ENES

3 ENES

"Lix, ini gimana ya?" tanya seungmin ke Felix yang masih terdiam sedari tadi.

"Ya mau gimana lagi, kita harus ngomongin ini ke chan Hyung. Kita ngk bisa terus terusan nyembunyiin ini" jawab Felix kepada seungmin.

Keduanya saling tatap untuk menguatkan diri, mereka tidak bisa terus menerus bohong ke chan dan menutupi ini.

"T-tapi aku takut chan Hyung nanti marah"
Sahut seungmin yang mulai bergetar ketakutan membayangkan betapa marahnya chan nanti kalo sampai tau.

Felix jadi ikut membayangkan, ia mengingat ngingat saat terakhir chan memarahinya.

"K-kau kira aku tidak takut, chan Hyung ngk mungkin semarah itu kan?palingan cuman sedih ya kan?" Felix mulai ragu untuk jujur ke chan tentang apa yang mereka lakukan.

Keduanya terdiam memandang keluar jendela kamar, melihat langit malam yang dihiasi beribu bintang dengan satu bulan yang bersinar diatas sana.

Entah kenapa langit dimalam ini terasa berbeda, mungkin dimata sebagian orang malam ini sama dengan malam malam lainya.

"Min, kamu ngerasa ada yang aneh ngk?" tanya felix sedikit merapatkan badanya ke seungmin.

Seungmin mencoba berfikir, apa yang aneh? Mereka berdua kembali terhanyut kedalam fikiran masing masing.

"Jangan jangan..........

Keduanya saling pandang

............ Lupa ngangkat jemuran, astaga" sudah ketebak keduanya berlari untuk segera mengangkat jemuran.

Sungguh ceroboh dua makhluk ini.

Brak.

"Astoge! Ih kalian jangan ngagetin pangeran tamvan dongs" ucap hyunjin setelah terkaget kaget mendengar pintu yang dibuka dengan kasar.

"Bikin kaget aja tu dua makhluk aneh" ucap hyunjin lalu kembali melanjutkan rutinitas menonton TV nya.

"Sadar diri mble, kamu juga aneh. Apa perlu aku beri kaca biar ngaca sekalian" sahut han yang duduk disamping hyunjin