HERO?

81 11 2
                                    

Doflaminggo mengerutkan kening nya, ia tidak habis pikir apa yang di pikirkan gadis di dekat nya ini.

"Tidak ada mata untuk orang sepertimu" ucap Doflaminggo meninggal name.

"Huft, sesulit itu untuk melihat ya?, Jika bisa melihat kira kira siapa yang akan pertama kali kulihat ya?".

Doflaminggo menuruti keinginan name, yaitu untuk kamar pribadi, namun tidak berarti ia bebas, kamar itu di kunci, hanya di buka beberapa kali sehari, yaitu untuk makan dan lain sebagainya.

Hari ini Doflaminggo sama sekali tidak peduli dengan name, ia memiliki urusan penting dengan Viola, Viola di perintahkan menghadap ke Doflaminggo.

"Viola, kau tahu ada sesuatu penting yang ingin aku bicarakan padamu".

"Apa yang ingin anda bicarakan Doflaminggo sama" balas Viola sambil sedikit menunduk kan badannya.

"Kai tahu Viola, aku paling membenci penghianat, dan kau telah pernah berkhianat, mungkin sebelum nya kau pikir aku telah memaafkan mu, jikalau kau pikir begitu, kau kira aku ini siapa!, Oh iya aku masih memiliki 1 permintaan padamu kan?" Tanya Doflaminggo dengan nada merendahkan.

Viola yang mulai ketakutan pun meng iyakan perkataan Doflaminggo.

"Kau tahu, aku mau apa sekarang?" Tanya Doflaminggo lagi.

Viola menggeleng kan kepalanya.

"Hmm, baiklah singkatan nya aku ingin kau mati!" Bentak Doflaminggo "karna pada dasarnya siapa pun dia penghianat harus dihapuskan!" Bentak Doflaminggo.

Viola menutup mulut nya tak percaya apa yang di katakan oleh bos nya ini.

"Tapi tuan muda,anda berkat-" belum selesai Viola berkata Doflaminggo langsung memotong pembicaraannya.

"Dan kai percaya?, Oh payah nya dasar penghianat, tunggu saja kematian mu" balas Doflaminggo dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Sedangkan Viola menangis, ia menangis bukan karena nasib nya, namun adik kecil nya yang tidak bisa melakukan apapun itu.

"Hiks hiks jika aku mati, apakah name bisa pergi dari penjara ini? Hiks hiks" tangis Viola dengan posisi bersandar.

Doflaminggo sedang menuju kamar nya mencari pistol yang biasanya ia gunakan, ia bisa saja memakai kekuatan devil fruit nya untuk membunuh Viola, hanya saja ia ingin menggunakan pistol, dan ia menemukan nya di loker, dan bersiap menembak mati Viola.

.
.
.
.

Dilain tempat name sedari tadi menguping para pelayan, ia mendengar gosip bahwa kakak nya akan di eksekusi,  mendengar itu, ia membeku tak berdaya, ia mengetok kamar nya hingga pelayan datang beralasan ingin mandi ia menunjukkan handuk yang ia gulung, para pelayan setuju dan hendak mengantar nya menuju kamar mandi, namun name menolak dengan alasan mandi dan ia menghafal jalur nya, para pelayan hanya setuju karena banyak nya pekerjaan yang harus di lakukan, di perjalanan name bertemu baby 5, ia mendengar bagaimana baby 5 dari kakak nya ia pun menggunakan kesempatan emas ini.

"Hoi, apa yang kau lakukan gadis malang yang nakal" ucap Baby 5.

"Anuu, kamu siapa ya?" Tanya name.

"Aku?, Oh aku Baby 5" balas nya, saat mendengar ucapan nya membuat name semangat.

"Aku ingin ke ruangan Doflaminggo" ucap Name terang terangan.

Mendengar itu Baby 5 hendak memarahi name.

"Oh iya Baby 5 aku butuh bantuan mu untuk ke sana, bisakah kamu antarkan aku?" Tanya name.

Seketika Baby 5 merona

EyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang