"oke bye bye echan!"
"Bye bye ujin~"
Haechan berjalan melewati sebuah gang yang berbeda dari biasanya. Jalan yang terkenal sepi itu ia lewati dengan santai, tanpa tau bahwa bahaya sedang mengintainya
Puk
Tepukan dibahu mengejutkan haechan. dengan reflek ia menoleh kebelakang dan betapa takutnya ia saat melihat keempat mantannya berdiri dibelakangnya dengan senyum mengerikan dimasing masing wajah tampan mereka
"K-kalian??"
Dengan ketakutan yang luar biasa, haechan mengambil banyak langkah dengan berjalan mundur."Hai manis, apa kabar hm?" Salah seorang dari keempat pria itu berjalan mendekatinya
"B-berhenti disana! Jangan mendekatiku!" Haechan menunjuk wajah tampan mantan kekasihnya itu dengan tegas
"Kenapa? Aku kan rindu dengan kekasih manisku ini" pria itu terus melangkah sampai akhirnya ia berhasil berdiri dihadapan haechan yang kini terpojok di ujung gang yang sangat sepi itu
"Kita sudah tidak ada hubungan apapun! Jadi berhenti merecoki kehidupan ku sialan!!"
Grep
Haechan kembali terkejut saat pria lainnya, memeluknya dari belakang.
"Lepaskan aku Jeno! LEPAS!!"
Haechan terus memberontak, menggerakkan seluruh tubuhnya dengan brutal dalam pelukan pria yang bernama, Jeno."sstt.. tenang honey. Jangan nakal sayang, kamu ga mau dapet hukuman dari aku kan" Jeno berbisik dengan suara deepnya, membuat sekujur tubuh haechan bergetar samar
"Lepas! Aku tidak perduli dengan segala ucapan kalian! Lepaskan aku keparat! TOLONG!!" Haechan berteriak dengan keras
"Teriak lah sepuas mu babe, tidak akan ada orang yang berani melewati jalan ini, karena aku sudah menutup jalan ini khusus untuk kita bermain disini sayangku" tubuh haechan semakin menegang mendengarnya
Srak!
"Ahh! Emhh.." Jeno menarik dagu haechan, dan mencium kasar kedua bilah bibir yang menjadi candu mereka
Cpak!
"Enghh! Emhh" haechan berusaha melepaskan pangutan mereka berdua, namun gagal karna kedua tangannya ditahan dibelakang tubuhnya dan juga tengkuknya yang ditekan oleh telapak tangan Jeno membuatnya susah untuk berpaling sedikitpun
Jeno terus memangut bibir haechan. Menggigitnya dengan kasar dan menghisapnya hingga bengkak dan basah.
"Akh!" Haechan menarik nafas sebanyak banyaknya. Wajahnya nampak memerah samar, kedua bibirnya pun nampak bengkak dengan air liur yang menetes di dagunya
"Enak sayang? Mau coba bermain dengan ku hmm.. kebetulan aku sedang ingin bermain dengan mu, sepertinya bermain di jalan seperti ini tidak buruk.. yakan sayang??" Pria dengan alis camar itu mendekati haechan yang kini nampak lemas dalam pelukan Jeno
"Brengsek! Lepaskan aku! bangsat kalian semua!" Haechan menyentak tubuhnya dengan kuat, namun kembali gagal karna Jeno mempererat pelukannya
"Hei kau ingat bukan, kalau aku paling tidak suka kau berbicara kasar seperti itu babe"
"Aku tidak perduli!"
"Wah, kalau begitu kau harus kami hukum karna sudah menjadi anak nakal hari ini" Mendengar itu Haechan menggeleng keras, ia kembali memberontak saat seluruh pakaiannya mulai dibuka satu persatu oleh mereka berempat dengan Jeno yang senantiasa menahan tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
my shadow 18+
Fanfictionhanya bayangan bukan kenyataan! jgn dianggap serius woey!