"Jen kau ikut?"
"Kemana?"
"rumah ku, ikut tidak?"
"em.. tidak njun, aku ingin pulang saja. Tubuh ku rasanya sakit semua karna kelamaan duduk tadi"
"Baiklah kalau begitu sampai bertemu besok Jeno!"
"Bye injun!"
Jeno melambaikan tangannya kepada teman temannya yang berada jauh darinya"Aku ingin menonton sajalah dirumah, mumpung ayah ibu tidak ada"
Jeno memilih untuk berjalan ke rumah, karna memang rumahnya tidaklah jauh dari sekolahSampai dirumah Jeno langsung membersihkan dirinya dan juga membereskan keperluan untuk sekolah besok setelahnya ia merebahkan diri diatas kasur dengan handphone ditangannya
"Apa ya web nya?"
Tangannya terus mengetik beberapa kata yang ia ingat dikepala sampai akhirnya ia menemukan website yang ia cari"Ini saja lah"
Mengeklik satu Vidio yang berdurasi sekitar 40 menit, lalu menontonnya dengan wajah yang cukup serius'aah aah dadyhh ahh'
plok plok plok
'aah aah!'
"Sialan kenapa aku jadi panas gini?!"
Jeno beranjak dari ranjang tanpa menghentikan Vidio yang ia tontonBerjalan kelemari pakaian, mencari sebuah benda yang ia simpan didalam kotak lalu kembali rebahan diatas kasur dengan benda yang ia cari tadi
"Dimana lube ku?"
Tangannya kembali meraba laci yang berada tepat disamping kasurnya, lalu mengambil lube yang ia cari"Sudah lama aku tidak memakainya, mungkin akan terasa sakit kembali" gumamnya lirih, tangannya dengan cekatan melumuri benda panjang itu dengan lube miliknya
"Sangat menggangu kalau tidak ku ikuti"
Tangannya bergerak membuka celana juga dalamannya, memiringkan badannya dengan satu tangan yang memegang handphone lalu satu tangannya lagi bergerak memasukan benda panjang itu kedalam lubangnya secara perlahan
"aah!"
Jeritnya pelan saat benda panjang itu menyentuh sesuatu yang menghantarkan kenikmatan pada dirinya
Dengan perlahan ia mulai menggerakkan benda itu, berawal dari pelan namun lama kelamaan menjadi cepat seiring dengan desahannya yang kian menjadi beruntung kamarnya ini kedap suara
"angh ahh aemhh~"
"ahh aah~"
"aah enghh~"
Jeno terus menusuk lubangnya dengan cepat, wajahnya memerah padam dengan keringat yang mengalir membasahi seluruh tubuhnya
"Aah aah engh AAh!"
Vidio yang tengah ia tonton terus berputar menampilkan gambaran yang tidak seharusnya ia lihat
"Ahh aah ahh!"
Crot
"Ahh~"
Cairan putih menyembur begitu saja dari penis mungilnya, tubuhnya bergetar hebat saat merasakan pelepasan pertamanya
Lama beristirahat Jeno pun mengeluarkan benda panjang itu, lalu beranjak dari kasurnya kembali membuka lemari dan mengambil kotak yang berisi mainan miliknya. Membawanya keatas ranjang lalu mengambil satu mainan lain yang berukuran lebih kecil dari yang tadi, vibrator.
Tangannya kembali meraba pantat lalu memasukan vibrator itu kedalam lubangnya dan mendorongnya hingga masuk kedalam
Klik
Tubuhnya kembali bergetar saat merasakan benda kecil itu bergetar didalam sana
"Enghh~"
Menaikan kecepatannya yang membuat tubuhnya menggelinjang hebat dengan keringat yang kembali mengalir
"Ahh ahh~"
Tangannya yang bergetar kembali memasukan satu vibrator lainnya kedalam sana membuat tubuhnya semakin menggelinjang kenikmatan
"Aahh! Aah~"
Mata indah itu tertutup rapat menikmati segala rasa yang diberikan oleh mainan didalam dirinya, yang tanpa sadar ada seseorang yang masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintunya
"Your so sexy Kitty"
Suara itu membuat Jeno terkejut dan semakin terkejut saat tau yang masuk adalah kakak tirinya, Jung minhyung
"h-hyung" cicitnya pelan, tangan Jeno bergerak mengambil remot kontrol yang ada diatas nakas. Mematikannya dan menunduk takut saat sang Kakak berjalan kearahnya dengan raut wajah yang tidak biasa
"Kau tau apa salahmu Kitty?" Jeno bergeming tidak menjawab dan tidak bergerak sedikitpun saat ini, matanya menutup rapat saat tangan kasar minhyung mengelus pipinya
"Bermain tanpa mengajakku huh?"
Tangan minhyung bergerak menarik dagu Jeno, membawa wajah itu untuk menatap dirinya
"Anak nakal harus dihukum right?"
Jeno mengangguk kecil, kedua tangannya saling meremas takut saat melihat minhyung mengambil alat alat yang sangat ia benci, borgol dan juga cambuk tipis
"Kemarikan kedua tanganmu" Jeno menggeleng kecil, tubuhnya kembali bergetar saat merasakan aura kelam yang entah datang dari mana
"Kemarikan sayang, jika kau ingin aku bermain halus" Jeno menjulurkan kedua lengannya yang langsung dipasangkan borgol dan meringis kecil saat tubuhnya didorong Kasar diranjang
"Ah!"
"Jadilah kucing manis jika tidak ingin ku kasari Kitty" suara deep itu membuat bulu kuduk Jeno berdiri seketika
"h-hyung j-jangan lagi k-ku mohon"
Minhyung diam tidak memperdulikan Jeno yang memohon padanya
Memasukan dildo berukuran sedang yang cukup panjang kedalam lubang adik tirinya tanpa mengeluarkan vibrator vibrator yang ada didalam sana
"h-hyung aahh!"
Jeno menjerit keras saat merasakan Vibrator miliknya dan juga dildo milik minhyung bergetar hebat didalam dirinya
"a-ah aah emh engh~"
"Engh ahh~"
"aah h-hyunghh aah s-stophh"
Racaunya saat merasakan minhyung menggerakkan dildo miliknya dengan kasar menumbuk lubangnya dengan kencang membuat vibrator yang ada didalam sana semakin masuk menyentuh spot miliknya
"hyung AHH! aah fasterhh aah anghh!"
Minhyung semakin mempercepat gerakan tangannya, menarik dildo miliknya keluar lalu memasukan kembali dengan kuat membuat Jeno mendesah keras diatas ranjangnya
Mereka terus melakukan kegiatan itu dengan minhyung yang mengganti dildonya dengan miliknya yang sudah menegang keras dibalik celana
"Desahkan namaku sayang"
"aah~ markh hyunghh ahh!"
Nyambung? Kalo ga nyambung skip aja gua males ngayal nanti malah dosa gua nya hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
my shadow 18+
Fanfictionhanya bayangan bukan kenyataan! jgn dianggap serius woey!