Plak!
"Akh! hiks a-ampunh hiks" ucap seorang namja yang terbaring dilantai kamar mandi dengan tubuhnya yang basah kuyup
Plak!
"Berani sekali kau berbicara?!"
Plak!
"akh! hiks a-ampunh j-jenoh k-ku mohon hiks" balas namja itu kembali. Orang di sebut 'Jeno' hanya menyeringai kecil
Srat!
"Akh! Sakit ampun!" Jeritnya kencang saat surainya ditarik kasar oleh Jeno
"Siapa kau berani menyebut namaku hm?!" Bisik Jeno dengan tenang, dihempasnya kepala namja itu sampai terbentur Lantai
Duagh!
"Akh!" Jeno berjalan mendekati kepala namja itu, dan tanpa perasaan Jeno tarik kembali surai yang sudah amat sangat lepek itu membuat namja itu mendongak secara paksa
"Kau salah lawan yohan-ssi" bisiknya sebelum menggorok leher Yohan dengan sekali tebas menggunakan pisau kecil nan tajam kesayangannya
Bruk!
Tubuh Yohan dibiarkan terbaring dilantai dengan darah yang terus mengucur deras dari lehernya.
"Ah sibal! Aku harus membersihkan mainan ku kembali!" Ucap Jeno memecah keheningan dalam ruangannya. Ia berlalu pergi setelah melepas bajunya yang penuh dengan darah Yohan
.
.
.
Tok tok
Ceklek
Jeno masuk kedalam kamarnya, berjalan dengan pelan menghampiri namja kesayangannya, Na Jaemin.
Sret
"Hai Daddy" bisik Jeno tepat di sampai telinga Jaemin.
Dapat dilihat Jaemin sedikit terusik dengan tingkah Jeno yang semakin lama semakin menjadi sampai akhirnya Jaemin terbangun saat Jeno memasukan sebuah dildo berukuran sedang kedalam lubang kering Jaemin
"Akh! S-sakit!" Jerit Jaemin saat merasakan benda padat itu semakin masuk kedalam dirinya
"Akh! Jenoh!" Jeno tersenyum lebar mendengar namanya lah yang sebut Jaemin untuk pertama kalinya
"Yes Daddy im here" ucapnya santai, Jaemin menggeleng cepat dengan kedua tangan saling meremas kuat gesper yang menahan kedua tangannya dikepala ranjang
"Ah! Jenoh s-stophh ahh!" Jeno menggeleng kecil membalas ucapan Jaemin, dirinya masih asik bermain dengan mainannya pada lubang Jaemin.
"Angh Jenoh ahh!" Desahan demi desahan terus terdengar dari bilang bibir Jaemin, suaranya bergema kencang memenuhi Kamar tidurnya
"Angh ahh s-sakit ahh!" Jaemin menggeleng ribut kala dildo itu menyentuh titik manisnya dengan berulang ulang, pening menyambut bersamaan dengan putihnya yang tiba membasahi seprainya.
Dildo itu ditarik keluar, menyisakan deru nafas berlomba untuk masuk membasahi paru paru
"Enak Dad?" Tanya Jeno seraya mengolesi kejantanan Jaemin dengan cairan Jaemin sendiri
"Jeno stop! Kau keterlaluan!"
"Apa? Aku tidak melakukan sesuatu yang bersalah disini"
"Lepaskan aku gila! Kau gila! Kita sudah tidak ada hubungan apapun!"
"Hey kata siapa dad? Kita sudah bertunangan kau ingat? Bahkan Daddy lah yang berjanji padaku untuk menarikmu kembali jika kau pergi bersama dengan yang lain" jawab Jeno dengan tenang, ia masih fokus mengolesi sperma btw.
"Tapi tidak seperti ini Jeno! Lepaskan aku, kita selesaikan bersama!" Jeno menggeleng kecil lalu tersenyum lebar
"Aku tidak mau.. kau pikir aku bodoh dad? Aku tau kau akan pergi, kembali pada Renjun kekasih mu itu kan! Jangan harap karna dia sudah kuambil sebagai pelacur teman teman ku HAHAHAHA!" Tawa Jeno menggema hebat dalam kamar itu. Sedangkan Jaemin sendiri hanya bisa terdiam kaku saat mendengar nasib kekasih mungilnya
Jleb!
"Akh hmm nghh~" desah Jeno saat penis Jaemin masuk sempurna dilubang basahnya.
Just info Jeno sempat bermain dengan penis Yohan sebelum menyiksa namja malang tersebut.
"Anghh ahh ahh!"
Plok plok plok
Bunyi kecipak basah terdengar jelas ada kedua telinga mereka. Jeno dengan semangat mengendarai penis tegang Jaemin seperti ia menunggangi kuda.
"Anghh ahh ahh sshh angh!" Desah Jeno menggila, dihentak lubangnya itu dengan berutal menghantam titik manisnya.
Getaran tubuh akibat nikmat yang ia cari manambah semangat serta keinginannya untuk mendapatkan sperma Jaemin di rahimnya.
Plok!
Plok!
Plok!
"AKH AHH ANGHH GNHH!"
CROT!
Jeno berhasil mendapatkannya, rahimnya terasa hangat karna sperma Jaemin yang memenuhinya.
Tubuhnya pun bergetar hebat sat Jaemin bergerak menyentak titiknya disaat ia baru mendapatkan pelepasannya
"Akh! D-dadhh s-sebentar ahh!" Desah Jeno namun dihiraukan oleh Jaemin. Ia terus menyentak lubang basah itu sekuat tenaga, mencari kenikmatannya yang tidak ia dapatkan sebelumnya.
Jeno yang berada diatas Jaemin hanya bisa mendesah keras dengan bertumpu pada kedua tangannya di dada bidang Jaemin.
Plok!
Plok!
"Akh! Hnghh!" Tubuh Jeno kembali bergetar hebat saat pelepasan kedua ia terima secara bersamaan.
Bruk
"Hah! Hah! i love you Daddy" ucapnya sebelum tubuh penuh keringat itu tumbang diatas tubuh Jaemin.
Jeno terlelap dengan cepat akibat kelelahan, dan membiarkan penis Jaemin tetap dalam lubangnya.
Huaaa!
Gua gemes bat pen upload ini part!
Hehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
my shadow 18+
Fanfictionhanya bayangan bukan kenyataan! jgn dianggap serius woey!