Beberapa menit kemudian, Freen membukakan pintu sisi penumpang untuk Rebecca, yang bergegas keluar dengan penuh semangat dan mulai berjalan ke arah yang berlawanan dengan arah toko. Sambil menggelengkan kepala, Freen berlari mengejarnya dan meraih tangannya.
"Lewat sini." Freen tertawa. Rebecca menggenggam tangannya dengan erat, melompat di belakang Freen dengan senyum gembira di wajahnya. Freen mengarahkan mereka berdua masuk ke dalam toko, mengabaikan tatapan bingung dari para pelanggan lain ketika Rebecca terus melompat-lompat begitu mereka berada di dalam.
Freen mengambil dua mangkuk dari konter dan memberikannya kepada Rebecca. "Apa kamu tahu bagaimana melakukannya?"
Rebecca menatapnya kosong dan Freen menghela napas. "Sini, kutunjukkan," dia menuntun Rebecca, yang masih memegang tangannya, menuju ke rak yogurt siap saji.
"Ini adalah varian rasanya," dia menunjukkan gambar-gambar di bagian atas mesin. Rebecca mengangguk dan mempelajari setiap gambar dengan saksama. Freen melepaskan tangannya agar bisa memegang mangkuknya di bawah mesin yang mengeluarkan yogurt rasa Cookies&Cream.
"Lihat, kamu tinggal menarik tuasnya dan ___," Freen berhenti ketika dia berbalik dan melihat Rebecca sudah mengisi cangkirnya dengan yogurt beku rasa pisang. Dia berlari dan menghentikan tuasnya tepat sebelum mangkuk Rebecca meluap.
"Itu sudah cukup untuk saat ini," Freen tertawa. Rebecca cemberut.
"Lagi." Dia menunjuk mesin, beranjak untuk mengisi mangkuknya lagi. Freen menggeleng kepalanya cepat dan menarik Rebecca menuju mesin Cookies&Cream.
"Ini," dia menyerahkan mangkuknya yang masih kosong pada Rebecca. "Kamu bisa mengisikan punyaku dengan yang ini."
Rebecca mengangguk bahagia, mengambil mangkuk Freen tapi berjalan menuju mesin yang berbeda. Sebelum Freen bisa menghentikannya, Rebecca memenuhi mangkuknya dengan yogurt rasa raspberi. Freen menggelengkan kepala, menghela nafas dan menerima mangkuknya kembali dari Rebecca yang kelihatan puas.
"Ada topping di sebelah sini," dia menunjuk konter di sebelah mereka. Freen menahan tangan Rebecca sebelum dia bisa berlari dan mengikutinya. "Jangan ambil terlalu banyak."
Rebecca mengangguk, membungkuk dan mempelajari perbedaan setiap varian. Freen sedang menambahkan potongan stroberi ke dalam mangkuknya ketika Rebecca menepuk pundaknya dan dengan bangga memegang yogurt beku miliknya, yang kini ditutupi oleh potongan pisang.
"Kamu sangat suka pisang ya?" tanya Freen, tertawa lembut.
"Iya. Yellow." Rebecca mengangguk. Dia tersenyum bangga, dan Freen mengarahkan mereka ke kasir. Mereka meletakkan mangkuk untuk ditimbangan dan Freen membayarnya. Dia melemparkan tatapan peringatan pada laki-laki di belakang konter yang mulai memandangi Rebecca, yang sedang menepuk tangannya dengan semangat. Dia dengan cepat memberikan uang kembalian dan Freen berterima kasih padanya untuk itu.
Freen memberikan sendok pada Rebecca, berjalan menuju salah satu meja. Rebecca duduk dan duduk bersila di kursi kecil. Freen tertawa, duduk di seberangnya dan memakan es krimnya. Dia tidak pernah menyangka akan suka rasa raspberi, tapi ternyata rasanya lumayan enak.
Rebecca mulai memakan es krimnya dengan mengambil pisang dan memasukkannya ke dalam mulutnya satu per satu. Freen memperhatikan Rebecca yang mengunyah makanannya dengan bahagia. Dia mendongak dari mangkuknya dan tersenyum lebar pada Freen.
"Enak?" tanya Freen, mengangkat sebelah alisnya.
"Yellow" Rebecca mengangguk, seakan itu adalah jawaban yang sangat beralasan. Saat ini, Freen menyadari memang begitulah bagi Rebecca.
"Pink." Freen menunjuk mangkuknya. Rebecca mengangguk dengan semangat, tersenyum pada Freen seolah-olah dia baru saja membuka salah satu rahasia terdalam di dunia. Freen menyukai perasaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YELLOW - Freenbecky
FanficBuku pertama dalam Yellow Series Cerita ini bukan miliki saya, hanya terjemahan dan konversi dari buku berjudul Yellow → camren yang ditulis oleh @txrches. Freen Sarocha Chankimha membenci Rebecca Patricia Armstrong, se-sederhana itu. Bagaimana tida...