empuk dan nyaman. Tapi apalah daya, malam minggu gini jalanan macet dimana mana. Yang biasanya cuma perlu waktu 15 menitan, sekarang sudah 20 menit dijalan dan bahkan baru setengah jalan. Dengan menerobos kemacetan akhirnya aku sampai di rumah sekitar jam 8 kurang.

"dari mana aja kamu, kok jam segini baru pulang sekolah?"

~

Terimakasih sudah membaca cerita ini. Karena update cerita nya gak tentu kapan jadi bisa follow dulu biar gak ketinggalan kalau udah update cerita..

Salam Tyana :)

Cerita Crossdresser (Ramadan Series) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang