"njun aku mau keperpus ya!"
"Heh! perpus mana?"
"Mana aja udah, aku mau cari buku di perpus gedung satu kalo ga ada ya aku cari di gedung lain"
"Hm cepat kabari aku kalau ada apa apa"
"Siap boss"
Haechan berjalan menelusuri setiap lorong kampusnya, ia berjalan menuju perpustakaan yang berada di gedung belakang
Ceklek
"Sepi banget disini, ku kira perpus ini bakal rame mengingat kalau tempat ini katanya ga ada petugasnya"
Haechan berjalan masuk kedalam perpus setelah melepas sepatu dan kaus kaki nya.Berjalan menelusuri setiap rak, dengan mata yang berfokus pada setiap judul buku yang ada di sana
Tak!
Haechan terperanjat mendengar suara benda jatuh dari arah rak buku paling ujung. Dengan ragu haecahan menghampirinya
"Permisi ada orang disitu?"
Haecahan berjalan dengan pelan, mulutnya terus bertanya entah pada siapa yang ada di belakang rak yang paling ujungSrtt
Brak!
Haecahan kembali terkejut saat tubuhnya terdorong menabrak tembok seperti ada seseorang yang mendorongnya dengan kencang
"Ssshh sialan! Siapa si yang dorong?! ga ada adab banget heran!"
Haechan bangkit dengan perlahan, punggungnya terasa sangat nyeri akibat terbentur tembok tadi"Hey siapa yang mendorongku tadi?! Jangan iseng yah! Aku ga ada niat jahat loh kesini!"
Haecahan berkata dengan keras agar orang yang menjahilinya itu mendengar namun sepertinya diperpus ini tidak ada orang yang datang selain dirinya karna tempat ini terasa sangat sunyi setelah dirinya berteriak tadi'Hay babe'
Haecahan menoleh kebelakang nya, mencari asal suara tadi namun tidak ada siapapun dibelakangnya. haecahan tiba tiba saja merasakan hawa dingin disekitarnya, dengan perasaan yang mulai tidak enak haecahan lantas mengambil handphone miliknya dan menghubungi renjun namun sialnya diperpus ini tidak ada sinyal sama sekali
'Hey sayang'
Suara itu kembali terdengar tepat disamping telinga haechan, Haechan pun menoleh kembali kesisi kirinya, kembali mencari siapa orang yang usil padanya
"H-hey berhenti menakuti ku! A-aku tidak takut ya!"
Setelah berkata seperti itu haechan langsung bergegas membawa sebuah buku yang hendak ia pinjam tadi, namun saat akan melangkah haechan merasakan sesuatu melingkari pinggangnya"Ada apa ini? Kenapa aku tidak bisa pergi"
Haecahan berusaha untuk kembali melangkah namun sepertinya itu sia sia karna nyatanya haecahan tetap berdiri ditempat sebelumnya"Yak! Kumohon berhenti menjahili ku!"
Tubuhnya serasa membeku saat merasakan sesuatu seperti tangan masuk kedalam bajunya"Hey apa apaan ini?! kumohon siapapun tolong aku!!"
Suara haechan bagaikan angin yang tidak terdengar oleh siapapun, mengingat perpus ini berada disebuah gedung belakang yang kemungkinan juga jarang ada orang yang lewat sini"Kumohon hentikan, ini tidak lucu akhh!"
Haechan kembali tersentak saat sesuatu menyentuh dan memainkan nipplenya dari dalam baju yang ia pakai"aahh k-kumohonhh berhentihh emhh~"
Haechan mendesah kecil saat tubuhnya benar benar dipermainkan entah oleh siapa, ia benar benar tidak bisa bergerak seakan ada sesuatu yang menahan tubuhnya bergerakBruk!
"Akh!"
Haechan menangis kala tubuhnya terbanting kelantai dengan kasar, tangan dan kakinya serasa diikat oleh sesuatu yang tak terlihat dan itu semakin membuatnya ketakutan"Kumohon siapapun kau jangan lakukan hal gila ini pada ku! Aku tidak berniat mengganggu kalian kumohon lepaskan aku hiks!"
"ahh jangan buka celana ku hiks jangan!"
Haecahan meronta hebat saat celana miliknya perlahan lahan terbuka dan terlepas"Hiks berhenti hiks kumohon hiks hiks!"
Tak sampai disitu, keanehan itu semakin menjadi kala kemeja yang haechan pakai perlahan-lahan kacingnya terbuka satu persatu seperti ada sesuatu yang membukanya"Yak berhenti kubilang berhenti hiks kumohon hiks berhenti!"
Haechan menangis dengan keras, tubuhnya bergetar hebat dengan ketakutan yang semakin menjadi saat sesuatu memaksa masuk kedalam lubang anusnya"Hiks tidak jangan kumohon hiks!"
Meronta-ronta itulah yang haechan lakukan saat ini tidak ada yang bisa ia lakukan selain meronta, menangis, dan berteriak"AAHH! hiks sakit hiks lepas hiks keluarkan!"
Tubuh haecahan seakan terbelah menjadi dua, dengan kasar haechan menggenggam kaki meja yang berada tepat di atas kepalanya"aahh hiks jangan hiks lepas k-kumohonhh aah!"
Tubuh haecahan tersentak sentak dengan kasar, haecahan merasakan sesuatu mulai melingkupi kedua nipplenya namun Haechan tidak menghiraukan itu ia masih berusaha untuk lepas dari sesuatu yang memperkosanya saat ini"aahh sakith hiks pelanhh aahh aahh!"
Mungkin karna terbawa suasana haechan malah menikmati setiap tumbukan yang diterima entah dari siapa, haechan mendesah dengan keras kala Merasakan sesuatu didalamnya semakin membesar disaat tumbukan padanya semakin cepat"aahh aahh ahh disanhh ahh!"
Desahan haecahan semakin menjadi saat merasa sesuatu akan keluar, tubunya melengkung indah dengan peluh yang membanjirinya"Ahh cum cumh ah enghmh!"
Cairan putih menyembur keluar dari penis mungil haecahan, tubuhnya kembali menempel dengan lantai dingin yang menahannyaKeringat mengalir bersamaan dengan tubuhnya yang masih bergetar samar kala pelepasannya yang ia dapatkan barusan, sampai ia merasakan sesuatu mengalir dipahanya
"a-apa?!"
Kalian tau apa yang ngalir? Yaps itu dia. Haechan benar benar terkejut, ia pikir ia hanya di perkosa setan namun siapa sangka bahwa setan bisa menanam benihnya didalam tubuh haechan"Hiks t-tidak mungkin hiks!"
Haechan kembali menangis, ya dia menangis. Mengingat dirinya merupakan pria yang diberi kelebihan berupa rahim dan kini haecahan benar benar takut jikalau dia hamil nantinya>>>
Seru ga?! Nyambung ga?!
KAMU SEDANG MEMBACA
my shadow 18+
Fanfictionhanya bayangan bukan kenyataan! jgn dianggap serius woey!