Haizal duduk diam di atas kasur dengan sebuah majalah dewasa yang baru saja ia dapatkan dari Lucas, teman Marvel.
Ditengah keseriusannya melihat isi majalah dewasa tersebut, Haizal nampak sangat tertarik dengan satu website yang tertera dimajalah tersebut
'sepertinya ini yang bang Lucas bilang' ucapnya dalam hati.
Dengan Mata berbinar, Haizal beranjak turun untuk mengambil handphone miliknya yang ia letakkan di ruang tengah apart mereka
"Ini dia" ucapnya senang
Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Haizal lantas kembali ke posisi semula dengan wajah seriusnya ia mengetik web yang tertera di majalah
Mata Haizal nampak membulat sempurna saat melihat berbagai macam vidio yang muncul dilayar handphonenya
"a-apa ini? Kenapa keluar ini?? Kata bang Lucas link itu akan menunjukkan Vidio kucing lucu? Tapi kenapa ini yang keluar??" Wajah Haizal nampak merenggut kesal, ia terus mensecroll vidio vidio tersebut sampai akhirnya ia menemukan satu vidio yang bergambar kucing kecil
"Ah ada!"
Dengan semangat pula, Haizal menekan Vidio tersebut dan menontonnya hingga habis
.
.
.
Cklek
Marvel berjalan memasuki tempat tinggal mereka berdua. Ia sempat bingung, karna biasa kesayangannya itu akan berdiri menunggu kepulangannya didepan pintu. Tapi kini entah dimana kesayangannya itu berada.
"Sayang aku pulang?!" Panggilnya dengan keras, namun tak ada sahutan dari Haizal
Dengan perasaan takut dan juga khawatir, Marvel berjalan dengan cepat menuju kamar mereka berdua yang berada di lantai satu
"Sayang!"
Marvel terdiam didepan pintu kamar mereka, saat mendengar suara desahan tertahan dari dalam kamarnya
Cklek
"Say-" ucapan Marvel terhenti saat pemandangan didepannya mengejutkan dirinya
Ya didepan sana, tepatnya diatas kasur. Haizal nampak menungging dengan tubuh tak terlapisi sehelai benang pun.
Haizal nampak merintih kecil dengan peluh yang terus menerus mengalir dari tubuhnya. Meliuk kesana kesini bagaikan seekor ulat raksasa.
"Sayang" panggil Marvel lirih, ia masih terkejut dengan pemandangan ini. Jdi dengan perasaan kaget dan juga nafsu yang seketika meningkat dalam dirinya ia pun berjalan menghampiri tunangannya itu.
Haizal menoleh saat mendengar suara deep Marvel yang masuk kedalam indra pendengarannya
"Kakak.." lirih Haizal, wajahnya nampak memerah samar dan juga kedua matanya yang nampak sayu di selimuti nafsu itu terus menatap Marvel yang kini sudah duduk disampingnya
"kamu ngapain hm? Sampe buka baju gini, mau menggoda kakak hm?" Tanya Marvel dengan mata yang menelisik penuh sekujur tubuh Haizal
Haizal sendiri menggeleng kecil sebagai jawabannya. Dengan berani ia merangkak dan mendudukkan dirinya di atas paha Marvel yang masih terlapisi celana kantornya
"Kakak tolong... Pannashh eng~"bisik Haizal saat berhasil duduk dipangkuan Marvel.
Marvel terdiam sejenak menatap mata sayu Haizal yang sudah benar benar gelap tertutupi oleh nafsu
"Kau tau sayang? Dengan keadaan mu yang seperti ini sejujurnya kau sangat menggiurkan. Tapi aku tetap tidak akan mengambil kesucian mu tanpa persetujuan mu" ucap Marvel seraya mengelus surai hitam Haizal yang kini bersandar di bahu Marvel
Haizal mendongak, menatap wajah tampan Marvel dari bawah.
"Lubang babyh gatal dadh" ucapnya diselingi desahan kecil.
Marvel mengusap lembut punggung mulus haizal, seraya mencium pundak mulus itu hingga meninggal bekas kemerahan
"daddh~"
Marvel menghela nafas berat, ia angkat tubuh Haizal dan meletakkannya diatas kasur
"Baiklah" ucapnya, yang kemudian mulai menyerang Haizal dengan ciuman dan lumatan lembut
"Engh~ kakakhh anghh~" desah Haizal saat Marvel menghisap lembut lehernya, membuat kissmark sebanyak mungkin disekitar lehernya
"Emh~" kembali desahan itu terdengar saat kedua nipplenya disentuh bahkan dimanjakan secara bergantian oleh mulut Marvel
"Enghh kakh~"
Marvel melepas kulumannya pada nipple Haizal, ia berdiri membuka seluruh pakaiannya kemudian kembali menindih tubuh mungil Haizal yang sangat menggoda iman Marvel
"Let's play with me dear" ucapnya sebelum kembali melumat kasar bibir hari Haizal
"Engh mhpph!"
KAMU SEDANG MEMBACA
my shadow 18+
Fanfictionhanya bayangan bukan kenyataan! jgn dianggap serius woey!