Hujan membasahi kuil tersebut. Tempat dimana geng motor bernama 'Tofa' berkumpul. Seorang remaja rambut berwarna putih salju, duduk di ujung tangga kuil, mengusap wajahnya kebas.
Akami [M/n]. Ketua geng besar bagian timur Shibuya, Tofa.
Di sana berkumpul sekitar 300 anggota geng motor, berbaris di bawahnya hujan, menunggu kalimat ketua mereka selanjutnya.
"Mei, tunjukan siapa yang berani memulai perselisihan ini," ucap pria surai putih salju itu sambil mengusap rambutnya kebelakang. Terlihat jelas tatapan kosong di sana.
Remaja yang di panggil Mei itu pun menyeret salah satu anggota mereka tepat di hadapan ketuanya. Berlutut seakan-akan bayangan di sana seorang kesatria sedang di hukum mati karna menghianati rajanya.
"M-maaf kan aku ketua... a-aku terbawa emosi.." ucap anggota di bawah [m/n] gugup. Wajah takut, menyesal, tertanam di sana.
[M/n] hanya memandang anggota tersebut dengan tatapan kosong. Membenarkan kembali jubahnya.
"Kau pikir dengan terbawa emosi seperti itu akan membuat mu menjadi hebat? Bukannya aku sudah bilang, prioritas utama Tofa adalah kesabaran. APA GUNANYA KAU BERADA DI TOFA JIKA KAU TIDAK SABAR HAH?!" ucap [m/n] yang berhasil membuat anggotanya kalut.
[M/n], bukan hanya di kenal sebagai ganas, tetapi juga sadis. Dia tidak segan membunuh anak buahnya sendiri jika itu melanggar aturan yang sudah di tetapkannya. Hingga dia mendapat julukan "King of Demon".
[M/n] berdiri, mengusap rambutnya untuk ke dua kalinya.
"Rapat selesai, hukum anak ini sesuai dengan perbuatannya. DAN SIAPAPUN YANG TELAH MELANGGAR KETETAPAN, ku pastikan kalian akan mendapat setimpal dengan apa yang kalian lakukan," ucap remaja itu lalu pergi bersama dua anak buahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pukul 21.00
Kediaman Akami[M/n] masuk ke rumah sederhana nya. Di sambut oleh ke dua adik nya, Kuni dan Nase.
"Met datang abangg... kok basah semua? Habis hujan-hujanan ya..." selidik Kuni, anak berambut coklat kepirangan dengan bola mata hijau kecoklatan sedang duduk menbaca buku. Pertanyaan Kuni di balas tawa kecil [m/n].
"Kakak baru pulang rapat, sekalian beli roti, nih makan," [m/n] menyerahkan sebungkus plastik berisi satu kotak roti. Nase, anak panjang rambut sebahu, berwarna pirang kecoklatan dengan bola mata terlihat seperti planet terlihat sangat bersemangat, memeluk kakanya tersebut lalu mengambil plastik nya.
"Makasih abang, hehe, padahal ujan-ujan tapi sempet banget beliin Nase sama Kuni roti, sayang abang deh," ucap Nase, memanggil Kuni yang sibuk dengan buku nya, mengajak Kuni makan roti bersama. [M/n] hanya tersenyum, pergi ke kamar nya.
[M/n] menghantam badannya ke kasur setelah berganti pakaian dan mandi. Rasa lelah sangat terasa di badannya. Semenjak orang tuanya pisah, [m/n] mau ga mau harus menjaga adik nya. Terlebih orang tua mereka egois, tapi yang utama mereka masih mau memberi uang bulanan untuk [m/n] dan adik nya. [M/n] tidak keberatan orang tuanya pisah, karna dia tau. Seberat apapun masalah, sebenci apapun hubungan orang tuanya, orang tua [m/n] tidak akan meninggalkan anaknya seperti rongsokan sampah.
[M/n] menghela nafas berat. Setelah seminggu perdamaian geng nya, salah satu anak gengnya membuat masalah kembali. Membuat perselisihan dengan geng 'Black Dragon' yang katanya baru-baru ini dibuat.
"Black Dragon ya.... kayaknya ga susah, tapi walaupun geng baru, mereka udah ada banyak anggota. Bahkan melebihi geng gw sendiri. Kenapa gw dapet anak buah goblok nya minta ampun dah," keluh kesah [m/n] sambil mengotak atik hp nya. Hingga pada akhirnya dia tertidur.
Tbc
Gaje bener, vote nya yah, btw di bawah foto char tambahannyaIni buat Akami [m/n] nya.
Dari Pin
Ini buat Aizawa Mei nya
Dari Pin jugaIni Akami Nase
(Dr pin)Ini Akami Kuni
(Dr pin)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Way (Tokrev X Male Reader) end
ActionPerjalanan seorang laki-laki dengan hidup yang tidak pernah ingin dimilikinya, namun takdir berkata lain. Akami [m/n], seorang pria dengan talenta diluar nalar manusia pada umumnya, memiliki emosi berlebihan hingga suatu hari membuat dirinya kosong...