"ya apa yang kalian lakukan?!" Jerit Renjun saat kedua tangan dan kedua kakinya diikat pada tiang tiang besi yang mengelilinginya
"Sstt diamlah kau akan menyukainya" balas seorang pria yang berdiri tak jauh darinya
Tak lama kemudian suara ketukan sepatu terdengar menggema dalam ruang yang Renjun tempati saat ini. Seorang wanita dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya berjalan mendekati Renjun.
Tak tak tak
"Waw! Aku tidak tau jika tubuhmu akan seindah ini, Huang Renjun." Ucap wanita itu.
"Yak! Jadi kau dalang penculikan ku hah?!" Wanita yang berdiri dihadapannya itu tertawa kecil
"Jika iya akulah dalangnya, kau mau apa hm?" Renjun berontak kecil, dengan keadaannya yang sulit untuk bergerak itu ia mendongak menatap wajah wanita dihadapannya
"K-kau..?" Wanita itu tersenyum manis seraya melepaskan kacamata hitam yang ia pakai
"Hai sayangku.. senang sekali rasanya melihatmu hidup saat ini, injunie~" Renjun menggeleng pelan,tubuhnya kembali memberontak kuat saat tangan wanita dihadapannya ini bergerak mengelus permukaan wajahnya dengan lembut
"Jauhkan tanganmu bitch!" Sentaknya, dan tawa kecil kembali mengalun dari bilah bibir wanita tersebut.
"Kurasa mulutmu harus diberikan hukuman ya, agar kau bisa mengeluarkan perkataan yang lebih baik" wanita itu mundur perlahan, membiarkan beberapa pria bergerak mendekati Renjun yang kembali memberontak ditengah ruangan.
"Akh! Sakith!" Jeritan keras yang disuarakan oleh Renjun terdengar merdu ditelinga sang wanita yang hanya tersenyum kecil menatap betapa kacaunya si kecil Renjun disana.
Sampai seseorang datang mengalihkan perhatiannya..
Puk
"Ah kau, ada apa?"
"Haechan mencarimu. Pulanglah." Ucap pria tersebut.
"Ayolah Jeno.. aku baru saja tiba disini, dan sekarang kau datang memintaku untuk pulang kerumah" pria bernama Jeno itu hanya diam tak membalas ucapan wanita disampingnya
"Jen, kau ajak chanie ku bermain saja sampai ia lelah dan tertidur dengan sendirinya" lanjutnya. Jeno menghela nafas sejenak dan berbalik pergi meninggalkan wanita tersebut tanpa seuntai kata.
Brak
Wanita itu mendengus kasar sebelum kembali memperhatikan Renjun yang kini nampak kelelahan.
"Hentikan. Dan pergilah kalian" titahnya yang langsung dituruti oleh kelima pria tersebut
"Bagaimana Ren? Kau menikmatinya?atau kurang sayang?" Dengan susah payah Renjun mengangkat kepalanya, menatap wanita dihadapannya dengan mata berkaca-kaca
"hiks mommyh hiks s-stop injun sorry momh" isak Renjun yang kembali menunduk. Wanita dihadapan Renjun ini hanya tersenyum lebar mendengar permohonan kecil dari si mungil
"Stop untuk apa sayang?" Dielusnya rambut coklat Renjun yang lepek karna keringat
"Sorry mom hiks.. Ren janji akan jadi baby yang baik untuk mom hiks" balas Renjun, dan wanita yang dihadapan Renjun ini semakin melebarkan senyumnya
"Good boy. Sudah seharusnya kau menjadi baby yang baik untuk mom, Ren sayang" Ren mengangguk kecil, membiarkan wanita dihadapannya ini membuka seluruh ikatan yang ada ditubuhnya
Bruk
"Akh! Ssshh.." ringisnya dengan pelan.
"Sekarang pergi kekamar mandi. Bersihkan dirimu dan susul mom keruang tengah" Pintanya sebelum pergi meninggalkan Renjun.
Dengan sakit disekujur tubuhnya, Renjun berusaha sekuat tenaga menyeret dirinya kekamar mandi dan membersihkan segala sperma yang menempel diseluruh tubunya
.
.
.
Dilain tempat,
Terdapat Haechan yang terduduk diatas ranjangnya bersama seorang pria yang tak lain dan bukan adalah Jeno.
"hiks mana mommy hiks!" Isaknya saat tak melihat sang mommy dibelakang Jeno
"Ibu sedang menghukum Renjun. Kau ingin dihukum olehnya juga?" Dengan isakan kecilnya haechan mengangguk anggukan kepalanya.
"Kau yakin?" Tanya Jeno kembali, dan kembali pula Jeno dapatkan anggukan lucu dari Haechan
"Baiklah aku akan menghukum mu." Ucapnya yang kemudian menaiki kasur tempat haechan duduk
>>Next chapter<<
KAMU SEDANG MEMBACA
my shadow 18+
Fanfictionhanya bayangan bukan kenyataan! jgn dianggap serius woey!