the Hospital

82 4 0
                                    

"Pantas saja nona memintaku mengganti semua bunga disini". Gumam Didi geram.

Setelah mengantarkan air ke lantai dua tadi, ia langsung menjalankan perintah nonanya untuk mengganti seluruh bunga dipekarangan.

Awalnya Didi mengira jika bunga-bunga itu sudah layu atau warnanya sudah tidak cantik lagi. Namun, setelah ia melihat langsung, ternyata ada dua tangkai bunga rose merah yang ditanam bersisian dengan sekumpulan bunga putih milik nona mereka.

Memang jika dilihat sekilas bunga rose merah itu tidak terlihat karena tertutupi bunga-bunga putih lainnya. Juga karena bunga itu masih dalam bentuk kuncup kecil dan belum mekar.

 Juga karena bunga itu masih dalam bentuk kuncup kecil dan belum mekar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Esmeralda!!". Pekik Didi memanggil salah satu Maid senior.

"Ya mrs. Didi?". Esmeralda berlari tergesa menghampiri Didi yang saat ini dalam keadaan marah.

Didi menatap tajam Esmeralda lalu berujar dengan setengah berteriak. "Kumpulkan semua Maid dan pekerja yang ada di rumah ini tanpa terkecuali".

"B-baik". Esmeralda kemudian kembali berlari dan memanggil semua Maid juga pekerja.

Tak lama setelahnya, semua orang sudah berkumpul dan berbaris rapi dibawah tatapan tajam seorang Didi.

"Apa ini??". Didi menunjuk bunga mawar tadi.

Seluruh bawahannya menunduk dan tak berani menatap ke depan.

"Apa yang kalian lihat di bawah sana?. Angkat kepala kalian dan jawab pertanyaanku. APA INI!!!" Didi kembali berteriak.

Lantas semua orang langsung mengangkat pandangan mereka dan melihat pada apa yang ditunjuk Didi.

"Siapa yang menanam ini?". Kepala Maid itu bertanya dengan geram.

Para maid dan pekerja tidak ada yang berani menjawab. Mereka saling lirik satu sama lain seakan bertanya dan meminta seseorang untuk segera mengakuinya.

"Jawab dengan jujur atau kalian semua akan kehilangan pekerjaan!!". Semua orang masih diam.

"Masih tidak ada yang mau mengaku". Didi menganggukkan kepalanya. "Baik, mari kita lihat CCTV dan kalian semua akan aku pecat". Didi hendak berlalu namun hal itu segera terhenti saat ada seorang pekerja yang maju ke depan.

"Maaf mrs. Didi, kemarin saya melihat seorang Maid yang membawa bunga itu dari luar". Ucapnya

"Siapa?". Didi bertanya dengan suara tajam.

"Saya tidak tahu namanya. Tapi, jika melihat wajahnya, mungkin saya akan ingat". Jawab pekerja itu.

"Lalu, segera tunjuk orangnya". Perintah Didi.

Pekerja itu mengedarkan pandangannya meneliti setiap wajah para maid. Lalu tak lama kemudian ia menunjuk seorang maid paling belakang yang menutup setengah wajahnya dengan rambut.

Lyn??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang